Bigetron Arctic sebagai salah satu tim esports yang berkecimpung di scene Valorant Indonesia adalah salah satu tim yang cukup diperhitungkan. Walau saat ini belum terlalu bersinar, BTR Arctic (sebelumnya bernama Astro) dapat digolongkan ke dalam tim-tim yang memiliki potensi untuk bisa bersinar di scene Valorant Indonesia.

Perjalanan karier mereka tentu tidak mudah, beberapa major hingga minor achievement belum juga dapat diraih oleh BTR Arctic. Kendati demikian, mereka tak lelah tetap meniti karier di dalam scene dan pergantian pemain pun cenderung dilakukan secara berkala bila tidak memenuhi ekspektasi. Hal ini tentu dapat menjadi modal kuat mereka untuk bersaing.

Tim yang dipimpin oleh seorang Thomas “Cud” Alfantino ini pun masih mencoba peruntungan dalam berbagai turnamen di tahun ini. Sebelumnya di VCT Stage 1 kemarin, BTR Arctic masih terbilang belum beruntung melaju ke babak VCT APAC Challenger. Mereka harus kandas di tangan BOOM Esports.

BOOM Esports - Valorant
BOOM Esports | Kredit: Instagram/boomesportsid


Berbagai persiapan menghadapi VCT Indonesia Stage 2 kali ini telah dilakukan oleh BTR Arctic. Mulai dari adanya pergantian pemain, dan juga persiapan dari sisi lainnya yang tentu diharapkan dapat memberi efek positif bagi performa mereka nantinya. Hal itu pun telah disampaikan oleh sang manager tim yakni Reinaldo “Dugong” kepada ONE Esports.

Kali ini, kami akan membahas beberapa hal yang telah dipersiapkan oleh BTR Arctic menjelang VCT Challengers Indonesia Stage 2. Check this out.


Memboyong 2 pemain baru, inilah persiapan Bigetron Arctic menghadapi VCT Challengers Indonesia Stage 2

Sebelum memulai VCT Challengers Indonesia Stage 2, menutup musim kompetisi Stage 1 kemarin BTR Arctic mengumumkan perpisahan dengan dua penggawa mereka yakni Vascaliz dan juga no1syboy. Buntut hasil yang kurang memuaskan dalam gelaran stage 1 memaksa mereka untuk segera melakukan perubahan guna meraih hasil yang lebih baik.

Bigetron Arctic
Vascaliz dan no1syboy | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

Bukan tanpa alasan, Reinaldo mengungkapkan bahwa perpisahan dengan dua penggawa tersebut lebih dikarenakan ketidakcocokan gaya bermain di dalam tim.

“Pertama, hasil dari VCT Stage 1 yang kurang memuaskan membuat kami (BTR Arctic) harus merelakan kedua pemain tersebut. Kedua, penyebab utamanya lebih karena ketidak-cocokan gameplay dari kedua pemain itu juga dengan tim,” ujarnya.

Lebih jauh, kemudian BTR Arctic menghadirkan dua sosok pemain baru yang didatangkan dari tim BEAST dan juga Dewa United Esports yakni Nakya dan Pierce.



Rei (sapaan reinaldo) pun berharap dengan kehadiran dua pemain anyar ini, dapat membantu beri daya gedor BTR Arctic di VCT Challengers Indonesia Stage 2 nantinya. Bahkan, ia juga berharap timnya dapat menjadi juara VCT Challengers Indonesia Stage 2 hingga series selanjutnya.

“Saya melihat Nakya dan Pierce merupakan dua pemain yang sangat baik performanya. Selain itu juga gameplay mereka yang menarik membuat saya ingin kedua pemain tersebut mengisi kekosongan yang ada di dalam tubuh tim,”

“Harapannya semoga mereka dapat membawa angin segar bagi BTR Arctic dan dapat menjuarai VCT Indonesia Stage 2 serta lanjut ke series selanjutnya,” sambungnya.

Berbicara tentang persiapan timnya menjelang VCT Challengers Indonesia Stage 2, Rei menyebutkan bahwa faktor waktu yang cukup sempit tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk bisa berbenah dan mempersiapkan diri.

“Untuk persiapan Arctic bisa dibilang cukup ‘mepet’ (waktu terbatas) ya, karena tim juga baru full (setelah kedatangan Nakya dan Pierce) kurang dari sebulan menyambut VCT Stage 2. Hal tersebut bukan menjadi halangan bagi kami, namun malah membuat semua pemain menjadi lebih bersemangat dengan kedatangan ‘angin segar’ yang telah disebutkan sebelumnya,”

BTR Cud
Thomas “Cud” Alfiantino | Kredit: BTR Cud (Instagram)

“Lalu, untuk teknis persiapan kami juga pastinya scrim (latih tanding) dengan tim lainnya, dan lebih ke personal grinding masing-masing pemain saja,” ungkap sang manager.

Di akhir, Rei pun menjawab pertanyaan terkait apa yang masih menjadi kendala di dalam tubuh tim sejauh ini. Ia menyebutkan bahwa BTR Arctic saat ini tidak mempunyai seorang pelatih menjadi salah satu faktor besar kekurangan yang mereka hadapi saat ini.

“Terkait kendala tim kami saat ini, mungkin masih kesulitan ya menemukan staff coaching, baik itu pelatih hingga analyst. Saya dan pihak manajemen pun sudah berusaha mencari resource (kandidat) yang kompatibel namun munkgin saat ini memang belum waktunya (belum menemukan),”

“Akan tetapi, kami tetap membuka kesempatan bagi siapapun yang memang kompatibel dan cocok bersedia untuk mengisi kedua posisi tersebut,” pungkasnya.


Well, tampaknya persiapan yang sudah dibangun oleh BTR Arctic cukup menjanjikan ya teman-teman. Semoga nantinya di VCT Challengers Indonesia Stage 2 mereka dapat menuai hasil yang lebih baik dari gelaran Stage 1 sebelumnya. Good luck.

BACA JUGA : Duelist Paper Rex, f0rsakeN ungkap rencana masa depan kariernya