Tidak dapat dimungkiri, berbicara sepakbola Brasil adalah salah satu kiblatnya. Di negara ini sepakbola sudah begitu mendarah daging dan mereka punya sejarah mentereng di sepakbola dunia baik itu di level klub, tim nasional maupun individu. 

Brasil sudah lima kali mengangkat trofi juara dunia, tepatnya pada 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002. Pestasi tersebut masih dapat kita tambahkan dengan sederet gelar juara lainnya di level kontinental ataupun turnamen internasional lainnya. 

Berbicara soal pemain, mereka adalah negara penghasil legenda-legenda yang akan dikenang sepanjang masa, sebut saja Pele, Zico, Ronaldo, Rivaldo, Roberto Carlos dan lainnya. Untuk sepakbola Indonesia, kontingen pemain asal Brasil sudah lama malang melintang dan memberikan kesan positif bagi penikmat sepakbola nasional. 

Arti nama EVOS REKT, Mobile Legends, REKT, EVOS Legends, M1 World Championship 2019
Kredit: Instagram/EVOS.REKT

Indonesia adalah gudang pemain top MLBB

Tetapi bagaimana dengan esports jika kita kaitkan dengan Mobile Legends: Bang Bang yang begitu membahana? Berbicara pro scene MLBB, Indonesia bisa menepuk dada mengklaim diri sebagai salah satu negara paling kuat di muka bumi. Bukan hanya jago kandang, tim-tim asal Indonesia diketahui juga ganas saat beraksi di level internasional. 

EVOS Legends sukses merajai gelaran M1 yang merupakan kejuaraan dunia pertama game besutan Moonton ini. Sejarah juga pernah mencatat ONIC Esports jadi raja di panggung MSC, yang mempertemukan tim-tim terkuat kuat di wilayah SEA, wilayah yang dianggap nomor satu untuk scene MLBB. Sebagai tambahan, tim Indonesia selalu menyegel peringkat satu di dua gelaran ONE Esports MPL Invitational melalui bendera Alter Ego dan yang terkini ONIC Esports.

Mobile Legends: Bang Bang MPLI 2021 champion, ONIC Esports
Kredit: ONE Esports

Scene profesional Mobile Legends di Indonesia memang begitu menggelora dan keriuhan tersebut diiringi dengan catatan prestasi yang gemilang. 

Berbicara tentang pemain MLBB, layaknya Brasil di sepakbola, Indonesia tidak henti melahirkan pemain-pemain top dengan jutaan pengikut setia dan skill di atas rata-rata. Meski demikian masih ada ruang untuk pemain asing berkiprah di MPL yang merupakan kasta tertinggi kompetisi MLBB di Indonesia. 



Sebut saja Sasa (sekarang memperkuat Team SMG), salah satu Kage ONIC Esports di periode kehebatan sang Landak pada 2019, ketika itu pemain asal Malaysia ini mampu mencuri hati pecinta MLBB di Tanah Air. Masih ada sederet nama lainnya seperti Wizzking (Brunei Darussalam) yang malang melintang bersama RRQ Hoshi dan tentu saja Rippo yang berkostum Bigetron Alpha.

Moonton bekerja keras membesarkan scene profesional di Indonesia dan mengenalkan MLBB kepada dunia

MLBB
Kredit: YouTube/Mobile Legends: Bang Bang

Scene profesional MLBB di dunia diyakini masih akan berkembang luas, Moonton terus bekerja keras mengenalkan game mobile MOBA besutannya kepada dunia. Sang pengembang melebarkan sayap mulai dari Amerika Latin, Eropa hingga ke Timur Tengah.

Brasil adalah salah satu contohnya. Seperti halnya di Indonesia, game mobile di negara ini berkembang begitu pesat dan terkait Mobile Legends mereka telah menggelar liga profesional pertamanya yaitu MPL Brasil yang menghasilkan dua perwakilan ke M3 World Championsip 2021 melalui panji sang juara Red Canids dan runner-up Vivo Keyd.



Kiprah dua tim ini layak diwaspadai karena mereka melangkahkan kaki ke Singapura melalui sebuah kompetisi profesional yang diyakini melahirkan skuad hebat dengan kualitas pemain-pemain yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Langkah jitu tersebut juga dilakukan dengan dibukanya MPL seperti di Kamboja, ditambah dengan digelarnya sejumlah kompetisi top di wilayah-wilayah lain.

Di Indonesia gosip soal bertambahnya slot tim peserta MPL ID tidak pernah pudar. Ya, dengan delapan tim peserta kompetisi ini begitu menggema dan bisa kita bayangkan bagaimana ketatnya rivalitas andai partisipan MPL ID bertambah. Andai menjadi kenyataan, maka kebutuhan pemain-pemain top di Indonesia akan semakin membesar sehingga membuka peluang terjadinya transfer yang melibatkan pemain yang berasal dari luar negeri.

Regulasi pemain asing di MPL

Terkait regulasi pemain asing di kompetisi sekelas MPL, Moonton dengan apik melindungi kiprah pemain lokal. Hal tersebut diungkap oleh Joy “Uncle Joy” Calulo, Moonton Esports Operations Executive saat gosip Kelra diminati oleh RRQ Hoshi melanda Filipina.

Menurutnya, perpindahan pemain antarwilayah dimungkinkan selama segala persyaratan terpenuhi dan tidak melanggar pedoman yang telah ditentukan

“Satu tim maksimal memiliki tiga pemain asing dan hanya dua pemain asing yang diperbolehkan bermain secara bersamaan. Hal ini dimaksudkan agar pemain lokal selalu menjadi mayoritas di tim manapun,” terang Uncle Joy.

Komentar Luiiz bintang Vivo Keyd soal kemungkinan main di luar Brasil

Kedit: VKLuiiz

Lalu, bagaimana kans pemain profesional MLBB dari Brasil atau Amerika Latin atau negara-negara lainnya untuk bermain di Indonesia? Jika kita mau berbicara jujur memang akan sulit terwujud dalam waktu dekat ini tetapi jangan pernah menutup kemungkinan tersebut seperti yang diisyaratkan oleh bintang Vivo Keyd Luiiz secara eksklusif kepada ONE Esports.

“Saya percaya, seperti halnya di sepakbola, pemain MLBB asal Brasil bisa bermain di Indonesia atau Filipina,” ujarnya mantap.



“Tetapi harus ada sejumlah kondisi yang mendukung untuk mewujudkan hal tersebut dan di sini cukup rumit seperti proses adaptasi pada makanan, bahasa hingga tempat tinggal yang harus dihadapi oleh pemain.”

“Saya pribadi memandang kemungkinan bermain di luar Brasil sebagai hal yang menarik tetapi dilakukan sepanjang segala persyaratan yang diminta terpenuhi sehingga memungkinkan bagi pemain manapun untuk menjalani setiap kegiatan dengan baik meskipun harus jauh dari rumah dan keluarga.”

Kedit: VKLuiiz

“Mungkin di masa depan kita bisa melihat pemain asal Brasil membela panji tim besar seperti EVOS, RRQ, ONIC dan lain sebagainya,” tandas Luiiz.

Pernyataan Luiiz di atas tentunya berlaku untuk semua pemain asing bukan hanya yang berasal dari Brasil yang berada jauh di ujung sana tetapi dengan usia gamer (baca: pemain pro) yang masih muda, rintangan-rintangan yang dikemukakan di atas tentunya bukan masalah dengan solusi semudah memutar telapak tangan.

Meski demikian, sebelum tawaran itu datang tentunya mereka harus memberi bukti kualitas terlebih dahulu, apalagi jika mengingat level permainan yang dituntut dari para pemain di scene kompetitif Indonesia, khususnya MPL begitu tinggi, dan ajang terbaik untuk unjuk kualitas bagi para pemain asing ini untuk dilirik para petinggi tim di Indonesia, tentu saja di M3 World Championship.

Kita nantikan bersama kiprah mereka…

Oh tunggu, bagaimana kalau skenarionya diputar? Indonesia menjadi pengimpor bakat-bakat spesial MLBB untuk bermain di MPL-MPL wilayah lain? Skema mana yang paling ingin kalian lihat?

BACA JUGA: Gameplay tim-tim Brasil di M3 yang patut diantisipasi