Bigetron RA sebagai salah satu tim kenamaan asal Indonesia beberapa waktu ini resmi ditinggal oleh pelatih mereka, Farhan “JangS” Gafar. Setelah ia memutuskan untuk hengkang, banyak pihak tentu mempertanyakan keputusan tersebut.

JangS kemudian diketahui terlibat banyak pembicaraan dengan figur-figur tertentu seusai ia tak lagi bersama BTR. Sontak, ia pun ramai terlibat dalam berbagai podcast membahas tentang keputusannya atau mungkin rencana ia di masa depan dan karier sebagai pelatih.

Sebagai sosok pelatih, JangS diketahui menyesali beberapa hal terkait perjalanannya selama kurang lebih setahun dengan pasukan Robot Merah. Diketahui, nihil akan major achievement merupakan salah satu penyesalan terbesarnya.

Bigetron RA - JangS
BTR JangS | Kredit: BIgetron TV (YouTube)


Menjadi pelatih sebuah tim ternama bagi JangS adalah sebuah kebanggaan sekaligus tantangan baru baginya yang memulai karier di luar negeri asalnya, Malaysia. Ia pun terdorong untuk bisa membawa kembali kejayaan BTR RA yang perlahan sirna.

Asa tak sampai jauh dari harapan, beribu hujatan pun ia terus pikul setiap musimnya kala BTR RA tidak bersinar dalam turnamen domestik hingga internasional. Terkini, mereka kalah besar pada PMGC 2021 Fall lalu hingga PMPL ID 2022 Spring dan SEA yang gagal total.

ONE Esports kali ini akan membahas apa yang menjadi penyesalan JangS saat ia menjadi pelatih Bigetron RA? Check this out.


End of an eRA: JangS akui menyesal tak menerapkan metode ini saat melatih Bigetron RA

Bersama Matthew “Matetew” Mayoo, JangS mengutarakan beberapa hal yang mungkin belum pernah ia ungkap ke publik secara luas sebelumnya. Beberapa hal terkait perjalanan dirinya bersama Bigetron RA hingga hal-hal yang terbilang privasi seorang JangS.

Bigetron RA - Matetew
Matthew “Matetew” Mayo | Kredit: Matetew Gaming (Instagram)

Sedikit banyak mengulas tentang kegagalan Bigetron RA di babak Play-Ins PMPL SEA kemarin, JangS akui bahwa dirinya merasa bahwa keputusannya untuk mundur kala itu adalah sesuatu yang salah.

“Saya harus mengurus segala hal yang berkaitan dengan SEA Games, saya harus pulang, saat itu tim (BTR RA) mainnya semua terpisah, uHigh di Malaysia, Bagus di Pelatnas, everyone separate. Di saat itu juga saya berpikir ya kalau memang saya ingin pulang, ya pulang (resign) saja sekalian,”

“Setelah saya membuat keputusan tersebut, 2-3 hari kemudian saya masih mempertanyakan keputusan tersebut benar atau salah. Dan jika berkaca pada hasil play-Ins (BTR RA) yang demikian jika saya kembali ditanyakan, tentu saja saya menjawab itu adalah hal yang salah” ujarnya.

Bigetron RA
Bigetron Red Aliens | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

Lebih jauh, JangS mengutarakan satu hal yang ia sesali saat masih melatih BTR RA adalah caranya melatih tim tersebut. Diketahui ada satu metode melatih yang efektif yakni dengan “Screenshot map” untuk mempermudah pemetaan pergerakan tim.

Namun, ia tidak melakukan itu dan malah hanya mengandalkan kemampuan ingatannya dan terbukti metode tersebut tidaklah efektif.

“Kalau ditanya adakah sesuatu hal yang seharusnya saya lakukan ketika melatih BTR RA? Seharusnya saya mulai screenshot map itu dari awal,”




“Dulu saya hanya sekedar menonton pertandingan saja, karena saya juga tipikal orang yang lebih percaya sama ingatan (hapalan), jadi aku kurang suka menulis,” ungkap Jangs.

Walau metode tersebut menyita energi dan effort yang lebih besar, namun sebenarnya hal itu jauh lebih efektif untuk memetakan pergerakan tim juga musuh.

Bigetron RA
Bigetron Red Aliens | Kredit: Bigetron Esports (Instagram)

“Dari total 450 hasil screenshot map itu, saya harus melihat pergerakan rotasi setiap tim, jujur orang-orang di luar sana pasti bilang bukannya tugas pelatih memang seperti itu?,”

“Iya, saya dulu memang juga melakukannya, cuma waktu itu saya tidak screenshot map-nya, jadi di situ lah kelemahan saya.” Pungkasnya.


Well, namanya juga penyesalan pasti semua hadir belakangan ya teman-teman. Namun, apapun yang terjadi semoga kedepannya baik JangS maupun Bigetron RA dapat memperbaiki diri dan menjadi lebih baik di kemudian hari.

BACA JUGA : PUBG Mobile Valkyrie Battleground (PMVB) S1, turnamen ladies dengan hadiah fantastis!