Raksasa Eropa, FNATIC berhasil membuktikan diri menjadi tim Valorant terbaik dalam ajang VCT LOCK//IN yang diadakan di Sao Paolo Brazil, Minggu (5/3). Mereka menumbangkan tim tuan rumah, LOUD dengan comeback dramatis.

Tim unggulan eropa tersebut tak terkalahkan dalam satu map pun dalam bracket Omega. Meraih rekor baik 9-0 sebelum mencapai babak Grand Final. Pada awal mereka menghadapi LOUD, FNATIC sungguh berharap mereka bisa memenangkan trofi VCT pertama mereka setelah mengamankan dua map dan tampil gemilang.

LOUD tak menyerah begitu saja, memenangkan dua map berikutnya mereka berhasil menyamakan skor 2-2. Keadaan semakin buruk bagi FNATIC ketika mereka tertinggal di map penentu, Icebox dengan skor 11-3.

Namun, skuad raksasa Eropa tersebut berhasil membuat comeback dramatis dengan memenangkan total 9 round selanjutnya.

FNATIC mengakhiri kemenangan mereka di Sao Paolo dengan manis. Mengakhiri comeback dengan skor 14-12 pada babak overtime.

Selain merengkuh gelar juara, tim asal Eropa tersebut mengamankan slot menuju VCT Masters Tokyo dan mereka juga membawa uang tunai sebesar US$100 ribu.


FNATIC tumbangkan LOUD dan memenangkan gelar LAN pertama mereka

FNATIC, VCT 2023, Valorant
Kredit: FNATIC Valorant

LOUD mengawali di Ascent, dengan catatan tak terkalahkan 20-1 sepanjang masa.

Terlepas dari hasil tersebut, FNATIC berhasil membuat LOUD kocar kacir. Saat menjadi tim defense, mereka berhasil menekan LOUD dan mengejutkan banyak penggemar dengan kemenangan 13-8 pada map unggulan milik LOUD.



Leo “Leo” Jannesson tampil dengan sangat baik pada debut internasional pertamanya, membawa timnya dengan berbagai clutch penting dan krusial. Dia adalah MVP di map Ascent, dengan tak ada pemain lain yang mencetak KDA 23/12/13 menurut vlr.gg.

Dengan kedudukan 6-6 pada map kedua, Fracture. FNATIC kemudian menguasai permainan saat berganti menjadi defense.

Wakil EMEA tersebut menghalau LOUD saat pemasangan spike selama lima round berturut-turut. FNATIC juga berhasil melakukan retake dengan baik di final round, memaksa para pemain LOUD untuk menjauh dari lokasi site.

Sadar mereka tertinggal jauh, LOUD berhasil membalas di map ketiga, Split, map kedua pilihan mereka.

Pada round ke-15, Erick “Aspas” Santos berhasil menghindari Trapwire Cypher, menghantam musuh dari belakang. Hasil baik ini membawa mereka memenangkan map pertama mereka dengan skor 13-9.

Di map keempat, Lotus, LOUD berhasil membuat penyesuaian untuk menghalau serangan FNATIC di mid round. Mereka berhasil membalikkan keadaan di mana Felipe “Less” Basso menjadi penyelamat merusak skema musuh dengan serangan kejutan.

LOUD menggunakan lini bertahan yang baik dengan Killjoy dan Viper, berhasil tampil gemilang di babak kedua sebagai tim defense. Kedua agent tersebut membuat Boaster cs kewalahan ketika menyerang site dengan setup dua molly.

Gemuruh semarak penonton membuat LOUD semakin terpacu dan menyamakan kedudukan dengan skor 13-8 usai kemenangan di map Lotus.

Kredit; Riot Games

LOUD tak membuang kesempatan emas pada map penentu di Icebox. Ketika menyerang, skuad raksasa Brasil tersebut memimpin 9-3 di paruh pertama. Mereka melanjutkan menyerang dan unggul hingga skor 11-3.

Momen berikutnya adalah keajaiban besar untuk FNATIC. Boaster cs memenangkan sembilan round berturut-turut. Pertahanan LOUD banyak celah dan mereka mengambil kendali sebagai tim yang menjadi attacker.

Para penggemar Brasil kembali bersorak meriah setelah LOUD menang di round ke-24 memaksa babak grand final menuju overtime.

Bintang FNATIC Nikita “Derke” Sirmitev membawa timnya selangkah menuju gelar juara. Mengamankan tiga kill penitng dengan Operator ketika LOUD menyerang B site.

Pada round terakhir, FNATIC menyerang B site dengan kekuatan penuh. Setup yang cukup baik dan cara mereka menyerang dengan sempurna akhirnya menjadi sebuah akhir manis di turnamen VCT LOCK//IN sebagai pemenang.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : VCT Challengers Indonesia Split 1: Jadwal, hasil pertandingan dan cara menonton