Valorant Champions Tour alias VCT Masters Stage 2: Kopenhagen akan segera dimulai pada Minggu (10/7/2022). Ajang ini tentu akan diikuti oleh para tim dan pemain Valorant papan atas dunia untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik.

VCT Masters Stage 2: Kopenhagen akan dimulai dengan menggelar pertandingan penyisihan grup. Fase ini akan diikuti oleh delapan tim untuk memperebutkan empat tempat di babak playoff untuk menantang tim-tim Top Seeded seperti Fnatic, XSET, Paper Rex, dan Leviatan.

Meski ajang ini akan disesaki oleh para pemain terbaik, tentu tidak semua di antara mereka memiliki status sebagai bintang. Akan tetap ada player yang berada di bawah radar atau tidak terlalu diperhatikan permainannya ketimbang para bintang utama.

Melalui naskah ini, kami mencoba untuk memberikan gambaran mengenai para pemain di bawah radar yang memiliki potensi besar untuk tampil bersinar, bahkan mengejutkan panggung VCT Masters Stage 2: Kopenhagen, seperti dikutip dari Dexerto.



Para player kuda hitam yang siap guncang VCT Masters Stage 2: Kopenhagen

1. DRX Zest

DRX Zest, VCT Masters Stage 2: Kopenhagen
Kredit: LANCE SKUNDRICH/RIOT GAMES

DRX tampil di VCT Masters Stage 2: Kopenhagen sebagai salah satu kekuatan terbesar dari Korea Selatan. Mereka hanya absen di VCT Master pertama sebelum selalu lolos ke ajang serupa berikutnya.

Kini, mereka diperkuat oleh Kim “Zest” Gi-seok. Eks player Counter-Strike tersebut memang tidak menjadi bagian dari tim di sepanjang 2021, tetapi sang pemain telah menunjukkan peran besar bagi performa tim sejauh ini di sepanjang 2022.

DRX Zest lebih banyak bermain sebagai Initiator bagi timnya dengan menjadikan agent Sova dan Fade sebagai andalan utamanya. Namun, pemain berusia 21 tahun itu juga merupakan pengguna Sage dan Brimstone yang bagus bagi timnya.

Sebagai sebah tim, DRX biasanya senang mengganti pemain yang nantinya akan meng-carry tim dan sangat mengandalkan taktik serta strategi mereka demi memenangi ronde, di mana Zest sangat berperan sebagai shoutcaller.

Zest juga sangat menonjol bagi DRX di VCT Masters terakhir di Islandia. Ia sukses memuncaki leaderboard setelah dikalahkan OpTic Gaming dan memiliki rasio Kill/Death positif, hampir di setiap seri yang mereka mainkan.

Jadi tampaknya tidak terlalu berlebihan untuk menyebut DRX Zest sebagai salah satu player yang memiliki potensi mengejutkan panggung VCT Masters Kopenhagen kali ini, terlebih sangat jarang dirinya memiliki performa menurun.


2. Guild koldamenta

Valorant, Koldamenta, G2 Esports, Giuld Esports
Kredit: Upcomer.com

Guild Esports adalah salah satu pendatang baru di panggung VCT Masters. Meski demikian, Jose Luis “koldamenta” Aranguren Herrero yang menjadi IGL mereka dipercaya sebagai salah satu pemain yang wajib untuk diantisipasi oleh semua tim dan juga penggemar.

Juara EMEA Masters 1 2021 dan eks IGL G2 Esports itu kini telah bangkit dan masuk ke circle tim-tim papan atas Eropa dengan gameplay eksplosif bersama bintang-bintang muda.

Dalam mode sebagai IGL, koldamenta menjadi anchor untuk timnya dengan memainkan agent-agant smoke untuk timnya, seperti Omen atau Viper, tergantung kepada map apa yang akan dimainkan.

Meskipun tidak pernah tampil mencolok dalam hal permainannya, koldamenta dan Guild Esports tidak pernah takut untuk bermain menghadapi siapapun. Merek ajuga memiliki kekuatan dalam bermain di fase mid-round untuk mengamankan posisi ketiga di region EMEA.


3. NORTHEPTION xnfri

Valorant, Northeption xnfri
Xnfri (Kiri) – Kredit: Twitter/Valesports_JP

Tim baru lainnya di panggung internasional Valorant, NORTHEPTION, berhasil menyalip ZETA DIVISION dan Crazy Raccoon untuk mewakili Jepang di VCT Masters Stage 2: Kopenhagen. Salah satu kunci kebehasilan mereka adalah keberadaan player yang sangt fleksibel pada diri xnfri.

Pemain asli Jepang ini memainkan Chamber, Raze, Skye dan KAY/0 untuk timnya dan sempat memainkan keempat agent tersebut dalam pertandingan grand final mereka melawan ZETA di VCT 2022: Japan Stage 2 Challengers Playoffs.

Biasanya, xnfri bermain seperti Support di belakang Duelist utama tim, Kim “Meteor” Tae-O. Meski demikian, xnfri memiliki persentase Kill/Assist/Survive/Trade (KAST) tertinggi di tim sebesar 73% karena dia selalu ada untuk mendapatkan trade dari rekan satu timnya yang dijatuhkan lawan.

xnfri dan Meteor menjadi duet yang bisa dibilang sebanding dengan Jason “f0rsakeN” Susanto dan Wang Jing “Jinggg” Jie dari Paper Rex di beberapa map tertentu. Jadi, akan sangat dinantikan seperti apa performa xnfri di VCT Masters kali ini.


4. Leviatán Tacolilla

leviatian Valorant team after winning LATAM
Kredit: @LEVIATANGG

Wajah baru lainnya di kancah internasional, Leviatán, sukses mengukir sejarah bagi timnya sendiri di Valorant dengan menjadi tim kedua yang lolos ke ajang Masters dari region LATAM dan sukses mematahkan dominasi KRÜ Esport di wilayah tersebut.

Alasan terbesar dari keberhasilan Leviatán berhasil lolos ke pentas VCT Masters Stage 2: Kopenhagen ini adalah pemain Chamber mereka, Vicente “Tacolilla” Compagnon.

Sebelumnya, pemain asal Chile yang cukup dikenal berkat permainan Jett-nya itu pernah memimpin tim seperti Australs ke final VCT Challengers di LATAM, tetapi tidak pernah mampu mengangkat trofi.

Sejak Chamber diperkenalkan ke dalam scene profesional Valorant, Tacolilla telah memilih agent tersebut sebagai andalan utamanya dan terus-menerus memberikan kontribusi besar bagi timnya.

Dia sukses menempati posisi dua besar di VCT Latin America Stage 2 Playoffs dalam hal rata-rata Combat Score, KD dan KAST. Jika Leviatán mampu tampil mengejutkan di di VCT Masters kali ini, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh permainan luar biasa dari Tacolilla.


5. XSET BcJ

BcJ playing Apex Legends
Kredit: Turtle Entertainment

Salah satu pemain paling fleksibel yang masuk ke VCT Masters Stage 2: Kopenhagen, Brendan “BcJ” Jensen, dari XSET adalah salah satu pemain yang patut untuk diantisipasi, meski ia tidak terlalu dipandang di Amerika Utara.

BcJ memang tidak berada di papan atas leaderboard dengan stat yang mengesankan, tetapi ia merupakan salah satu pemain lama di timnya dan juga di Amerika Utara, dan meluangkan banyak waktu untuk menguasai 11 agent berbeda di sepanjang karier profesionalnya.

XSET lolos ke VCT Masters Stage 2: Kopenhagen ini memang lebih terlihat dikarenakan performa hebat dari Zachary “zekken” Patrone dan Matthew “Cryocells” Panganiban. Namun kehebatan dua player muda tersebut sedikit banyak bisa muncul karena banyaknya informasi yang berhasil diberikan oleh BcJ.

Berkat penggunaan utility-nya dan kemampuannya untuk memainkan banyak role di dalam permainan tim, BcJ yang merupakan mantan pro player Apex Legends ini adalah pemain lainnya yang patut diperhatikan penggemar di VCT Masters Stage 2: Kopenhagen.

BACA JUGA: Jadwal VCT Masters Stage 2: Kopenhagen, hasil, klasemen dan cara menonton