Sanz memperlihatkan diri sebagai salah satu pemain tier SSS di scene kompetitif. Tak hanya kemampuan mekanik sebagai jungler, tapi dia lah yang ternyata mengisi role midlaner seiring tidak masuknya Drian di roster ONIC Esports MPL ID S9.

Ketidakhadiran Drian menjadi pusat perhatian tersendiri. Pasalnya dia adalah kunci bagaimana superiornya ONIC Esports di saat juara season 8. Apalagi hero pool Drian sangat luas. Pertanyaan soal pengganti pun muncul.

ONIC Drian
Kredit: Moonton

Terlepas dari keberadaan Vior, potensi terbesar di mid logikanya jatuh kepada CW, Sanz, dan Sir ft Lans. Tapi, ternyata seorang Sanz yang terpilih. Benar saja performanya di midlane pada laga pertama melawan Rebellion Genflix sangat baik.



Sanz menggila dengan Lylia dan Vale

Jungler menjadi midlaner biasanya punya kebiasaan dengan gameplay agresif. Hal ini sudah diperlihatkan oleh Wann pada musim lalu. Benar saja, fakta itu terulang dengan Sanz di laga melawan RBL.

Lylianya tampil super agresif sampai membuat 7 kill dan 14 assist. Pada game kedua, ia memainkan Vale yang diketahui adalah mage favoritnya saat ini. Performanya pun apik dalam menciduk lawan.

Sanz
Sumber: MPL ID

Vale memang sangat mengandalkan momentum di mid sampai late game. Tak kaget jika agresivitas sang pemain menurun. Tapi di lain sisi, Sanz memperlihatkan kemampuan bermain dengan gameplay berbeda. ONIC pun menang mudah 2-0 pada laga tersebut.

Sanz bisa shoutcall sebagai midlane

Midlaner identik sebagai shoutcaller di tim. Sementara banyak orang menganggap Sanz bukan orang yang senang berbicara dalam ingame. Entah berapa kali dia mengungkapkan hal tersebut.

Pasca pertandingan di wawancara media, ONE Esports sedikit menanyakan soal bagaimana shoutcall tim sejak midlaner diganti oleh Sanz. Kapten tim, Butsss yang mengungkapkan hal tersebut.

“Bohong sebenarnya Sanz pendiam dalam ingame. Dia sebenarnya bacot juga saat ingame. Jadi saat jadi midlane pun oke-oke saja,” kata Butsss.

BACA JUGA: Apakah kebiasaan Bigetron Alpha teriak dan taunting masih bertahan?