EVOS REKT berada dalam kondisi yang kurang baik. Baru-baru ini kapten EVOS Legends itu mengaku mengalami masalah pada tangannya.
Sosok bernama asli Gustian Hidayat itu adalah satu-satunya pemain yang selalu aktif bermain sejak MPL ID S1 sampai sekarang. Bahkan satu-satunya yang selalu menjadi pemain inti tiap musimnya.
Totalitas dan hasrat besar ini membuatnya menjadi salah satu ikon di scene MLBB Indonesia, bahkan dunia. Banyak pro player muda berbakat sangat mengidolai REKT.
Prestasi EVOS REKT pun terbilang sudah sangat baik. Ia dua kali mengangkat trofi MPL dan sekali menjadi juara dunia M1 World Championship.
EVOS REKT keluhkan kondisi tangannya
Jelang dimulainya MPL ID S9, EVOS REKT buka-bukaan soal kondisinya. Saat live streaming dia mengaku berada dalam kondisi kurang nyaman terkait tangannya.
Ia mengaku merasakan gejala yang sempat dialami pemain macam Oura, Emperor, sampai Tuturu.
“Ini jari saya mulai lagi guys, mulai kebas. Sudah baca google katanya karena sering melakukan aktivitas berulang-ulang. Memang sudah umur kayaknya. Mau ke rumah sakit nanti untuk cek syaraf. Seperti kesemutan geli-geli gitu,” ujar REKT dilansir Revival TV.
- 3 alasan REKT paling pantas jadi kapten timnas MLBB Indonesia di SEA Games 2021
- EVOS REKT punya ‘value’ besar, pantas dihargai Rp20 miliar
EVOS REKT sudah periksa, ini kata dokter tentang penyakitnya
Sampai akhirnya pada live streamingnya siang ini, Kamis (17/2), REKT mengabarkan kepada penontonnya terkait kondisi tangan. Ia mengaku sudah periksa ke Dokter Syaraf.
“Saya sudah ke dokter guys. Masa disuruh rest dulu. Pensi saja? Gw masih jago. Penyakitnya namanya Cubital Tunnel Syndrome,” kata dia.
Artinya dokter menyarankan REKT untuk tidak bermain dahulu demi pemulihan tangannya. Apakah hal ini akan diamini sang pemain, tak ada yang tahu jawabannya.
Apa itu Cubital Tunnel Syndrome?
Lalu apa sebenarnya penyakit Cubital Tunnel Syndrome? ONE Esports pun mencoba menelusurinya sendiri.
Dari artikel RS Carolus, Cubital Tunnel Syndrome singkatnya adalah kondisi yang diakibatkan penekanan pada syarar ulnaris di level sendi siku.
Ketika tidak tertangani dengan baik, Cubital Tunnel Syndrome bisa menyebabkan kelemahan pada otot dan hilangnya sensasi nyeri dan perabaan sensoris pada bagian tangan dan lengan bawah.