Valorant Champions 2021 menampilkan pertarungan 16 tim terbaik dari seluruh dunia yang memperebutkan menjadi Juara Dunia pertama Valorant.

Mengamati enam wilayah berbeda, kami melihat beragam gaya bermain dan pendekatan terhadap permainan. Mari kita lihat lebih dekat ulasan masing-masing wilayah.

EMEA

Fnatic defeats Vision Strikers on Day 3 of Valorant Champions 2021
Kredit: Riot Games

Di masa awal kancah profesional Valorant, ada kontras yang mencolok antara cara pendekatan wilayah NA dan EMEA terhadap game. Di NA, tim melengkapi gaya permainan agresif mereka dengan strategi, sementara tim EMEA lebih suka menyusun strategi terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi dan mempersiapkan diri sebelum berkomitmen pada pertarungan besar.

Gaya bertarung itu bisa jadi dipengaruhi oleh sejarah panjang EMEA di genre game tactical shooter, atau mungkin wilayah itu selalu menggunakan strategi serupa karena di League of Legends EMEA suka memainkan permainan yang aman.

Satu hal terakhir, Tenz menyebutkan di salah satu streaming-nya sebelum Champions bahwa pemain UE di lebih suka melakukan control spray daripada taping.

LATAM/BR

KRU Esports eliminates Sentinels from Valorant Champions 2021
Kredit: Riot Games

LATAM/BR adalah salah satu region yang memiliki skala persaingan sangat besar, tetapi jarang yang mengetahuinya karena kendala bahasa. Persaingan tersebut telah membuahkan hasil positif, mereka telah berkali-kali menunjukkan bahwa mereka dapat memainkan game secara efisien dengan cara yang sangat berbeda.

Mereka gemar menggunakan agresi ekstrem ditambah dengan bidikan dan strategi efektif untuk melengkapi permainan gaya konfrontasi berat, dan itu membuat LATAM/BR menjadi scene kompetitif yang menghibur dan menarik untuk diikuti.

NA

Dapr, TenZ, and Zombs at VCT Stage 3 Masters Berlin
Kredit: Riot Games

Awalnya NA memiliki banyakn pemain luar biasa yang datang dari scene tactical shooter lainnya. Namun, itu tidak membuat mereka dominan seperti yang mereka harapkan. Wilayah ini sekarang telah berkembang menjadi wilayah pencipta bintang-bintang muda yang dibmbing oleh para veteran berpengalaman dari era yang berbeda.

Ini membuat NA lekat dengan ciri khas “tim yang selalu memiliki talenta muda berbakat di posisi duelist, sambil didukung oleh senior yang lebih taktis.”

JP

Crazy Raccoon, VCT APAC Last Chance Qualifier, VCT Stage 3 Masters Berlin Stage, Valorant, Riot Games
Kredit: Riot Games

Scene kompetitif Valorant di Jepang selalu mengejutkan bagi pemain yang sangat berhati-hati dan selalu memastikan situasi sebelum masuk. Setiap kali kalian melihat mereka bermain, sepertinya mereka memiliki buku pedoman yang tidak terlihat yang menentukan arah pergerakan di map.

Meskipun pendekatan yang cermat ini bisa berhasil, itu juga dapat menjadi bumerang ketika lawan mengetahui apa yang kalian rencanakan dan dapat membaca situasi dengan benar.

Ini mungkin juga yang menyebabkan beberapa tim top JP merekrut pemain dari wilayah lain seperti KR dan SEA untuk membantu mengembangkan scene agar lebih mudah beradaptasi. Contoh terbaik dari ini adalah Northeption w/ Seoldam a.k.a Korean Jett.

KR

Vision Strikers six-man roster at VCT Stage 3 Masters Berlin
Kredit: Riot Games

Region ini adalah kiblat esports di wilayah APAC (Asia-Pacific), semua orang hidup dan bernafaskan esports di Korea. Region ini dikenal karena kekayaan bakat FPS yang berasal dari berbagai game esports lain seperti Overwatch dan PUBG, yang sama-sama mengedepankan kesadaran map, pemanfaatan skill, keterampilan mekanik, dan perencanaan strategis. Semuanya menyatu dan menciptakan pemain serba bisa dan berpengetahuan luas.

Apa yang membuat wilayah KR semakin menakutkan dan memesona untuk ditonton adalah seringkali mereka seolah-olah dapat melihat menembus dinding saat mereka sedang melakukan setup, berkat pengalaman dari ribuan jam terbang, ditambah tekad kuat untuk sepenuhnya menguasau setiap aspek.

SEA

Team Secret at Valorant Champions 2021
Kredit: Riot Games/Getty Images

Asia Tenggara telah dianggap kurang berpengaruh dalam esports Valorant di masa lalu karena kurangnya eksposur internasional, tetapi semuanya berubah ketika turnamen Masters pertama mengungkapkan apa yang dimiliki wilayah tersebut.

SEA adalah gudang gaya bermain yang tecipta berkat inspirasi dari menonton wilayah besar lain saat turnamen. Mitra scrimming mereka sering kali merupakan tim dari negara lain, kebanyakan tim SEA tidak akan melakukan scrim secara lokal untuk menyembunyikan strategi mereka.

Oleh karena itu, kalian bisa berharap untuk melihat strategi yang tidak biasa seperti kombinasi Kay/O dan Phoenix, kontrol sudut/zona yang agresif untuk melakukan inisiatif, dan cheese strats yang bisa membingungkan lawan.

Ikuti ONE Esports di Facebook untuk berita, panduan, dan highlight Valorant lainnya.

BACA JUGA: Jadwal Valorant Champions 2021: format, tim peserta, tempat menonton