Mantan kapten divisi Dota 2 OG Esports, Johan “N0tail” Sundstein, mengkritik apa yang selama ini telah dilakukan Valve sebagai developer, publisher, dan penyelenggara esports game MOBA PC populer ini dari segala keterbatasan yang telah disebabkan oleh virus Corona.

Perkataan dari N0tail ini diungkapkan sebagai pelampiasan dari rasa kekecewaan dirinya setelah sebelumnya Valve mengumumkan pembatalan Winter Major alias turnamen major pertama pada DPC 2021-2022, tanpa solusi untuk bounty dan DPC Point yang hilang.

Hal ini tentu membuat sebagian besar tim, pemain profesional, dan komunitas Dota 2 tidak senang, sebelum Valve memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggelar Final Regional untuk keenam wilayah yang ada sebagai penggantinya.

Salah satu alasan pembatalan Winter Major ini kembali disebabkan oleh situasi pandemi virus corona (COVID-19), di mana N0tail anggap masalah ini sudah lama terjadi dan Valve sudah tidak terlalu bisa lagi untuk menjadikan hal ini sebagai alasan dan sudah menemukan cara untuk mengatasinya.

“Saya pikir Valve perlu mengubah sesuatu. Corona tidak bisa dijadikan alasan sepanjang waktu,” ucap N0tail kepada Deutsche Presse-Agentur.

“Dota memiliki komunitas yang sangat aktif, dan demi membantu menjaga permainan ini tetap hidup, Valve perlu membuka pintu dan mulai menjawab beberapa email (mendengarkan masukan),” tuturnya.



N0tail mengajak semua pihak untuk tidak patah semangat

OG n0tail
Kredit: Gamerclazz

Kritik N0tail kepada Valve ini tidak berhenti sampai di situ, sampai-sampai ia menyebut bahwa Dota 2 telah dijadikan “anak tiri” karena bukan merupakan sumber pendapatan utama.

N0tail pun bahkan berharap pemilik Dota 2 itu bukan Valve, tetapi ia tetap mengajak semua pihak yang terlibat di scene esports dari game ini untuk terus berjuangan di tengah kondisi yang tidak menentu dan menguntungkan di tengah pandemi ini.

“Hal lainnya yang saya pikirkan adalah aliran pendapatan utama Valve adalah Steam, bukan Dota. Jika perusahaan lain yang memiliki game seperti Dota, ini akan manis (lebih bagus),” kata N0tail.

“Banyak yang sudah gagal, tetapi yang bisa kita lakukan saat ini adalah terus berusaha,” tuturnya.

Setelah gagal mempertahankan gelarnya di The International 10 (TI10), N0tail memutuskan untuk rehat dari scene kompetitif Dota 2. Ia memilih untuk menjadi mentor bagi tim baru OG di DPC 2021-2022, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke scene kompetitif.

BACA JUGA: Indikasi Ana bakal kembali ke scene pro Dota 2 semakin terang! Main di SEA?