ONIC G sebagai salah satu tim esports ternama dalam scene kompetitif Valorant Indonesia berhasil menorehkan sejarah baru sebagai juara VCT Challengers Indonesia Stage 2.

Sebagai salah satu tim esports yang cukup berprestasi sejauh ini, ONIC G bukanlah tim yang stabil dari segi lineup. Tercatat, perubahan besar yang mereka lakukan cukup manjur dengan adanya Sheldon “NcSlasher” Andersen dan juga Hagai “Lmemore”. Tak hanya kedua pemain potensial itu saja, ONIC pun mendatangkan sosok pelatih asing berkebangsaan Afrika Selatan bernama Martin “Exiled Ewok” tepat pada saat VCT APAC Stage 1.



Belajar banyak dari kesalahan mereka di VCT ID dan APAC Stage 1, perkembangan ONIC G sungguh pesat dibanding tim lainnya. Bayangkan saja, bagaimana mereka kian mendominasi sedari Group Stage hingga babak Knockouts semua lawan dilibas tanpa ampun. Fakta menarik lainnya adalah, di babak Knockouts ONIC tidak menyentuh lower bracket sama sekali alias perjalanan upper bracket mereka kian mulus tanpa hambatan.



Akan tetapi, banyak cerita-cerita menarik di balik kemenangan mereka kini. Landak Kuning pegang penuh supremasi dan pengakuan atas semua tim-tim Valorant di Indonesia.

Apa sajakah cerita menarik dibalik kemenangan ONIC G? Simak interview spesial ONE Esports bersama dengan Michael “Severine” Winata selaku IGL ONIC G berikut ini.


ONIC G raih juara VCT Challengers Indonesia Stage 2, Severine: “Ini hadiah dari Tuhan”

Pada rangkaian acara awarding VCT Challengers Indonesia Stage 2 yang bertempat di PIK, Jakarta Utara ONE Esports berkesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan sang IGL dari ONIC G yakni Michael “Severine” Winata.

ONIC G juara - Severine
Michael “Severine” Winata as IGL of ONIC G | Kredit: ONE Esports (Dhonazan)

Sebagai IGL, ia sangat bersyukur berhasil membawa timnya keluar sebagai juara dan menyatakan bahwa kemenangan besar yang diraih ONIC G merupakan hadiah dari Tuhan.

“Saya sangat senang sekali dengan kemenangan yang kami raih saat ini, terimakasih kepada Tuhan, kami diberikan kelancaran olehNya dalam setiap pertandingan yang dijalani. Dibalik itu semua juga kami cukup bersyukur bahwa kerja keras kami terbayar dan kami layak untuk disebut tim terbaik di Indonesia saat ini,” ujarnya.

ONIC G
ONIC G as the Champion of VCT ID Stage 2 | Kredit: ONE Esports (Dhonazan)

Menurut Severine, selama timnya berkompetisi walau terlihat mendominasi ternyata juga ada naik-turun dibalik layar yang tidak diketahui banyak orang.

“Di turnamen ini, kami sebenarnya cukup ‘up and down’ ya, karena kami sudah cukup lama bersama, kami bisa menghandle semua kesalahan yang ada dengan waktu yang cepat. Di turnamen ini juga tujuan kami sebagai tim juga untuk lebih berkembang dan matang serta personal setiap pemain juga lebih baik,”

“Kalau untuk kendala mungkin saat itu kami sempat kalah ya, akan tetapi karena kami niat juara jadi kami benar-benar bertekad untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut,” sambungnya.


Chemistry dan Teamwork ONIC G lebih baik saat ini dibandingkan pada VCT ID dan APAC stage 1

Berbicara lebih lanjut terkait perkembangan mereka sebagai sebuah tim saat ini, Severine membeberkan bahwa timnya merasa lebih matang dari segi teamwork dan juga chemistry dibandingkan pada saat VCT Stage 1 kemarin.

ONIC G
ONIC G Valorant Team | Kredit: VALORANT ESPORTS INDONESIA

“Perbedaan kami sekarang dengan saat di Stage 1 mungkin lebih ke teamwork ya. Karena saat itu, kami juga baru formed (terbentuk), belum terlalu baik dari segi chemistry juga. Makin ke sini, kami semakin menemui masalah untuk diselesaikan bersama-sama. Perubahan yang cukup signifikan tentu dari segi komunikasi satu sama lain, visi bermain sudah semakin baik,” ungkap Severine.

Dalam sebuah percakapan terpisah dengan sang MVP, Cahya “MONYET” menyatakan bahwa kekurangan ONIC pada saat VCT Stage 1 adalah rasa ‘cepat puas’ atau ingin cepat menang. Namun, Severine lebih mengiyakan pendapat tersebut dan menjawab bahwa hal itu didorong karena ‘adrenalin rush’ sebagai faktor utama.

“Sebenarnya kalau dibilang ‘mau cepat menang’ tentu benar demikian, lebih ke arah adrenaline rush saja lebih tepatnya. Kini kami berusaha untuk tidak terlalu terbeban dalam bermain, menjadi lebih dewasa dan lebih komitmen nothing to lose buktikan pada diri sendiri,” tuturnya.


Di akhir, ia pun berharap bahwa seluruh fans ONIC G untuk tetap selalu setia dan mendukung ia dan tim baik di saat menang ataupun kalah dan juga untuk perjalanan di VCT APAC Stage 2 nantinya.

ONIC G juara - Severine
ONE Esports (Cristian WS) exclusive interview with ONIC Severine | Kredit: ONE Esports (Dhonazan)

“Pesan untuk seluruh sobat-sobat ONIC, dan juga untuk komunitas Valorant yang selalu mendukung kami walaupun ketika kalah dan tidak saat menang saja. Kami hanya manusia biasa, tentu ada hari buruk saat kami bisa tampil sebagai pemenang ataupun sebagai tim yang kalah,”

“Tetap dukung kami, jangan pernah kecewa atas apapun hasil kinerja kami nantinya karena ONIC G akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada kalian semua,” pungkasnya.

BACA JUGA : Riot Games perkenalkan model franchise league dalam VCT 2023