Bigetron RA memang masih berada di dalam satu manajemen yang sama dengan ION Esports secara tidak langsung. Namun, walau demikian mereka adalah 2 tim yang berbeda. Banyak faktor yang tentu sangat membedakan kedua raksasa ini. Keduanya memang merupakan rival yang sudah terlihat dari PMPL musim sebelumnya.

ION Kingzz sebagai salah satu juru taktik merangkap analis ION Esports ternyata memiliki pandangan tersendiri tentang gaya main (gameplay) masing-masing tim, baik timnya juga tim lainnya. Sebagai sosok berpengalaman, Galang ‘Kingzz’ merupakan salah satu figur yang cukup telaten alias cermat dalam memahami pergerakan dan juga gaya main setiap tim, itulah mengapa ia menjadi analyst.

Analyst dalam permainan Battle Royale tentu bekerja melalui berbagai data yang ia bisa peroleh dari statistik masing masing pemain ataupun tim. Melalui data itulah kemudian ia dapat mengenali bagaimana gaya main setiap pemain secara individual atau secara tim. Hal ini jelas membutuhkan seseorang yang sudah berpengalaman dan juga cukup matang dari segi usia.



BTR RA dan ION Esports pun seolah kembar tak serupa, namun di mata Kingzz hal itu tentu memang dapat dibuktikan salah satunya melalui gaya main. Selain itu juga, komposisi pemain serta kemampuan masing-masing individu sudah jelas menjadi faktor pembeda.



Kendati demikian, lebih detail lagi ada satu pembeda yang paling mendasar menurut Kingzz yang dapat dilihat secara gamblang. Gaya main atau gameplay dapat mencakup banyak hal, baik secara makro maupun mikro. Namun, di sini Kingzz hanya menyebutkan satu aspek pembeda yang cukup menjadi bukti bahwa kedua tim adalah dua hal yang benar-benar berbeda.

ONE Esports kali ini akan memberi ulasan tentang apakah yang menjadi perbedaan antara Bigetron RA dengan ION Esports di mata Galang ‘Kingsz’. Check this out.


Inilah perbedaan Bigetron RA dengan ION Esports menurut Kingzz

Dalam acara PUBG Mobile Ramadan Talkshow, Galang ‘Kingzz’ selaku analyst ION Esports mengungkapkan bahwa timnya dengan Bigetron RA sangatlah berbeda. Karenanya ia terkadang tidak menerima bila ION kerap kali dianggap ‘meniru’ gaya permainan Bigetron RA hanya karena Kingsz pernah berada di sana.

Sang analyst pun menyebutkan bahwa BTR RA cenderung bermain ‘centered circle’ atau di tengah zona, sementara ION melakukan hal yang sebaliknya.



“Di (Bigetron) RA lebih, dominan mereka bermain di center (pusat/tengah) zona begitu kan. Sementara di ION ini, mereka malah melakukan kebalikannya. Mereka bermain di tepi-tepi zona, menjaga pergerakan lawan di luar supaya mereka menjadi orang terakhir yang mengamankan jalan menuju zona,” ujarnya.

Kemudian, ia juga mengungkapkan bahwa pola permainan/gaya main yang dipakai oleh ION Esports bukanlah hasil racikan seorang Kingsz, melainkan gaya bermain mereka di tim yang sebelumnya (Victim Esports).

ION Rockyy | Kredit: ION Esports (Instagram)

“Kebetulan sih, gameplay mereka itu begitu sudah dari tim mereka yang sebelumnya. Memang gaya mainnya sudah begitu,” sambungnya.


Setiap gaya main, pastilah memiliki sisi positif yang dapat menguntungkan setiap tim hingga sisi negatif yang malah menjadi kerugian bagi masing-masing tim. Kingsz pun kemudian menjelaskan bagaimana gaya main kedua tim tersebut, apa segi positif serta negatif masing-masing gaya main yang telah dijelaskan sebelumnya.

BTR RA
Bigetron Red Aliens | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

“Kalau untuk bermain secara centered-zone atau di pusat zona menurut saya, misalnya bantingan zonanya itu terkadang tidak terlalu ke tengah melainkan ke sisi kanan atau sisi kiri map pasti akan merepotkan (tim) kita. Soalnya kan kita dari tengah, pasti akan melakukan rotasi ke arah pinggir dimana lawan-lawan sudah mempersiapkan diri mereka juga di sana,”

“Akan tetapi, jika kita bermain di tepi zona, bergerak dari pinggir ke arah zona (tengah atau sisi lainnya) kita dapat dengan mudah menyisir tim-tim yang ada di depan kita,” tuturnya.


Lebih jauh, walau timnya menggunakan pola gaya main di tepi zona. Namun Kingzz mengutarakan ada sisi keuntungan bermain di tengah zona.

juara 2022 PMPL ID Spring
ION Esports | Kredit: Instagram/ionesportsgg

Kalau di tengah itu keuntungannya, bisa lebih cepat rotasinya untuk mengambil tempat-tempat terbaik. Soalnya kalau mengambil pinggiran zona mau tidak mau ketika ingin rotasi cepat pasti akan lebih sering bertemu dengan tim lain juga,”

Jadi mau tidak mau tim yang bermain di pinggir zona akan melakukan rotasi lambat. Setidaknya menunggu tim-tim lain masuk ke tengah zona, sehingga kita menjadi lebih aman bermain di belakang untuk zona 1 dan 2,” pungkasnya.

Well bagaimanapun nantinya mereka bermain di tengah zona ataupun di pinggir zona semoga kedua tim dapat memberikan hasil terbaik di PMPL SEA Championship ya teman-teman.

BACA JUGA : PMPL Ladies segera digelar, simak teasernya di sini!