Sistem Dota Pro Circuit (DPC) yang diperkenalkan pada 2017 sebagai ajang kualifikasi menuju turnamen akbar The International dipastikan bakal dihentikan setelah musim 2023.

Valve pengembang game Dota 2, menerangkan sistem DPC dengan sederet aturan dan regulasi telah membuat scene kompetitif game tersebut menjadi kurang sengit, monoton dan kurang menyenangkan.

Sistem DPC pada awalnya berhasil memperjelas kriteria menuju TI, namun mengarah pada sebuah sistem yang kaku sehingga menghalangi kreativitas dan inovasi.

Apa itu Dota Pro Circuit (DPC)? Ini penjelasannya

DPC mengharuskan tim untuk berpartisipasi dalam sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan yang membuat tim-tim sulit bereksperimen terkait formasi dan strategi baru.

Buntutnya, Valve mengambil sikap untuk mengakhiri sistem DPC untuk kembali ke sistem yang lebih terbuka dan fleksibel untuk menentukan tim menuju The International. Sistem baru ini akan berdasar pada beragam faktor seperti hasil turnamen, peringkat pemain dan voting komunitas.

Sitem Dota terbaru membuka kebangkitan scene grassroot?

Sistem Dota

Valve berharap sistem baru nantinya akan menciptakan scene yang lebih menarik dan bervariasi sehingga bakal lebih menyenangkan untuk dijalani oleh pemain dan tentu saja fans.

“Sebelum kami mengeluarkan sejumlah batasan-batasan, scene kompetitif Dota lebih sehat, kuat dan bervariasi dari yang terlihat sekarang. Event lebih jarang, tetapi jadi lebih kreatif dan lebih banyak waktu di kalender untuk tim. Ada keindahan di balik ketidakteraturan” terang Valve.

ARTIKEL PILIHAN REDAKSI
Berapa size Dota 2 di tahun 2023?
Eksklusif: Peraih Grand Slam Gaimin Gladiators Tofu beri solusi untuk Dota 2 SEA
Format TI12 alami perubahan besar demi kurangi pertandingan tak berarti

David “LD” Gorman, co-founder BTS, menyambut gembira kabar yang disebutnya bisa menjadi momentum awal kebangkitan baru di scene grassroot, atau kembali ke model pasar bebas yang dapat mengarah ke seluruh scene dimiliki oleh Saudi Public Investment Fund.”

Sebelumnya ESL mengeluarkan pernyataan jika ESL Pro Tour – termasuk DreamLeagues dan Riyadh Master akan berlanjut ke 2024.

Valve berjanji jika pekerjaan terkait The International 2024 telah dimulai namun informasi tentang sistem baru menuju turnamen tersebut masih harus kita nantikan.


Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: PBESI apresiasi Bali Major, bicara soal masa depan scene DOTA 2 di Indonesia