Ayah EVOS Saykots, Budi Iskandar Damang, membeberkan kisah di balik karier sang EXP laner itu sebelum benar-benar terjun ke dunia esports. Ada banyak kisah menarik yang bisa dijadikan pelajaran, baik bagi calon pro player dan juga orang tuanya.

Karier Saykots di esports MLBB memang terbilang masih sangat baru. Sempat bergabung dengan Morph Team sebagai tim profesional pertamanya di awal perjalanan kariernya pada 2022, kini ia telah menjadi andalan utama EVOS Legends dan Indonesia di berbagai ajang.

Yu Zhong Saykots, Mobile Legends, MLBB, EVOS Legends, MPL ID S11, EVOS Saykots
Kredit: ONE Esports

Dalam acara pelepasan para pemain ONIC Esports dan EVOS Legends sebelum bertanding di MSC 2023 pada Rabu (31/5/2023) di Cinepolis Senayan Park, Jakarta Pusat, Pak Budi bersama keluarga datang dari Bontang, Kalimantan Timur untuk ikut melepas Saykots sebelum bertolak ke Kamboja, sempat membeberkan kisah di balik karier anaknya itu yang cukup menginspirasi.

Secara langsung, sang ayah mengaku bahwa semula dirinya tidak setuju dengan pilihan EVOS Saykots yang ingin berkarier di esports. Ia mengaku sangat khawatir dengan masa depan akanya tersebut.

“Saya sangat peduli dengan masa depan anak dan sebenarnya saya termasuk orang yang tidak setuju Saykots berada di esports, seperti kebanyak orang tua lainnya,” ucap Pak Budi.

“Pada awalnya, saya cukup khawatir dengan kehidupan Saykots, dan pasti orang tua player lainnya juga sama seperti itu. Siang jadi malam, malam jadi siang. Mau jadi apa anak saya ini,” tuturnya.

EVOS Saykots, Juara M4
sumber: IESF

Selain itu, Pak Budi juga sempat terpukul dengan keputusan Saykots yang tidak ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena ingin berkarier di esports, terutama setelah mendapatkan tawaran bergabung dengan Morph Team.

Meski demikian, setelah itu ada satu hal yang membuat dirinya mulai mau mendengarkan keinginan anaknya tersebut, bahkan hingga berusaha untuk mendukung dengan menyediakan apa yang dibutuhkan.

“Suatu hari saya dikejutkan dengan penemuan dari mama nya bahwa di lemari Saykots itu ada banyak sekali piagam penghargaan sebagai pemain terbaik di wilayah Kalimantan Timur. Dia memang sembunyi-sembunyi bermain game karena saya memang tidak setuju,” kata Pak Budi menambahkan.

“Dari situ saya mulai berpikir bahwa ‘memang inilah bakat dia’ dan diam-diam saya mulai men-support dengan membelikan handphone iPhone XR yang sudah berkali-kali dia minta, tetapi tidak pernah saya kasih. Hal ini juga dikarenakan ada temannya yang bercerita bahwa Saykots itu kalau main game, pinjam handphone teman,” tuturnya.

Mobile Legends, MLBB
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Sebagai seorang ayah, tentu saja hatinya cukup tersentuh setelah melihat perjuangan dan keinginan keras anaknya agar bisa sukses di dunia esports, apalagi sampai harus meminjam HP teman setiap kali ingin bermain. Terlihat sekali ada kesedihan di wajah Pak Budi ketika mengutarakan hal tersebut.



Pesan ayah EVOS Saykots soal karier esports: Manfaatkan kesempatan yang ada

Mobile Legends, MLBB, EV
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Kini setelah mengizinkan dan mendukung Saykots untuk berkarier di dunia esports, tak lantas membuat Pak Budi melepas anaknya itu begitu saja. Masih tetap ada wejangan-wejangan dan pandangan ke depan yang diberikan agar tidak terlena.

Meski tidak terjun secara langsung untuk mengetahui seluk-beluk dunia esports seutuhnya, Pak Budi percaya bahwa karier sebagai pro player itu sangat cepat dan singkat.

Hal ini begitu dirasakan oleh Pak Budi setelah melihat perkembangan karier anaknya itu. Dalam waktu singkat, sejak terjun ke dunia esports pada awal 2022, kini Saykots telah dua kali menjadi bagian dari timnas MLBB Indonesia, hingga sempat mencicipi gelar juara dunia di ajang IESF WEC di tahun yang sama.

Saykots gabungan Antimage dan R7
Kredit: EVOS Saykots

Melihat fenomena tersebut, Pak Budi percaya bahwa segala hal bisa terjadi dalam berkarier di dunia esports. Karier seorang pro player bisa saja langgeng bertahun-tahun, tetapi bukan tidak mungkin bisa terhenti dalam waktu singkat.

“Kehidupan (karier) di dunia esports itu tidak akan selamanya sukses. Sewaktu-waktu kalian pasti akan berada di titik terbawah. Bahkan saya memperhatikan ada banyak pemain yang (sekarang) namanya menghilang dari peredaran,” ucap Pak Budi.

“Maka dari itu, saya berharap bahwa dengan kesempatan yang diberikan, yang ada sekarang, bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karena menurut saya tidak akan terulang lagi di kehidupan yang akan datang,” tuturnya.

Timnas MLBB Indonesia, Branz. IESF WEC 2022, EVOS Esports, EVOS Legends, Mobile Legends Bang Bang
Sumber: ONE Esports

Kesempatan yang dimaksud Pak Budi ini tentu saja soal memaksimalkan segala peluang yang didapat sebagai atlet atau pro player esports. Hal ini sangat penting, agar nantinya bisa tetap dirasakan dan bermanfaat ketika nanti kariernya telah terhenti, baik itu soal penghasilan maupun koneksi yang telah dibangun untuk melanjutkan karier di bidang lain.

Selain itu, salah satu contoh kesempatan yang perlu untuk dimaksimalkan oleh Saykots atau player EVOS Legends lainnya serta ONIC Esports saat ini adalah dengan menjuarai MSC 2023. Bukan tidak mungkin kesempatan bermain di ajang bergengsi tersebut takkan terulang lagi di kemudian hari, mengingat ketatnya persaingan dan singkatnya karier di dunia esports.

MSC 2023, MSC, MLBB, MLBB Esports, Mobile Legends
Kredit: Mobile Legends Bang Bang Official

Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: Demi Indonesia di MSC 2023! Ini usaha Moonton bakar semangat ONIC dan EVOS