Bigetron RA (Red Aliens) kini memiliki dua rusher utama yakni Muhammad “Ryzen” Albi, dan Mohd “uHigh” Dhiya Ulhaq. Dua-duanya merupakan mesin tempur yang sangat bombastis, dari segi cara menyerang maupun bertahan keduanya sama-sama unggul.

Namun, perbedaan pengalaman dan jam terbang masing-masing pemain tentu menciptakan sebuah karakteristik permainan yang jauh berbeda. Sebagaimana kita tahu, uHigh yang pernah bermain di kancah kompetitif internasional selama beberapa waktu memiliki mindset dan mekanik yang tentu berbeda dengan Ryzen yang lebih banyak bermain di scene lokal.

Bigetron RA
Bigetron Red Aliens | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

Performa Bigetron RA di musim ini pun terbilang biasa saja namun mengarah ke penilaian yang sedikit mengecewakan para penggemarnya. Tidak menggigit di fase liga PMPL Spring 2022 dan bahkan tidak lolos PMPL SEA Spring 2022 benar-benar menyayat hati.



Bak sudah jatuh tertimpa tangga, para Alien Merah pun ditinggal oleh sang pelatih kenamaan yakni JangS. Ketiadaan Ryzen sungguh seolah menjadi ‘kesialan’ sendiri usai di awal tahun ini juga mereka diterpa isu-isu tak sedap sang rusher handal hendak hengkang.

Bigetron RA
Kredit: Instagram/BTR_Ryzen

Lantas, mengukur kekuatan kedua rusher RA yakni Ryzen dan uHigh, apakah perbedaan diantara kedua pemain tersebut?


Ryzen dan uHigh adalah dua kekuatan Bigetron RA yang berbeda, begini tanggapan LiQuiD

Melalui sesi livestream-nya, Leander “LiQuiD” Deusfiel selaku pemain support dari Bigetron RA mengakui bahwa ada perbedaan mendasar antara Ryzen dan juga uHigh.



Walau sama-sama bermain sebagai rusher, ia mengutarakan perbedaan antara kedua mega bintang tersebut sangat mempengaruhi permainan timnya. Menurutnya, Ryzen dengan aimpower yang kuat cenderung bermain lebih taktis.

“Kalau Abi (Ryzen) itu bermain lebih mengandalkan strategi, walau dia memiliki aimpower. Berdasarkan pengalaman yang ia miliki dari semua pertandingan yang sudah ia lalui dari berbagai turnamen. Skill nya itu jelas terbentuk dari situ,”

Bigetron RA
BTR Ryzen | Kredit: Instagram/btr_ryzen

“Dengan aimpower yang besar dan dia juga tahu akan hal itu, namun nyatanya dia bermain lebih strategis jadi lebih pintar saja,” ujarnya.


Hal tersebut kontra dengan uHigh dimana menurut Liquid, uHigh lebih agresif karena kepercayaan diri yang ia miliki dan kekuatan tempurnya.

Bigetron RA
BTR uHigh | Kredit: Bigetron Esports

“Kalau uHigh itu lebih ke pemain yang cenderung berperang (bertempur) begitu, dia benar-benar PD sama aimpower yang ia miliki. Kalau disuruh ngerush (maju) dia gapernah takut, tipikalnya itu dia tinggal menunggu calling-an (keputusan) dari Bagas (zuxxy),”

“Disuruh perang ya perang, maju, gitu paling semangat,” sambungnya.

“Namun ketika ia maju, harus ada yang ‘nempelin’ (cover, dampingi) dia. Di sanalah aku berusaha untuk improve, supaya jadi supportnya boy (uHigh), jadi orang keduanya kemana dia pergi aku harus selalu nempel, gitu,” pungkasnya.


Bigetron RA
Bigetron Red Aliens | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

Hmm, sudah cukup jelas ya teman-teman perbedaan antara Ryzen dan uHigh. Tentu sebagai penggemar Bigetron RA kita sudah merindukan aksi-aksi gila dari Ryzen sang rusher. Namun, semoga dengan adanya perbedaan ini juga kita bisa lebih kenal lagi nih bagaimana permainan seorang babang uHigh ya teman-teman.

BACA JUGA : Benny Moza bagikan tips untuk membangun tim amatir menjadi profesional

.