Nama Muhammad Danial “Ciku” bin Mohammad Fuad tentu sudah melegenda di scene kompetitif MLBB dunia sekelas M-Series dan MPL Malaysia.

Pemain yang serba bisa tersebut sudah membela TODAK sejak mengikuti kompetisi kelas dunia MLBB, M1 World Championship pada tahun 2019 yang lalu. Loyalitas seorang Ciku sudah menjadi salah satu bagian yang akan menjadi kenangan dalam perjalanan kariernya.

Selain kompetisi M-Series yang selalu ia ikuti bersama TODAK, Ciku dan timnya juga beberapa kali masuk ke dalam gelaran MSC atau kompetisi MLBB se-Asia Tenggara.

Dikenal serba bisa, Ciku memang selalu menghadirkan kejutan-kejutan di setiap pertandingan TODAK, yang paling khas adalah cara dia menguasai pool hero.



Misalnya, dia kerap memakai hero Marksman (MM) di EXP Lane dan sebagainya. Dan bukan main, kiat khusus yang ia hadirkan berhasil membawa kemenangan. Hal itu kemudian mengingatkan kita terhadap Muhammad “Lemon” Ikhsan yang demikian.

RRQ Lemon, Lemon
Sumber: Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Mengawali perjalanan mulus di babak Group Stage M4 bersama TODAK, Ciku cs membuktikan kekuatan mereka bahkan di hadapan jawara MPL ID S10, ONIC Esports. Sasaran berikutnya, tentu saja RRQ Hoshi untuk babak selanjutnya.

Ternyata, Ciku memiliki pandangan khusus mengenai kekurangan ONIC dan RRQ Hoshi. Bagaimana pandangan sang bintang handal asal Malaysia tersebut?


Bergantung pada pemain tertentu, Ciku beberkan hal yang menjadi kekurangan ONIC dan RRQ Hoshi

Kredit: Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Melalui interview pascalaga TODAK kontra MDH Esports, ONE Esports berbincang bersama Ciku tentang sejumlah hal menarik terkait ia dan timnya.

Dalam gelaran M-Series, TODAK kerap dianggap sebagai ‘Kryptonite’ bagi ONIC Esports, mengingat dua tim tersebut sudah beberapa kali berjumpa. Menurut Ciku, ia tidak menilai timnya merupakan ‘kryptonite’ bagi anak asuhan Aldo, Mars dan Yeb.

“Menurut saya mungkin tidak begitu (TODAK Krytonite ONIC),” ucapnya eksklusif.

Ia tidak memandang jika timnya menjadi salah satu batu sandungan bagi tim Landak. Menurutnya, sebenarnya baik ONIC maupun RRQ terlalu bergantung pada satu pemain.

Ia menyebutkan jika ONIC terlalu bergantung pada Kairi sementara RRQ terlalu bergantung pada R7 dalam setiap pertandingan mereka.

Kairi gabung ONIC Esports, Mobile Legends, MLBB, ONIC Esports, Yeb, Aldo, Mars
Kredit: ONE Esports

“Kami tahu ONIC lebih mengandalkan Kairi untuk menjalankan objektif. Sementara RRQ lebih mengandalkan R7 untuk objektifnya,” tuturnya.

Dari ucapan tersebut benar saja ketika strategi ‘rusuh’ yang diterapkan TODAK benar-benar menyulitkan Kairi pada laga perdana Grup B, Minggu (1/1) lalu. Sementara untuk R7, belum terlalu gemilang dalam laga awal RRQ Hoshi.

Walau demikian, Ciku begitu menantikan pertarungan dengan RRQ Hoshi mengingat jika sang ‘Raja’ masih membuat ia dan TODAK begitu penasaran. Semoga saja, TODAK bisa menghadapi RRQ Hoshi di babak playoff.

“Kami masih mencari cara untuk mengatasi RRQ. Mungkin nanti di babak Playoff kalau ada kesempatan kami akan coba berikan yang terbaik,” pungkasnya.

BACA JUGA : Jadwal M4 World Championship, Format, Hasil Pertandingan dan cara menonton