Manay selaku pelatih dari tim EVOS Divine merupakan salah satu mantan juara dunia Free Fire pada tahun 2019 dimana ia bersama SAM13, MR05, dan juga Cupay pada masanya berhasil membawa nama EVOS Capital sebagai penguasa dunia Free Fire.

Beralih sebagai pelatih, tentu tanggung jawab yang ia rasakan sangat berat terlebih mengurus tim yang bertabur pemain ternama. Beban moril itu pun semakin berat kala Manay tidak berhasil menjadi juara bersama dengan timnya.

Performa Indonesia pada ajang FFWS 2022 Sentosa kemarin memang sungguh jauh panggang dari api. Berharap bahwa keajaiban dapat hadir membawa EVOS dan juga ECHO Esports menjadi juara 1 dan 2 akan tetapi, lagi dan lagi Thailand kembali mendominasi. Semua penggemar tentu bertanya apa sih kendala-kendala mereka selama berlaga?

FFWS 2022 Sentosa - Attack All Arround
Attack All Arround as FFWS 2022 Champion | Kredit: Attack All Arround (Facebook)


Selaku sosok pelatih ternama di Tanah Air, ternyata Muhammad “ManggisKun” Darmawan memiliki sudut pandang tersendiri terkait performa EVOS Divine dan juga ECHO Esports selama menjalani laga di FFWS 2022 Sentosa. Sebagai seorang pelatih yang juga pernah berlaga di sana, ia pun menyoroti hal yang mungkin menjadi kekurangan kedua tim tersebut.

EVOS Divine
EVOS Divine Free Fire | Kredit: EVOS Esports (Instagram)

Di lain sisi, Manay selaku pelatih ternyata tidak sepakat dengan pendapat ManggisKun yang ia nilai tidak relevan dibanding apa yang ia rasakan di sana. Check this out.


ManggisKun soroti performa EVOS Divine dan ECHO Esports di FFWS 2022 Sentosa, ini jawaban Manay

Dalam sebuah konten bersama manajer sekaligus pelatih ONIC Olympus yakni Agus “TABUL” Dwi Saputra di kanal YouTube nya, ManggisKun memberikan beberapa sudut pandangnya selaku pelatih terkait apa yang terjadi di FFWS 2022 Sentosa.

EVOS Divine sebagai juara FFML S5 Divisi 1 berhasil meraih posisi yang lebih baik di posisi ke-5 dibanding ECHO Esports yang hanya finis di posisi ke-8. Menurut ManggisKun performa tim lawan jauh lebih unggul dibandingkan performa tim-tim Indonesia.

Manay - ManggisKun
Muhammad “ManggisKun” Darmawan | Kredit: ManggisKun (Instagram)

Seperti yang telah disebutkan oleh ManggisKun kepada ONE Esports, setidaknya ada 3 aspek macro yang benar-benar dikuasai Thailand dan juga tim-tim internasional lainnya yang sedikit menyusahkan performa tim-tim Indonesia di FFWS 2022 Sentosa.

Menurut ManggisKun, ECHO dan EVOS harus merubah gameplay mereka ketika melakoni laga Grand Final FFWS 2022 Sentosa walaupun gameplay mereka di babak Play-Ins ataupun pada saat FFML dan FFIM terbukti berhasil.

FFWS 2022 Sentosa Play-Ins
ECHO Esports as Team Predator will 39 Kills | Kredit: FF Esports ID

“ECHO ambil atas, EVOS ambil bawah ke Sentosa seperti pada waktu FFWC 2019. Nah, yang tidak diubah oleh mereka adalah tempo permainan di early-game. Di turnamen Internasional, gameplay itu harus diubah total,”


“Kita mungkin bisa andalkan gameplay kita baik di FFML ataupun FFIM selama itu masih berhasil, tidak masalah. Namun, menurut saya semua itu harus dirubah total,” ujarnya.


Lebih jauh, ManggisKun juga menyebutkan bahwa ada beberapa aspek macro 3rd party yang dirasa perlu menjadi sorotan salah satunya mekanik dan juga zoning.

“Kita harus upgrade gameplay, apa yang diupgrade? Macro 3rd party yang lebih memfokuskan pada adu aim. Jangan adu aim sama orang (musuh) di dalam zona kalau kita belum dapat zona,” sambungnya.



Di sana ia pun banyak menjelaskan aspek-aspek taktis lainnya terkait performa dari EVOS Divine ataupun ECHO Esports. Ternyata, Manay memberikan komentar yang menohok terkait apa yang dibahas Manggis bersama dengan Tabul.

Melalui akun instagram pribadi Manay, ia tampak menyampaikan kekecewaan terhadap beberapa pihak termasuk ManggisKun yang dianggap “berasumsi-banyak” karena EVOS Divine atau ECHO Esports tidak berhasil meraih gelar juara.

Manay
Tanggapan Manay terhadap konten Tabul dan ManggisKun | Kredit: EVOS Manay (Instagram)

“Siapapun mungkin bisa mengomentari apa yang telah terjadi di FFWS kemarin. Mungkin karena tim Indo tidak berhasil menjadi juara, banyak asumsi yang beredar. Mereka berasumsi atas apa yang mereka lihat di depan layar. Beda cerita jika kalau tim Indo juara, tidak peduli apapun gameplay yang di pakai, pasti akan di sanjung,” ujar Manay.

Lebih jauh, Manay pun mengungkap kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang seolah tidak mengerti apa yang terjadi di lapangan dan di dalam tubuh timnya. Akan tetapi, ia sadar dan paham bahwa nanti EVOS Divine akan banyak berbenah tidak hanya di dalam tim, melainkan Manay selaku pelatih juga introspeksi diri,

EVOS Divine
EVOS Divine | Kredit: EVOS TV

“(Mereka) tidak peduli seberapa keras perjuangan kami menuju final FFWS, mereka berbicara seolah tidak bisa menerima hasil bahwa tim Indonesia kalah. Mereka tidak peduli kondisi internal tim (kami) seperti apa di sana,”


“Saya kira mimpi semua pro player tentu menjadi juara dunia maka saya dan tim pastinya akan berbenah. Belajar dari pengalaman dan apa yang telah terjadi. Dan untuk saya sendiri, saya juga akan introspeksi diri, terima kasih atas kritik dan saran dari kalian. See you next season,” pungkasnya.


FFWS 2022 Sentosa
AYO DUKUNG INDONESIA! | Kredit: FF Esports ID (Instagram)

Well, tampaknya apapun hasil yang diraih oleh semua tim-tim Indonesia yang berlaga kita harus terima dengan lapang dada ya Survivors. Mereka sudah berjuang dan berusaha sebaik mungkin untuk bisa menjadi yang terbaik demi nama Indonesia di kancah Free Fire dunia.

Tetap semangat EVOS Divine dan ECHO Esports terima kasih atas perjuangan kalian, dan semoga nanti di season depan kalian kembali membuktikan diri menjadi yang terbaik.

BACA JUGA : Sabet emas dan perak, Adji Sven: “Mentalitas timnas Free Fire Indonesia lebih baik!”