Juara dunia OpTic Marved sebagai bagian dari tim OpTic Gaming yang merupakan juara pada gelaran VCT Masters Stage 1: Reykjavik merupakan salah satu bintang ternama dunia yang saat ini cukup jadi sorotan di scene kompetitif NA maupun dunia.
Berbagai aksi gemilangnya sangat memukau banyak penggemar kala berjaya di Reykjavik, sontak ia pun menjadi salah satu ‘panutan’ para pemain Valorant seluruh dunia.
Namun, ternyata dibalik kesuksesan yang ia raih bersama dengan OpTic bukan semata karena skill yang ia miliki sebagai pemain handal. Semua kejayaan yang ia raih kini, tentu adalah hasil kerjasama tim yang baik dan juga didukung oleh hasil latihan keras yang mereka jalani.
- ONIC Esports juara VCT Challengers Indonesia Stage 2
- Benarkah para pemain pro Valorant bermain karena lebih mudah menghasilkan uang?
Sebagai tim yang saat ini berada di papan atas dunia, OpTic tetap rendah hati dan tidak jumawa. Marved bahkan menyatakan meski mereka menjadi juara, mereka tetap rutin berlatih.
“Sebagai tim yang meraih gelar juara, kami tetap berlatih seperti biasa, kerjasama tim dan chemistry yang baik tidak selalu muncul setiap saat, bukan? Karenanya kami terus berlatih rutin karena latihan adalah satu kunci besar keberhasilan tim kami,” ujarnya.
Berikut ini, ONE Esports akan membahas pentingnya scrim dalam scene kompetitif Valorant menurut sang juara dunia, OpTic Marved. Check this out.
Menjadi juara dunia, OpTic Marved tegaskan pentingnya scrim dan keseriusan dalam proses latihan
Melalui konten podcast OpTic Gaming, Jimmy “Marved” Nguyen sebagai salah satu bintang kenamaan ‘The Green Wall’ menjelaskan pentingnya scrim dan latihan bagi timnya.
Menurut Marved, selama mereka berlatih dan melakukan scrim dengan berbagai tim, hasilnya tidaklah terlalu penting baik menang atau kalah. Namun, ia menyatakan bahwa semua usaha tim untuk lakukan perubahan strategi, fondasi permainan, dan lainnya dituangkan di dalam scrim.
“Kami tidak peduli menang atau kalah saat kami melakukan scrim, namun kami perlu memastikan bahwa tujuan kami di dalam scrim tersebut tercapai,”
“Jadi kalau kami mau mencoba untuk lakukan proses retake, eksekusi site, atau cari pola permainan baru semua kami lakukan saat scrim dan latihan,” ungkap Marved.
Akan tetapi, proses latihan tentu menghabiskan banyak waktu dan menguras emosi. Tak jarang, Marved menyatakan bahwa timnya menjadi kesal kalau misalnya tim lain sebagai lawan mereka bermain lebih baik dari mereka saat scrim.
“Hal terburuk bagi kami saat scrim adalah ketika kami sedang mencoba menerapkan strategi baru atau mungkin ada cara bermain yang baru namun tim lain justru bermain lebih baik itu menyebalkan sekali sejujurnya,”
“Dan ketika situasi itu terjadi, pelatih kami Chet hanya berkata ‘udah, mainkan saja’ begitu,” sambungnya.
Sebagai perbandingan, tim-tim yang menganggap scrim sebagai laga ‘hidup-mati’ tidak terlalu belajar banyak dari setiap proses latihan yang dijalani. Hal itu tentu akan menyulitkan mereka nantinya jika mereka tidak tahu apa yang sebenarnya harus mereka pelajari.
Karenanya, proses latihan dan juga scrim sangatlah penting seperti yang disebutkan oleh OpTic Marved sebelumnya. Sebagai tim yang memiliki markas di Dallas, Texas, Amerika Serikat OpTic Gaming dapat melakukan proses latihan selama 5 hari dalam seminggu dengan durasi 6 sampai 7 jam dan semua itu dihabiskan untuk scrim.
“Untuk tim kami sendiri, kami berlatih sebanyak 5 atau 6 kali dalam seminggu. Dan untuk prosesnya kurang lebih menghabiskan waktu 6 sampai 7 jam dan semua itu kami habiskan untuk melakukan proses scrim,” pungkasnya.
Metode tersebut layak diacungi jempol karena hal tersebut kemudian mereka berhasil meraih gelar juara VCT Masters Reykjavik Stage 1 2022 dan membalaskan kekalahan mereka sebelumnya kepada tim LOUD asal Brazil. Semoga untuk kalian yang punya tim Valorant, harus ikuti jejak kesuksesan OpTic ya teman-teman yakni serius dalam latihan dan juga perbanyak scrim.
BACA JUGA : Optic Gaming juara VCT Masters Reykjavik 2022
