Meski baru terbentuk, EVOS Luna langsung menunjukkan bahwa mereka adalah calon penguasa scene kompetitif Free Fire ladies di Indonesia. Hingga Day 4 Free Fire Master League alias FFML Ladies Series Season 1, mereka masih menguasai puncak klasemen.

Kendati baru beberapa waktu lalu resmi menjadi bagian dari EVOS Luna, mereka sebenarnya adalah tim yang sudah lama terbentuk. Sebelumnya mereka adalah tim Just Harvy yang direkrut EVOS Esports.

Sebelum menjadi bagian dari EVOS Luna, mereka sudah cukup banyak menjuarai berbagai turnamen. Maka tak heran jika mereka mendapat banyak tawaran dari tim-tim esports besar Indonesia ketika FFML Ladies Series Season 1 digelar.

Kepada ONE Esports, Aletha yang merupakan salah satu player EVOS Luna mengaku bahwa timnya sempat mendapatkan banyak tawaran dari organisasi besar di Indonesia, sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran EVOS Esports.

“Sebelum EVOS lumayan sih ada beberapa yang nawarin (bergabung). Di atas lima (organisasi besar) sih. Kami tidak menghitung berapa jumlah pastinya, tetapi yang pasti di atas lima,” ucap Aletha kepada ONE Esports.

Kira-kira, tim-tim esports besar mana saja ya yang pernah memberikan tawaran bergabung kepada mereka sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih EVOS Luna?



Tidak mudah bagi Aletha dan Merc terima tawaran EVOS Luna

FFML Ladies - EVOS Luna
Kredit: FF Esports ID (Instagram)

Meski sudah meraih banyak prestasi, tetapi bukan sesuatu yang mudah bagi mereka untuk menerima tawaran bergabung dengan EVOS Luna.

Hal ini diakui secara langsung oleh player EVOS Luna lainnya, Merc, kepada ONE Esports. Dirinya sadar dengan tanggung jawab dan beban yang akan berada dipundaknya, mengingat EVOS memiliki banyak penggemar.

“Kalau dari saya pastinya iya, karena tanggung jawab kami itu besar banget untuk masuk EVOS, apalagi melihat pendukungnya yang banyak banget,” ucap EVOS Merc kepada ONE Esports.

“Jadi ada banyak yang menaruh harapan kepada kami dan tidak ingin mengecewakan mereka,” tuturnya.

EVOS Esports - LUNA
Kredit: EVOS TV (YouTube)

Mengenai tekanan dari fans, Aletha mengaku bahwa timnya memiliki cara tersendiri untuk menjaga mentalitas tim tetap terjaga.

“Paling kalau (harapan) dari fans itu, kami tidak mau terlalu tanggapi banyak-banyak sih, karena untuk menjaga mental kami juga kan,” kata Aletha kepada ONE Esports.

“Jadi kalau memang komentar positif, kami ambil. Tetapi kalau komentar negatif, kami skip sih,” tuturnya.

Menjadi bagian dari salah satu organisasi terbesar tentu akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan tim tier di bawahnya. Ekspektasi yang datang dari fans dan manajemen tentu akan sangat berbeda.

BACA JUGA: EVOS Rasyah tinggalkan Immortal: Faktor studi atau promosi?