Bagi para penggemar esports Tanah Air, siapa yang tak kenal Clara Mongstar. Saat ini, dara cantik tersebut sangat dikenal sebagai salah satu host dan caster MLBB di MPL Indonesia yang ternyata memiliki kisah dan perjalanan karier begitu panjang, hingga bisa berada di titik seperti sekarang.

Sejak beberapa musim MPL Indonesia terakhir, Clara Mongstar tidak pernah absen sebagai host dan caster. Meski sudah cukup identik dengan MLBB, tetapi ia sebenarnya memiliki kemampuan untuk membawakan banyak game, terutama Dota sebagai game online pertamanya dan menjadi awal mula kariernya terjun ke industri game dan esports.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Sebagai pribadi yang tomboy sejak kecil, pengaruh dari kakak laki-lakinya begitu besar bagi Clara Mongstar. Segala permainan anak laki-laki seperti layangan hingga PlayStation juga ia tiru dan ikuti, hingga diperkenalkan game online pertamanya, yaitu Dota.

“Saat itu saya masih SD. Namun setelah SMP, saya baru mulai menggelutinya di warnet. Terlebih saat itu kakak juga meminta saya untuk mendaftar menjadi OP warnet agar bisa bikin room, karena dulu di public Dota 1 itu harus membuat room agar main tanpa lag,” kata Clara Mongstar kepada ONE Esports.

“Lalu, saya mendaftar dan ternyata diterima. Jadinya saya memiliki privilege untuk membuat room dan banyak hal lainnya. Dari situ, banyak yang nge-chat dan add Facebook saya untuk minta dibuatkan room karena memang dipampang di medsos saya. Hingga akhirnya bisa kenalan dengan banyak player Dota dari seluruh Indonesia,” tuturnya.

Namun di sisi lain, Clara mengaku bahwa dirinya adalah orang yang introvert sejak kecil. Ia bukan tipe orang yang mudah untuk membuka diri ketika berjumpa dengan orang baru, meski ia terlihat begitu supel ketika melakukan pekerjaannya.

Meski demikian, ia mulai terbiasa dan belajar bertemu orang-orang baru ketika menjadi pegawai Apotek milik tantenya pada setiap Minggu sejak SMP hingga kuliah.


Cikal-bakal Clara Mongstar terjun ke dunia esports

Clara Mongstar, Dota2,. RRQ
Kredit: Instagram/Claraksu

Kebersamaan Clara Mongstar dengan Dota pun tidak berakhir di situ. Meski mengaku tidak cukup banyak bermain ketika SMA, ia kembali aktif dengan game MOBA PC populer tersebut ketika di bangku perkuliahan.

Tak hanya bermain, perkenalannya dengan banyak pemain Dota saat masih menjadi OP warnet itu ternyata membawa dirinya menjadi manajer online salah satu tim besar Dota 2 Indonesia, yaitu The Prime.

Selain bisa menjadi sumber penghasilan ketika masih berkuliah, kebersamaannya dengan The Prime pun mengantarkan Clara untuk masuk lebih dalam lagi di industri esports, hingga menjadi seperti sosok seperti sekarang yang kita kenal.

“Satu waktu The Prime sempat membuat turnamen sendiri dan baru tahu bahwa di Dota 2 itu ada slot untuk broadcast-nya yang membuat kita bisa bebas (menentukan angle) menonton pertandingan dan bisa di-caster-in,” kata Clara.

“Dari situ saya sok-sokan nge-cast karena sebelumnya sempat melihat TobiWan yang membuat pertandingan menjadi seru jika ada yang mengomentarinya. Dan ketika saya coba-coba (nge-cast), ada yang kasih feed back dan dia bilang: ‘Clara, itu suara kamu? Kamu bisa nge-cast? enak suaranya seperti penyiar radio’. Dari situ lah orang-orang mulai tahu suara saya dan bisa nge-cast,” tuturnya.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Namun, keisengan Clara untuk nge-cast Dota 2 itu ternyata masih jauh dari keputusannya menjadi caster seperti saat itu. Ia kembali menerima tawaran menjadi manajer tim dari RRQ yang membuat dirinya juga pindah ke Jakarta.

Baru saat pindah ke Jakarta dan menjadi manajer tim RRQ, Clara memiliki kesempatan yang lebih besar dan banyak untuk menjadi caster, meski tetap ada pertimbangan dan lain halnya sebelum beralih profesi.

“Setelah 1-2 tahun di The Prime, tim memutuskan rehat. Karena saya juga sudah lulus kuliah di Purwokerto, saya ditawari oleh RRQ untuk pindah ke Jakarta dan menjadi manajer tim,” ujar Clara.

“Karena di Dota 2 itu ada off season, di mana tim sedang gonta-ganti player atau setelah TI, saat itulah saya diajak untuk caster-in event komunitas oleh salah satu EO, Ligagame.”

“Saya sempat ragu, tetapi merasa bisa dan suka juga. Dari pihak RRQ juga mengizinkan saya untuk ambil pekerjaan itu. Akhirnya saya ambil setiap kesempatan menjadi caster, hingga akhirnya keterusan,” tuturnya.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Saat menjadi caster, Clara mengaku bahwa tanggung jawab yang ia emban tidak sebesar saat menjadi manajer tim. Sebagai caster, ia hanya bertanggung jawab kepada dirinya sendiri, sementara menjadi manajer tim, ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada banyak orang, seperti bos-bos, sponsor, fans, dan player ketika tim tidak menjadi juara.

Hal inilah yang membuat Clara Mongstar mulai berpikir dan memantapkan diri untuk menjadi seorang caster. Terlebih saat itu, sudah ada banyak turnamen Dota yang menggunakan jasanya dan merasa tidak bisa menjalankan profesi sebagai manajer tim dan caster secara berbarengan.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Di sisi lain, Clara juga menyadari bahwa dari segi penghasilan, menjadi seorang caster membuat pemasukan yang bisa ia dapatkan setiap bulannya menjadi tidak menentu. Tidak seperti manjadi manajer tim yang sudah jelas nominal yang akan didapat si setiap bulannya.

Sejak saat itu juga, Clara mengaku bahwa apa yang ia dapatkan sebagai caster dan manajer tim tidak jauh berbeda. Artinya profesi ini memang sudah cukup menjanjikan sejak pertama kali ia geluti pada 2015.


Awal Clara Mongstar menjadi caster Mobile Legends yang tak mudah

Mobile Legends, MLBB, Clara Mongstar, Ranger Emas, Om Wawa
Kredit: Instagram/Claraksu

Setelah cukup lama menjadi caster, Clara Mongstar mengaku bahwa dirinya pernah membawakan banyak judul game, seperti Dota, Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG PC dan Mobile, Free Fire, Counter-Strike, serta beberapa game casual. Namun pada dasarnya, ia percaya diri untuk nge-cast game apapun, selama dikasih waktu yang cukup untuk mempelajarinya terlebih dahulu.

Mengenai hal ini, awal mula Clara menjadi caster Mobile Legends bisa dibilang tidak mudah. Ia langsung ditawari tanggung jawab yang sangat besar untuk menjadi caster di turnamen MLBB internasional pertama, MSC 2017, dengan waktu untuk belajar selama tiga hari saja.

“Saat itu, H-3 saya ditawari untuk menjadi caster MSC dan saya terkejut. Soalnya saya tidak pernah mainkan game-nya. Tetapi ya sudah lah, yang penting yakin,” kata Clara.

Mobile Legends, MLBB, MSC 2017
Kredit: SindoNews

Lebih lanjut, Clara mengakui bahwa performanya sebagai caster di MSC 2017 saat itu masih jauh dari kata memuaskan. Bahkan ia kesulitan untuk mengenali hero tertentu karena menggunakan skin.

Namun secara keseluruhan, Clara Mongstar bisa menilai sudah cukup lancar dalam membawakan pertandingan di MSC 2017. Terlebih saat itu ia mendapatkan banyak bantuan dari Volva di belakang layar dan menyiapkan banyak catatan agar informasi yang diberikan tetap valid.

Seiring berjalannya waktu, Clara pun kini tak hanya menjadi caster MPL ID, tetapi juga sebagai host. Bagi dirinya, hal ini menjadi tantangan tersendiri, tetapi juga menjadi kesempatan dalam mengembangkan kemampuan diri.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Ketika ditanya lebih suka menjadi caster atau host, Clara Mongstar mengaku bahwa keduanya sama-sama ia sukai, meski jika harus memilih, ia lebih suka menjadi caster.

“Tantangannya berbeda, tetapi sebenarnya sama. Sebagai caster, kita harus lebih mempelajari hero dan permainannya. Sementara sebagai host, kita harus lebih kreatif dan tahu banyak soal playernya,” ucap Clara.

“Sebenarnya saya sama-sama enjoy karena masih berada di lingkup yang sama. Mungkin, karena saya pernah nge-host sendiri, jadi merasa kesepian aja sih. Ketika teman-teman (caster) break, saya kerja. Ketika saya break, mereka kerja. Mungkin kalau disuruh pilih, sedikit lebih ke caster sih, karena ada temannya,” tuturnya sambil tertawa.

Clara Mongstar, Mobile Legends, MLBB
Kredit: Instagram/Claraksu

Meski sudah sangat terbiasa menjadi host, Clara Mongstar pun mengaku bahwa dirinya masih belum merasa pantas untuk menjadi pembawa acara di turnamen MLBB internasional yang selama ini menjadi milik host MPL PH, Mara Aquino. Ia menilai bahwa pengetahuan mengenai para player yang bertanding serta kemampuan Bahasa Inggris-nya masih harus diperdalam lagi.

Terlepas dari segalanya, Clara Mongstar kini telah menjadi “Ratu” dalam setiap gelaran kompetisi atau turnamen MLBB di Indonesia. Kisah perjalanan kariernya ini tentu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kalian yang ingin terjun ke dunia esports sebagai caster atau host.

Persembahan Omne by FWD

Maksimalkan segala kesempatan yang datang, fokus pada tujuan dan raih kesuksesan dengan memperbaiki diri setiap hari. Frasa tersebut menggambarkan dengan sempurna Clara Mongstar, dan kami mengundang Anda untuk menyimak kisahnya yang luar biasa menjadi caster andal.

BACA JUGA: Global ban di MPL ID S10 masih sulit tercapai