ZETA Division benar-benar menjadi perbincangan hangat di kalangan para penggemar scene kompetitif VALORANT seluruh dunia saat ini.

Kehadiran tim asal Jepang ini awalnya mungkin hanya akan dianggap ‘pelengkap’ semata. Namun, siapa bisa menyangka mereka akan melaju ke top 4 team.

Laz dkk nyaris membuat semua penggemar geleng kepala dengan berbagai kejutan yang mereka hadirkan mulai dari Group Stage hingga ke Knockouts.



Tim ini pun kemudian seolah menjelma sebagai ‘malaikat maut’ bagi para tim-tim besar. Sebut saja mulai dari Team Liquid, bahkan yang terbaru DRX Vision Strikers.

Laz dkk berhasil membalaskan dendam mereka usai kalah dari DRX VS di babak Group Stage dengan skor 2-1.


DRX Vision Strikers
DRX Vision Strikers | Kredit: DRX VS (Instagram)

Hanya saja mereka kurang beruntung tidak dapat membalaskan kekalahan mereka dari tim G2 Esports yang harus takluk di tangan raksasa APAC, Paper Rex.

ONE Esports akan membahas lebih lanjut mengenai perjalanan ZETA Division dan sebenarnya apa yang menjadi keunggulan dari tim ini.


Mengenal ZETA Division sebagai ‘underrated team’ VCT Masters Reykjavik 2022

Tampaknya julukan yang tepat untuk disematkan kepada ZETA Division adalah ‘underrated’ atau tidak populer namun tetap menjadi unggulan.

Banyak caster memprediksikan bahwa ZETA adalah satu tim yang terbilang ‘hoki’ dalam setiap match yang mereka jalani.

Tidak hanya di babak Knockouts, bahkan di babak Group Stage mereka mampu bertahan dari gempuran tim unggulan juara yakni FNATIC.

Caster VCT seperti Daffa “Davee” dan juga Arwanto “Om Wawa” Tanumiharja kompak menyebut bahwa ZETA adalah ‘underrated team’, hal itu berbeda dengan frostmisty.

Frostmisty menyatakan bahwa ZETA merupakan tim yang berbeda dengan hadirnya 3 pemain baru. Lalu, mereka pun terlihat lebih disiplin dan memiliki playstyle yang lebih solid.


VCT Masters Reykjavik 2022
ZETA Division | Kredit: Valorant Esports (Instagram)

“Zeta berubah banyak dengan rombaknya 3 player, mereka kelihatan sebagai tim yang berbeda. Lebih disiplin dan juga playstyle mereka tampil berbeda dan mengejutkan lawan,” ujarnya.

Kekuatan yang berbeda ini lah kemudian seolah menjadi ‘shock therapy’ bagi setiap lawan mereka, mulai dari Team Liquid hingga DRX VS.


Team Liquid
Team Liquid | Kredit: Team Liquid (Instagram)

“Mereka (Team Liquid) tidak beradaptasi melawan ZETA. Apa yang dibawakan oleh mereka (ZETA) benar-benar fresh/baru jadi Liquid sungguh terkejut dan tidak mengantisipasi hal tersebut,” sambungnya.

Satu pemain kunci yang disebutkan memiliki impact besar, adalah Shota “SugarZ3ro” Watanabe. Di mata frostmisty, ia adalah sosok pemain yang penting.



“sugarz3ro itu termasuk pemain yang licik, support dan impact kill + momentum yang dia berikan sangat memudahkan rekannya jalanka skenario permainan dengan baik,” ujar sang caster.

Dan di akhir, ia menyatakan bahwa berbagai pendekatan-pendekatan (approachment) tidak terduga yang dimiliki oleh ZETA adalah satu kunci kekuatan mereka.

“Ketika mereka membawakan strategi-strategi baru dan tak pernah terprediksi sebelumnya setiap lawan pasti kaget dengan approach baru dari ZETA,” pungkasnya.


ZETA Division selanjutnya akan berhadapan dengan raksasa APAC yakni Paper Rex yang berhasil memulangkan G2 Esports pada babak Lower Bracket round 3.

Paper Rex
Jason “f0rsakeN” Susanto | Kredit: Valorant Esports (Instagram)

Apakah kali ini tren ‘miracle run’ dapat bertahan bagi ZETA? Atau mungkin perjalanan mereka berhasil di cut-off oleh f0rsakeN dkk nantinya? Kita tunggu saja!

BACA JUGA : ZETA Division mengubur harapan NiP melaju ke babak Knockouts VCT Masters Reykjavik 2022