Kapten Red Canids Kalunga, Lunna, mengaku bahwa di scene Mobile Legends dunia, ia sangat mengidolai OhMyV33nus. Namun di sisi lain, ia juga mengaku telah banyak belajar dari Vynnn untuk menjadi seorang roamer yang lebih baik.

Mengidolakan seseorang, baik karena memiliki kepribadian yang baik, paras menarik, atau karena memiliki kemampuan yang ingin ditiru adalah hal wajar bagi setiap orang, tak terkecuali bagi seorang pro player yang mengidolakan pemain lainnya.

Sebagai pemilik scene kompetitif Mobile Legends terbaik dan menjadi pusat perkembangan serta lahirnya pemain hebat MLBB di dunia, sangat wajar jika Indonesia dan Filipina menjadi acuan bagi semua pemain di dunia dalam bermain.

Dengan menjadi kiblat dari Mobile Legends dunia, hal ini juga membuat tim dan pemain yang ada di Indonesia dan Filipina dipandang sebagai yang terbaik dan dijadikan panutan.

Hal ini juga terjadi kepada Lunna. Bahkan saat membantu Red Canids Kalunga menjuarai MPL BR Season 1 beberapa waktu lalu, ia mengaku bahwa timnya sangat terinspirasi dengan permainan Blacklist International.

Mobile Legends, Blacklist International, MPLI 2021
Kredit: ONE Esports

“Selama beberapa bulan di MPL BR Season 1, kami menyaksikan banyak pertandingan Blacklist International. Menurut saya, mereka adalah tim terbaik di dunia saat ini,” ucap Lunna.

“Strategi dan gaya main mereka sulit dikalahkan, dan belum ada tim yang mampu menandingi mereka sejauh ini. Tim kami terinspirasi sekali dengan gaya main Blacklist International.”

“Kami juga menggunakan strategi tersebut di MPL BR dan tidak ada (lawan) yang menyangka hal tersebut. Kami paham cara bermainnya dengan tetap berdekatan satu sama lain,” tuturnya.

Mobile Legends_Lunna, Red Canids Kalunga, M3
Kredit: Twitter/@ml_lunna

Lebih lanjut, Lunna pun mengakui bahwa sebagai kapten dan roamer, ia sangat mengidolai OhMyV33nus. Lunna juga mengaku tak sabar untuk bisa menghadapi Blacklist International di pertandingan pertama Grup A M3.

“Idola utama saya di Mobile Legends adalah OhMyV33nus, baik di dalam maupun luar game. Ia sangat menginspirasi saya dalam banyak hal dan membuat saya sangat senang kami bisa saling berhadapan di pertandingan pertama M3,” kata Lunna.

Mobile Legends, OhMyV33nus, Blacklist International


Lunna banyak belajar menjadi roamer dari Vynnn

Mobile Legends, RRQ Vynnn, RRQ Hoshi, Playoff MPL ID Season 8_2
Kredit: Redzi Arya/ONE Esports

Selain mengidolai OhMyV33nus, Lunna juga mengaku bahwa dirinya sangat menyukai permainan Vynnn. Dirinya mengaku sangat ingin bisa berdiskusi mengenai permainan dengan sang kapten RRQ Hoshi itu dan pro player hebat lainnya.

“Saya juga sangat menyukai Vynnn dari RRQ Hoshi. Alasannya cukup sederhana, karena kami berdua bermain di role yang sama. Saya banyak menonton permainannya dan mencoba untuk memahami kenapa ia begitu berbeda dan hal apa saya yang bisa saya pelajari dari dirinya,” kata Lunna.

“Saya sangat terbuka untuk diskusi dengan pemain lain karena sebagai sesama pro player, kita memang seharusnya saling sharing pengalaman dan mencari kesamaan satu sama lain,” tuturnya.

Memiliki banyak pemain atau sosok untuk dijadikan sebagai referensi dan panutan adalah hal yang bagus, ketimbang hanya menjadikan satu di antaranya sebagai panutan.

Setiap pemain pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi dengan belajar dari beberapa sosok berbeda akan menghadirkan banyak hal untuk bisa dipelajari dan tidak mengikuti kekurangannya untuk menjadi player yang lebih baik dari sebelumnya.

BACA JUGA: Jadwal M3 World Championship, prize pool, tim peserta, pembagian grup, hasil pertandingan