Riot Games meluncurkan game MOBA League of Legends pada Oktober 2009. Ketika itu, hanya ada satu server yang terletak di California, Amerika Serikat.

Para pemain di Asia Tenggara harus menerima kenyataan memiliki ping 150 hingga 200 ketika bermain LoL, lalu satu tahun kemudian pada 2010, Garena game developer dan publisher yang bermarkas di Singapura mengambil peran sebagai penerbit game di wilayah ini.

Dengan adanya server khusus di Asia Tenggara, pemain akhirnya dapat menikmati game dengan ping rendah. Namun, dukungan teknis, pemain, esports, dan infrastruktur dari penerbit pihak ketiga berkurang seiring waktu.

Lebih dari 12 tahun kemudian dan untuk memanjakan para pemain di regional ini, LoL akhirnya kembali ke tangan Riot Games, dimulai Januari 2023. Menggunakan klien multi-game resmi dari Riot Games, para pemain akan bisa mengakses League of Legends, Teamfight Tactics, Valorant, Legends of Runeterra dari PC.



Setelah 12 tahun lebih, League of Legends kembali ke tangan pemiliknya di Asia Tenggara

Braum with poros and TFT Little Legend Featherknight Pengu on snowy mountain in Runeterra
Kredit: Riot Games

Pada puncaknya, Garena mempelopori liga esports pertama LoL pada 2012 yaitu Garena Premier League (GPL), bahkan sebelum League of Legends Champioonship Series (LCS) ada.

Tim seperti Singapore Sentinels, Taipei Assassins, ahq eSports Club, Saigon Jokers, GIGABYTE Marines, Kuala Lumpur Hunters dan Bangkok Titans mengukuhkan nama di GPL. Faktanya pada 2012, Taipei Assassins berjaya di edisi kedua LoL World Champioship.

Pelatih kepala TSM Wong “Chawy” Xing Lei, mengembangkan karier profesional di GPL sebelum hijrah ke League of Legends Master Series (LMS), yang didirikan pada 2015. Bersama ahq, dia mendapat kesempatan pertama bersaing di Worlds 2017, sebelum pensiun untuk menjadi pelatih.

Pada 2018 Vietnam menciptakan liga sendiri yaitu Vietnam Championship Series yang berstatus Wildcard Region dengan jalan khusus menuju Worlds. Pada 2019, LMS dan League of Legends SEA Tour (LST) melebur menjadi Pacigic Championship Series (PCS).

“Kami berterima kasih atas kemitraan dan dukungan penerbitan Garena selama dekade terakhir. Upaya mereka telah membangun komunitas pemain League of Legends dan Teamfight Tactics yang luar biasa di seluruh Asia Tenggara, dan kesuksesan game ini tidak akan mungkin terjadi tanpa mereka,” kata Alex Kraynov, APAC Managing Director Riot Games.

“Selama beberapa tahun terakhir, Riot juga telah bekerja keras untuk memperluas kemampuan kami di seluruh kawasan, membangun tim lokal yang kuat, dan jaringan mitra yang mendalam. Kami merasa bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi kami, untuk memiliki lisensi penerbitan League dan TFT di Asia Tenggara, sebagai bagian dari ekspansi kami ke Asia Pasifik.”

Taipei Assassins, Fnatic, SKT T1 Worlds skins
Kredit: Riot Games

Khusus untuk Taiwan dan Vietnam, Riot Games dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ONE Esports menyatakan demi kepatuhan terhadap regulasi lokal, mereka menunjuk Taiwan Mobile dan VNGGames sebagai publisher anyar League of Legends dan TFT di kedua negara tersebut.

Sebagai bagian dari rencana ini, Riot akan meluncurkan League of Legends dan TFT server, sementara server Garena akan berhenti beroperasi pada Januari 2023. Semua pemain yang ingin keutuhan akun dan data harus menghubungkannya ke Riot ID.

Jangan khawatir, semua yang ada di akun Anda tidak akan hilang termasuk:

  • Konten kosmetik seperti skin. Riot juga akan memberi loot tambahan senilai konten kosmetik yang Anda miliki.
  • Loot Inventory, termasuk essence balance.
  • RP
  • Champion Mastery, Eternals, Level
  • Summoner Name
  • Friend List

Proses menghubungkan akun ini akan dimulai pada 18 November 2022.

Tutorial migrasi dan informasi lainnya yang perlu kalian ketahui tersedia di sini.

Para pemain diminta untuk melakukan migrasi akun secepat mungkin dan bisa mendapatkan reward spesial.

BACA JUGA: Cerita cinta Heechul Super Junior dengan League of Legends