Bigetron Alpha mungkin diketahui sebagai salah satu tim ternama yang berhasil menutup tahun 2022 dengan prestasi sebagai juara Piala Presiden Esports.
Berada di bawah komando Vrendini sebagai juru taktik, tidak begitu memberi dampak yang berarti bagi Maxxx cs di MPL ID S10.
Bukan mendapatkan dampak yang positif, malah ada sejumlah konflik internal yang terjadi. Hal itu ia sampaikan dalam konten Empetalk bersama Jonathan Liandi.
Sebelum Vrendini diumumkan sebagai pelatih, Maxxx sempat mengungkap sosok lain yang awalnya menjadi pelatih Bigetron Alpha di MPL ID S10.
Banyak permasalahan dan lainnya, akhirnya Vrendini dan Markyyyyy sajalah yang kemudian bergabung ke dalam roster tim.
Namun, permasalahan kembali berlanjut dengan Vrendini sehingga beberapa saat Bigetron Alpha malah dipegang oleh Mozia yang dulunya menghandle tim ladies.
Apa yang sebenarnya terjadi di antara para penggawa Bigetron Alpha dan sang mantan pelatih, Vrendini selama MPL ID S10?
Maxxx bongkar penyebab Vrendini hengkang dari kursi pelatih Bigetron Alpha
Usai Maxxx bercerita tentang sosok sebelumnya yang melatih Bigetron Alpha, ia kemudian bercerita tentang masalah yang mereka alami bersama Vrendini.
Cukup pelik, Maxxx mengungkap ada satu momen di mana Vrendini berselisih dengan beberapa pilar penting Alpha seperti dirinya dan KYY.
“Saya sama Hengky kan selalu bercanda kan. Ada satu momen ketika scrim, Hengkyy minta pick hero Edith tapi dia diam saja. Tidak menghiraukan Hengky, dia bilang Rafaela dan kami tertawa lalu dia melihat, mengamuk ke Hengky,” ucap Maxxx.
“Setelah itu kami bermain lagi, ketika Hengky tanya mau ban apa dia cuma bilang suruh draft sendiri saja. Lalu ketika scrim kami belum kelar, dia malah naik ke kamar.”
Dari kejadian itu, Maxxx mengungkap jika Hengky begitu kesal dengan perlakuan Vren lalu meminta ke Razeboy untuk pindah ke skuad MDL.
“Falah main (ganti Kyy), itu Hengky naik ke atas lalu ngobrol ke Fariz (Razeboy) kalau dia minta bermain di MDL saja,” tuturnya.
Beberapa pemain lainnya seperti Xorizo, dan Falah disebut Maxxx tidak memiliki masalah dengan Vrendini sebagai pelatih.
Para pemain kemudian mengalami stres level yang cukup memprihatinkan. Maxxx mengaku mungkin ini adalah pertama kalinya mereka dipimpin pelatih asing.
Konflik internal berlanjut hingga beberapa pekan MPL berjalan. Maxxx mengungkap jika ada hal yang tidak sesuai harapan, para pemain dan pelatih akan saling menyalahkan.
“Pokoknya pas kalah, ada salah-salahan. Misalnya dia beri tahu kepada kami jika tidak sesuai dengan apa yang kami pikirkan, pasti ada debat. Lalu dia kelihatan kesal gitu,”
“Sampai akhirnya dia benar-benar merasa dirinya tidak dianggap, week 5 atau week 6. Kelar week 4 main setelah itu kan libur, kami scrim dia di atas tidak turun (mendampingi) kami bingung kenapa. Akhirnya minggu depan dia hadir dan menjadi observer,” ungkap Maxxx.
Karena hal tersebut, posisi pelatih interim Bigetron Alpha dipegang oleh Mozia namun untuk urusan draft dalam pertandingan, Maxxx cs yang mengaturnya.
“Akhirnya dia turun bareng Mozia, tapi dia sebatas observer saja. Dari week 6 itu sampai playoff urusan draft kami berlima (yang menentukan),” pungkasnya.
Vrendini kemudian diumumkan berpisah dengan Bigetron Alpha. Dan pelatih Beta, Razeboy memegang tim menuju ajang PPE 2022 hingga meraih gelar juara.
BACA JUGA : Andai comeback, REKT cuma mau bersama EVOS Legends
