Gelaran Divisi 1 DPC SEA 2021/22 Tour 1 belum sepenuhnya berakhir. Meski demikian, BOOM Esports sudah mampu memastikan diri menjadi tim terbaik di Asia Tenggara saat ini.

Kepastian ini berhasil didapat oleh BOOM Esports menyusul kemenangan 2-0 yang berhasil mereka raih atas Execration pada Rabu (19/1/2022). Kemenangan tersebut sudah cukup untuk membuat Fbz dkk menjadi pemuncak klasemen akhir.

Pada pertandingan tersebut, dominasi BOOM begitu terlihat di sepanjang permainan. Bahkan pada game pertama, BOOM Esports sudah mampu membuat Execration bertekuk lutut hanya dalam waktu 19 menit dengan skor kill 34-10.

Sementara pada game kedua, Execration sempat memberikan perlawanan, meski tidak cukup untuk membalikkan keadaan. BOOM Esports pun mampu memegang kendali permainan dari waktu ke waktu sebelum memastikan kemenangan pada menit ke-29 dengan skor kill 36-9.

Hasil ini juga membuat mereka sukses melanjutkan kejayaan mereka di scene Dota 2 Asia Tenggara setelah sebelumnya secara berturut-turut sukses menjuarai beberapa turnamen level Asia Tenggara lainnya seperti BTS Pro Series: SEA Season 8 dan 9, plus Mineski Masters.

Keberhasilan menjadi juara Divisi 1 DPC SEA 2021/22 Tour 1 ini juga membuat mereka berhak atas 300 DPC Point dan hadiah sebesar US$30.000 (sekitar Rp430 juta).



T1 sempat mengancam gelar BOOM Esports

Dota 2, T1

Di sepanjang Divisi 1 DPC SEA 2021/22 Tour 1, BOOM Esports sukses memiliki rekor enam kemenangan dan satu kekalahan. Meski demikian, satu kekalahan yang diterima Fbz dkk itu sempat mengancam posisi mereka di puncak klasemen.

Satu kekalahan yang dirasakan oleh BOOM Esports didapat dari T1 pada Sabtu (15/1/2022), dengan skor 0-2. Hasil tersebut membuka peluang bagi T1 untuk menyalip, atau setidaknya menempel posisi BOOM Esports di puncak klasemen demi memaksakan digelarnya pertandingan tiebreaker.

Namun ternyata, setelah BOOM Esports berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Execration, di hari yang sama Xepher dkk justru mengalami kekalahan 1-2 dari Fnatic. Hal ini membuat rekor kemenangan Fbz dkk tidak akan bisa lagi dikejar oleh siapapun, termasuk T1.

Hasil inipun membuat T1 bersama Fnatic dan Team SMG yang sama-sama memiliki rekor 5-2 harus memainkan pertandingan tiebreaker untuk menentukan posisi mereka di peringkat ke-2 hingga 4.

Meski bukan untuk menentukan tim juara, pertandingan tiebreaker ini sangat penting untuk dilakukan demi memastikan raihan DPC Point masing-masing tim yang sangat menentukan dalam membuka peluang mereka lolos ke turnamen major dan The International pada tahun ini, terlepas dari perbedaan hadiah dari prizepool yang akan didapatkan.

BACA JUGA: Datang sebagai analis, QO buat T1 semakin solid