Scene ladies MLBB sempat berada di puncak pada 2021 dan 2022. Saat itu, turnamen ladies MLBB benar-benar penuh sepanjang tahunnya.

Para pemain bahkan sampai tak ada waktu beristirahat pada jangka waktu tersebut. Sayangnya, setelah break sejak MPL ID S10 bergulir, ada yang berbeda.

Bigetron Era
Kredit: Woman Star League

Scene ladies MLBB mungkin masih berjalan. Tapi antusiasme seakan tak sepanas dulu. Dominasi Bigetron Era yang mengangkat 19 trofi beruntun di scene MLBB Ladies menjadi salah satu alasan.

Ketiadaan MPL Ladies juga membuat beberapa tim memilih menonaktifkan divisi MLBB ladiesnya, sebut saja ONIC Esports, Alter Ego, hingga EVOS Esports kini tak muncul di WSL Season 6.

EVOS LYNX, Najel Mikasa
Sumber: Instagram Mikasa

Padahal ketiganya punya kapasitas yang cukup baik dengan susunan pemain paten yang ada di level teratas scene ladies MLBB.



Scene ladies MLBB menurun karena Bigetron Era

Harus diakui, dominasi Bigetron Era di scene ladies terlalu besar. Tak ada satu pun tim yang mampu mengimbangi kekuatan Vivian Dkk. Tim terdekat yakni GPX Basreng pun hanya terbatas sampai grand final. Di fase itu, BTR pada akhirnya kerap menang mutlak juga.

Head of event WSL, Kresna Aurora, turut berbicara soal ini. Secara blak-blakan di konferensi pers sebelum playoff WSL Season 6 dia berkata bahwa para pemain ladies mulai membatasi diri karena Bigetron Era.

WSL Season 6
Sumber: ONE Esports

Filosofi kutu dalam toples pun diungkapkan Kresna. Sebuah filosofi yang benar-benar menggambarkan scene ladies MLBB saat ini.

“Kebanyakan pemain ladies punya batasan sendiri. Mereka membatasi dirinya sendiri dengan pola pikir masing-masing. Karena sudah lama tak mengalahkan Bigetron Era efek dominasi tim ini,” katanya.

“Mereka punya mindset susah banget mengalahkan Bigetron Era. Terpupuk sedikit demi sedikit, secara tak sadar mereka menciptakan batasan itu.”

GPX
Sumber: WSL

“Jika diibaratkan cerita, ada kutu yang di dalam topless dan di luar. Karena yang di dalam kepentok terus akhirnya dia tak bisa lompat keluar dari toplesnya, itu yang terjadi sekarang.”

“Caranya bagaimana mereka harus pecahkan toples itu. Mereka bisa tapi dibatasi dengan mindsetnya sendiri,” pungkas dia.

BACA JUGA: Eksklusif: MPL Ladies sangat dibutuhkan para pro player wanita