Shroud yang baru-baru ini kembali bergabung ke scene kompetitif Valorant menyebutkan salah satu game FPS yang ia nilai cukup sulit dimainkan.

Mantan bintang CS:GO tersebut saat ini tengah mempersiapkan dirinya untuk proses bootcamp dengan timnya Sentinels di Texas, Amerika Serikat. Diketahui, periode VCT LCQ NA sudah dekat tepatnya hanya seminggu lagi dimana ia akan memulai debutnya.

Bersinar dengan kariernya di CS:GO bersama tim Cloud9, Shroud pada tahun 2018 resmi ‘gantung mouse’ atau pensiun dari scene kompetitif CS untuk memulai karier streaming. Lebih jauh, ia kemudian diketahui aktif memainkan berbagai genre permainan, misalnya PUBG.



Sebagai mantan pemain pro CS:GO seperti beberapa pemain lainnya, Shroud ternyata sempat menyebut jika Valorant adalah game FPS yang lebih mudah dimainkan.

Beberapa waktu sudah berjalan dan meta permainan Valorant sudah menjadi lebih kompleks, bagaimana tanggapan Shroud saat ini? Simak ulasan ONE Esports berikut ini.


Shroud mengakui Valorant lebih sulit dari CS:GO

Shroud
SEN Shroud is real! | Kredit: Sentinels (Instagram)

Telah berjalan selama 2 tahun hingga saat ini, Valorant sudah berubah jauh sejak awal rilis tahun 2020 dan tampaknya efek perkembangan meta dan didukung berbagai kehadiran map serta agent baru di dalam permainan membuat Shroud berubah pikiran.

“CS sekarang sudah seperti sebuah lelucon, jika dibandingkan dengan Valorant. Saya harus akui,”

“Tidak ada maksud untuk melebih-lebihkan atau bagaimana, saya memang mengakui game ini (Valorant) memang lebih sulit dimainkan saat ini,” ujarnya.

Namun, secara pribadi Shroud masih begitu penasaran mengapa Valorant terlihat sulit untuk dimainkan, hal itu kemudian merujuk pada alasan mengapa tingkat kompetitif Valorant di Amerika Serikat semakin meningkat dari waktu ke waktu.

“Saya masih penasaran jika permainan ini lebih sulit karena orang-orang semakin jago bermain. Karena orang-orangnya jago makanya game ini tidak bisa dianggap enteng,”

“Mungkin itu juga penyebab mengapa scene kompetitifnya semakin berkembang,” pungkasnya.



Memang dulunya CS:GO merupakan game FPS dengan tingkat kesulitan yang cukup diakui. Namun, Valorant memiliki serangkaian agent, perlengkapan dan skill-skill yang membuat permainan ini berbeda dilihat dari tingkat kesulitan bermainnya dibanding game FPS lainnya.

Selain itu juga, berbagai kesulitan di dalam permainan seperti menyesuaikan situasi mid-round terlebih ketika agent controller kita tumbang atau berbagai set-up musuh yang cukup menyulitkan kita dapat menjadi satu sorotan Valorant diakui lebih sulit untuk dimainkan.

Shroud nantinya akan bermain dengan Sentinels menghadapi The Guard pada 4 Agustus mendatang dalam VCT NA Last Chance Qualifier untuk tiket ke Valorant Champions 2022.

Sentinels
Kredit: Sentinels

Semoga saja, Shroud tidak terlalu overthinking karena hal ini ya teman-teman. Cheers.

BACA JUGA : Sikat lower bracket, FunPlus Phoenix juara VCT Masters Kopenhagen