Kisah perjuangan tim kuda hitam untuk sampai ke takhta juara selalu menjadi hiburan menarik, tak terkecuali di M3 World Championship.

Pada perhelatan tahun lalu, kita disuguhkan perjalanan luar biasa Burmese Ghouls yang mampu menjadi runner-up, bahkan hampir mengamankan gelar juara andai mereka tidak kalah di game penentuan. Mengingat banyaknya pendatang baru di M3 World Championship, akankah kita kembali menjadi saksi perjuangan inspiratif tim kuda hitam?

Tiga tim kuda hitam di M3 World Championship


Red Canids


Mobile Legends, MPL BR Season 1, Trofi, Red Canids
Kredit: YouTube/Mobile Legends Bang Bang Official

Ini adalah tim perwakilan Brasil yang datang ke M3 World Championship dengan status juara MPL BR Season 1. Jika melihat rekam jejak tim ini, kalian akan setuju bahwa nilai perjuangan mengalir di darah mereka.

Red Canids menempuh perlanannya di playoff MPL BR Season 1 melalui jalur upper bracket setelah tampil gemilang di sepanjang musim reguler. Namun mereka langsung jatuh ke lower bracket usai dikalahkan Dreammax.

Dihadapkan dengan partai hidup mati di jalur lower bracket tak membuat Red Canids patah arah, mereka terus berjuang mengalahkan lawan-lawannya hingga sampai di partai puncak.

Sesampainya di grand final, mereka lagi-lagi mendapatkan ujian berat saat tertinggal lebih dulu dari Vivo Keyd. Tapi disudutkan dalam situasi sulit bukanlah hal asing bagi mereka, pada akhirnya gelar juara berhasil diraih Red Canids.

Daya juang dari pasukan Brasil ini bisa jadi modal berharga yang mungkin mengantarkan mereka berbicara banyak di M3 World Championship.



BloodThirstyKings


Mobile Legends: Bang Bang BloodThirstyKing team captain, MobaZane

Pertama-tama kalian harus mengetahui betapa dominannya BloodThirstyKings (BTK) di Amerika Utara. Gelar pertama yang mereka raih di tahun ini diperoleh pada bulan April. Kala itu BTK dinobatkan sebagai juara Mobile Legends: Bang Bang North America Challenger Cup setelah mengalahkan penguasa terdahulu “Team GOSU” dengan kemenangan telak 3-0.

Lima bulan kemudian kekuasaan BTK semakin kokoh dengan tambahan trofi North America Community Tournament. Di partai puncak, mereka lagi-lagi mampu menang dengan skor telak 3-0, kali ini korbannya adalah Area 77.

Perjalanan BTK nyaris sempurna setelah mereka mengantongi tiket ke M3 yang mereka dapatkan melalui jalur kualifikasi. Dari lima pertandingan yang dijalani di kualifikasi ini, mereka hanya kehilangan satu game saja. Itu terjadi di duel terakhir kontra Generation X yang berakhir dengan skor 3-1.

BTK dipimpin oleh eks player profesional Arena of Valor Michael “MobaZane” Cosgun. Setelah memilih berhenti, ia beralih ke Mobile Legends dan kini menjadi salah satu pemain papan atas di wilayah tersebut.

Hal inilah yang membuat MobaZane memutuskan untuk membentuk BTK. Chemistry juga tidak menjadi masalah karena tim berisikan anggota lama.

Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana penguasa Amerika Utara ini tampil saat menghadapi tim kuat dari Asia Tenggara.


Team SMG


Mobile Legends, Team SMG, MPL MY S8, Sasa
Kredit: Facebook/Team SMG

Hingga pertengahan tahun ini atau setidaknya sampai gelaran MPL MY Season 7 berakhir, nama Team SMG mungkin asing terdengar bagi mereka yang tidak mengikuti perkembangan scene MLBB Malaysia.

Kala itu tim ini tidak memiliki prestasi mentereng, dan region Malaysia sangat didominasi oleh dua tim besar, RSG MY dan Todak, sehingga tim lain tidak mendapatkan perhatian lebih di level internasional.

Tapi semua berubah ketika James (mantan coach RRQ Hoshi dan peraih gelar juara MPL ID) dan Sasa (salah satu dari lima kage ONIC Esports yang pernah mendominasi jagat MLBB dunia) datang.

Perlahan tapi pasti, Team SMG berubah dari tim yang tidak dipandang menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Setelah susah payah mendapatkan tiket upper bracket, Sasa cs semakin menjadi-jadi di babak playoff.

Tak tanggung-tanggung, tim yang tengah naik daun seperti Orange Esports menjadi santapan mereka sebelum menembus grand final. Di duel pamungkas, Sasa membuktikan jika dirinya layak masuk dalam kategori pemain MLBB terbaik dunia saat menggunakan empat hero berbeda dalam kemenangan Team SMG atas Todak yang berakhir dengan skor telak 4-0.

Siapapun yang akan menghadapi Team SMG di M3 nanti, mereka harus mengerahkan segalanya untuk membendung gold laner buas ini.

Itulah tiga tim kuda hitam M3 World Championship yang patut diwaspadai. Ikuti ONE Esports di Facebook untuk berita, panduan, dan highlight Mobile Legends: Bang Bang lainnya.

BACA JUGA: M3 World Championship? Yes we are ready! ONE Esports meliput langsung ke Singapura