Blacklist International dalam tekanan besar. Sebagai juara bertahan M Series, performa mereka di fase grup M4 World Championship jauh dari kata memuaskan. Ada apa gerangan dengan OHMYV33NUS Cs?

Semua mata tertuju kepada Blacklist International ketika M4 bergulir. Dianggap salah satu tim terbaik sepanjang sejarah MLBB dengan banyaknya prestasi setahun terakhir, tim dengan warna identik Hitam Putih itu menjadi yang paling diantisipasi.

Ciri khas yang terlalu kental dari segi gameplay dan pool hero jadi makanan untuk tim-tim lain. Perlahan tapi pasti, bensin Blacklist International terkuras. Terbukti dari hasil mereka di dua turnamen sebelum M4.

Blacklist International mengecewakan di MPLI 2022 dan IESF WEC 2022

Banyak orang tak terlalu memperhatikan Blacklist International di MPLI 2022 maupun IESF WEC 2022. Setidaknya fans tak terlalu menyorot karena level turnamen yang dianggap tak sebanding dengan M4.

Blacklist International, Timnas MLBB Filipina, Hadji, Mobile Legends Bang Bang
Salic “Hadji” Imam (Tengah) | Kredit: BLCK Hadji

Faktanya, Blacklist International memperlihatkan performa mengecewakan di dua turnamen itu. Saat MPLI, mereka cuma main sekali dan kalah dari Geek Fam ID dengan sangat telak.

Sementara di IESF, sebagai tim yang sejak awal mewanti-wanti ini adalah turnamen yang akan mereka seriusi, performanya juga tidak memikat. Di sini terlihat bahwa strategi dan META Blacklist tak berkembang dan bisa dilawan.

Timnas MLBB Indonesia dengan EVOS Esports-nya mengeksploitasi habis cara main Wise Dkk. Strategi counter set-up diterapkan. META UBE tak berjalan, dan pool hero yang sempit dimanfaatkan oleh anak asuh Zeys.

Blacklist International tertatih di fase grup M4

Memasuki M4, ekspektasi kepada Blacklist sangat tinggi. Mereka menargetkan mencetak sejarah dengan gelar beruntun dunia M Series. Tapi, hal itu dipastikan tidak mudah. Terlihat dari permainan Blacklist yang tak sesuperior itu.

Mereka mungkin menang di dua game pertama menghadapi Incendio Supremacy dan Burn X Flash yang tak dipimpin pelatihnya (Zico terkena COVID). Tapi, pada laga melawan Falcon Esports dan tiebreaker, tim asal Filipina itu sangat mengecewakan.

Mobile Legends, MLBB, Blacklist International, M4
Kredit: Youtube/Mobile Legends: Bang Bang

Dua kali kalah dari Falcon Esports memperlihatkan kekurangan tim. Susah payah mengambil poin penuh dari Incendio di tiebreaker, dan harus comeback karena kesalahan dasar lawan, menjadi bukti Blacklist tidak sekuat itu.

Caster Filipina, Leo, sebenarnya sempat mengatakan kepada ONE Esports bahwa dia mengungguli Blacklist menjadi juara di M4. Menurutnya tim tersebut berada di titik paling matang. Tapi pendapat ini keluar sebelum kekalahan beruntun yang dialami.

Leo
sumber: Muhammad Thalhah/ONE Esports

“Blacklist dalam kondisi yang sangat fit dan mungkin terbaik sepanjang tahun ini. Saya rasa Blacklist yang akan tetap melangkah lebih jauh. Tapi saya tetap suka yang dilakukan ECHO,” katanya.

“Saya merasa Blacklist punya kesempatan 80 sampai 90 persen untuk juara. Mereka sangat kuat secara mekanik, shotcall, sinergi, strategi, sampai pelatih luar biasa,” tambah dia.



Blacklist jadi sorotan, tak punya opsi strategi

Masalah utama tim terkuat yang jadi perhatian banyak tim adalah strategi mereka akan dipelajari. Ironis karena Blacklist seakan tak belajar dan masih kekeuh dengan META yang diterapkan.

Pool hero OHMYV33NUS yang tipis, Wise yang tak akan bermain assassin, dan power hero yang itu-itu saja benar-benar menjadi masalah.

“Saya merasa kebanyakan tim di M4 terlalu fokus menghadapi Blacklist dan tak terlalu memperhatikan kekuatan ECHO. Itu yang membuat kami mendapat hasil lebih baik dari Blacklist di fase grup,” ungkap KarlTzy kepada ONE Esports eksklusif.

Jalan keluar untuk Blacklist International

Kesimpulan yang bisa diambil adalah Blacklist terlalu kaku. Mereka begitu nyaman dengan META andalan dan akhirnya tergerogoti sendiri.

Beruntung, kekalahan datang di fase grup dan mereka masih lolos ke upper bracket. Jeda dua hari bisa menjadi ajang pembelajaran, atau setidaknya mencari metode baru untuk mengejar mimpi mencetak sejarah.

Mobile Legends, MLBB, Blacklist, M4
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Memiliki pemain dengan mental juara, harusnya mereka menyadari itu. Seperti yang dikatakan Leo, VeeWise sebagai motor utama tim harus mengembangkan diri lebih, terutama soal pool hero di masing-masing role.

“Saya rasa Wise harusnya bisa memperlihatkan pick yang lebih gila lagi di M4. Kita sudah melihat di playoff MPL PH S10 dia menggunakan Guinevere, Valentina, sampai Fredrinn jungler. Nama terakhir bahkan populer sekarang,” katanya saat ditemui ONE Esports di tengah M4.

OHMYV33NUS dan Wise, Mobile Legends, MLBB, Blacklist International, M4
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

“Mungkin sekarang dia harus mencoba hal lain. Karena secara mekanik Wise sudah solid. Tapi hero pool dan sinergi antar pemain yang membuatnya jadi sempurna.”

“Buat Venus, mungkin jika dia bisa bermain lebih banyak hero tank tak hanya Lolita, akan lebih baik. Seperti Franco Dll. Tipe hero seperti ini memang biasanya lebih sering dipakai Hadji. Jika OHMYV33NUS juga bisa memainkan tipe hero itu, tak hanya Estes, Mathilda, sampai Lolita, itu akan sangat luar biasa,” ungkap mentor dari caster Inggris MPL semua region itu.

Intinya Blacklist harus membenahi soal pool hero terbatas yang kerap dimanfaatkan. Jika Wise susah main assassin, kita semua tahu dia juga piawai bermain MM dan menjadikan Granger atau Natan sebagai opsi juga tak buruk-buruk amat. Buat Venus, tak ada yang melarang Anda bermain roamer tebal kecuali diri Anda sendiri.

BACA JUGA: KarlTzy ungkap alasan ECHO lebih baik dari Blacklist di M4