Bigetron RA sebagai sebuah tim professional, adalah sebuah tim yang sudah mengukir banyak prestasi baik di scene kompetitif lokal maupun dunia.

Sebagai sebuah tim professional, Red Aliens memiliki komposisi yang cukup kompleks mulai dari pemain inti, cadangan hingga seorang pelatih yang melengkapi. Akan tetapi, jika dilihat ke belakang, mereka tidak memiliki seorang Analyst.

Jika dibandingkan dengan memiliki Analyst, Bigetron RA malah memiliki seorang mental coach yang diisi oleh Listyani Siegit, yang kini telah berlabuh di ONIC Esports. Lantas, mengapa Red Aliens tidak berpikir untuk memiliki seorang Analyst?



Beberapa tim PUBG Mobile di Indonesia, hanya sedikit sekali yang memakai jasa Analyst. Jika diingat, pada PMPL ID Fall yang lalu ada VOIN Esports dan ONIC Esports, tim yang memiliki coach dan Analyst, kemudian ada BOOM Esports di PMPL SEA dengan metode 3 coach.

Luxxy sebagai salah satu pemain senior di dalam tim, mengungkap jika peran tersebut tidak terlalu penting di Bigetron RA. Mengapa demikian?


Tanggapan Luxxy terkait peran Analyst yang tidak begitu penting di Bigetron RA

Bigetron RA
Kredit: Bigetron Esports

Dalam sebuah watch party PMPL SEA Fall 2022 bersama Anang BX, Rangga Ilham, Pablo Laputa, Matthew Mayo dan juga AURA Jeixy, Luxxy menjelaskan jikalau baginya peran Analyst tidak begitu penting. Hal itu sempat ditanyakan oleh Jeixy kepada dirinya.

“(Menurut) saya sih tidak (penting) ya,” ucap Luxxy dilansir dari RevivaL.

Peran Analyst secara umum memang lebih menganalisis data pertandingan untuk membantu coach dalam pengambilan keputusan atau mengevaluasi hasil pertandingan sebuah tim. Luxxy kemudian berasumsi jika peran pelatih atau analyst sekalipun bukanlah sesuatu yang begitu mengatur jalannya pertandingan.

Kredit; LIL ANANG (BX)

“Karena jadi coach itu tidak bisa mengatur apapun dari kami. Kalau di PUBG (Mobile) itu tidak bisa seperti demikian, misalnya pelatih mau 100% seperti ini, palingan cuma bisa dijalankan (sekitar) 20%-30%,” sambungnya.

Baginya, peran Analyst ataupun Coach tidak terlalu memegang peranan penting dalam hasil sebuah game yang dimainkan oleh tim. Melainkan, ada faktor lain yang lebih menentukan bagaimana hasil sebuah game yang dimainkan.

“Menurut saya yang penting itu di luar game-nya saja, seperti komunikasi, misalnya jika ada problem itu diselesaikan, (boleh) dibantu sama coach lah,” pungkasnya.

Sebuah insight yang cukup menarik, apakah kalian setuju dengan Luxxy?

BACA JUGA : Rosemary dijual GPX bakal terjadi? Donkey angkat bicara