Pelatih Blacklist International dan juga timnas MLBB Filipina, BON CHAN, membeberkan alasan di balik absennya Myanmar di ajang IESF World Esports Championship 2022 nomor MLBB yang akan digelar di Bali pada Desember 2022.

Seleknas IESF 2022, IESF, Seleknas IESF World Championship 2022
Kredit: European Esports Federation

Di scene kompetitif MLBB dunia, Myanmar merupakan salah satu negara pemilik banyak player terbaik. Namun pada gelaran IESF, Negeri Seribu Pagoda itu ternyata tidak ikut ambil bagian di fase main event.

Hal ini memang cukup mengejutkan, mengingat ada beberapa negara dari Asia Tenggara lainnya seperti Kamboja dan Vietnam yang tampil di IESF 2022 MLBB. Pasalnya, kedua negara tersebut memiliki kualitas yang bisa dikatakan beberapa tingkat di bawah Myanmar.

Kondisi ini tentu menjadi pertanyaan di kalangan penggemar scene esports MLBB mengenai apa yang terjadi kepada Myanmar. Apakah mereka memang kalah dan tak lolos. Terlebih informasi mengenai kualifikasi IESF 2022 ini memang tidak banyak.



BON CHAN sebut Myanmar tak hadiri play-ins IESF 2022

Mobile Legends, BON CHAN, Blacklist International, MPL PH S10
Kredit: Instagram/Blacklist International

Mengenai hal ini, BON CHAN pun mengungkap apa alasan Myanmar tidak ada di IESF 2022, yaitu karena tidak hadir di babak play-ins. Sang pelatih pun tidak tahu pasti mengapa Myanmar tidak hadir di fase tersebut.

“Ada delapan slot untuk main event IESF. Pertama dari Asia yang mendapatkan slot adalah Malaysia atau Todak. Saat itu mereka berhasil mengalahkan Myanmar. Dari Eropa, negara yang mendapatkan slot adalah Slovenia,” kata BON CHAN.

“Slot lainnya dari PAN-AM (Amerika) didapat oleh Argentina. Dari Afrika didapat Namibia, dan slot kelima milik Indonesia. Artinya ada tiga negara tersisa yang masih bisa bergabung melalui babak yang kami sebut ‘Final Qualifier’, seperti di The International (TI) ada ‘Last Chance Qualifier’. Jadi, negara-negara yang ingin bergabung harus bersaing untuk mendapatkan tiga slot tersebut.”

“Namun apa yang terjadi adalah di babak yang kita sebut ‘play-ins’ ini, kami harus terbang ke tempat pertandingan, dan ternyata hanya ada tiga negara yang hadir, yaitu Filipina, Vietnam, dan Kamboja. Jadi otomatis, kenapa harus main di play-ins? Jadi kami bertiga mendapat undangan langsung (direct invite),” tuturnya.

Lebih lanjut, BON CHAN pun mencoba menerka-nerka apa yang sebenarnya dialami oleh timnas MLBB Myanmar. Beberapa kemungkinan pun coba dipaparkan oleh dirinya.

Kemungkinan pertama dikarenakan oleh minimnya dukungan dari pemerintah. Hal ini bisa saja terjadi karena Myanmar telah memiliki perwakilan yang dipastikan akan ikut bertanding di game lain di IESF 2022. Hal ini membuat tim lainnya yang belum pasti mendapatkan slot, harus dikorbankan karena masalah budget.

Pasalnya, perjalanan yang harus dilakukan timnas MLBB Myanmar ini baru di tahap untuk memperebutkan slot di IESF 2022. Hal ini mungkin dipandang pemerintahnya cukup berisiko karena dan membuat budget mereka menjadi semakin membengkak.

BACA JUGA: Jadwal IESF World Esports Championship 2022 MLBB: Format, Hasil dan Cara Menonton