IESF WEC 2022 cabang eFootball pada babak final berjalan begitu sengit antara sang juara, Indonesia dengan tim Argentina.

Keduanya sempat bertemu pada babak final upper bracket, dengan kemenangan yang diraih oleh Elga. Sementara itu, Argentina juga berhasil menumbangkan Turki di babak final Lower Bracket memastikan laga final akan menjadi rematch sakti.

Bermain dengan tim yang sama yakni Bayern Munich membuat keduanya harus beradu taktik dan adu mentalitas demi memboyong piala juara bagi negaranya.



Langkah mulus Elgacor akhirnya berbuah kemenangan manis untuk Indonesia kala membekuk Timnas Argentina dengan skor telak 3-0.

Akan tetapi, berbagai cerita di balik layar babak final IESF WEC 2022 eFootball ternyata begitu menarik ketika Elga buka suara mengenai semuanya.

Lalu, bagaimana tanggapan sang jawara mengenai panasnya rivalitas babak Grand Final antara dirinya dengan Ray Mollina dari Argentina?


Final IESF WEC 2022 eFootball diwarnai momen panas, begini jawaban Elgacor!

Kredit: PB ESI

Pertandingan babak final IESF WEC 2022 eFootball berhasil dilalui oleh Elga “Elgacor” Cahya Putra, atlet kebanggaan Borneo FC yang mewakili Indonesia dengan baik.

Pertandingan yang berakhir dengan skor 3-0 tersebut bukanlah pertarungan yang berjalan flat atau biasa biasa saja. Ada berbagai momen yang cukup menegangkan di antara kedua atlet terbaik bangsa tersebut, baik Elga maupun Mollina.

Salah satunya, adalah ketika pertandingan kedua berjalan, Mollina sempat melakukan tackling terhadap pemain Elga membuat ia menerima kartu merah.

Kredit: PB ESI

Menurut Elga, ia tidak terlalu reaktif dengan hal yang dilakukan oleh rivalnya itu. Ia mengaku tidak tahu mengapa sang lawan begitu emosional dalam bermain.

“Wah saya sih tidak tahu kenapa dia terlihat emosi. Saya menduga dia saja yang terpancing, dia mungkin ngedumel (ngoceh) sendiri, kepancing emosi sendiri,” ucap Elga.

Walau sempat diwarnai ketegangan, aksi sportif tetap ditunjukkan oleh kedua tim. Keduanya tetap berjabat tangan di akhir pertandingan.

Berbagi rahasia kemenangan dan dominasinya di babak final, Elga tidak memiliki kiat khusus. Sang juara menduga jika lawannya grogi bermain di babak final.

Kredit: ONE Esports

“Tidak ada perubahan (strategi), saya masih mengikuti strategi ketika bermain di upper bracket. Mungkin dia (Mollina) saja yang grogi,” pungkasnya.

Dengan kemenangan ini, Elga berhasil membawa pulang hadiah trofi juara dan uang tunai. Semoga pada ajang internasional selanjutnya, Indonesia kembali berjaya.

BACA JUGA : Timnas Dota 2 Indonesia juara IESF WEC 2022 secara dramatis!