Besaran rata-rata gaji pemain pro Valorant diungkap oleh In-Game Leader tim Sentinels, Shahzeb “ShahZaM” Khan melalui salah satu streaming di kanal Twitch-nya.

ShahZaM membagikan informasi tersebut saat membawakan sesi nonton bareng turnamen VCT NA Stage 1 Challenger Open Qualifier 1. Dia memang tidak membocorkan seberapa besar gaji yang didapatnya bersama Sentinels, namun menyebutkan ada sejumlah pemain pro yang punya penghasilan lebih besar darinya.


ShahZaM ungkap rata-rata gaji pemain pro Valorant

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemain berusia 28 tahun tersebut, rata-rata gaji pemain pro Valorant bekisar antara US$5 ribu dan US$20 ribu (Rp72 juta Rp288 juta). Nilai ini terbilang wajar untuk wilayah Amerika Utara, bahkan bisa dikatakan pemain terbaik berpotensi meraih gaji yang lebih besar.



Sentinels TenZ at VCT Stage 2 Masters
Kredit: Riot Games

Sebagai contoh, rekan setimnya Tyson “TenZ” Ngo yang didatangkan dari Cloud9 ke Sentinels dengan harga yang tidak disebutkan namun bekisar “tujuh-digit” pada Juni 2021. TenZ tidak pernah mengungkapkan berapa penghasilannya sebagai pro player Valorant, akan tetapi jika harga transfernya diperkirakan menyentuh angka $1 juta, maka gajinya yang didapatnya bisa lebih dari US$20 ribu per bulan.

Pemain veteran esports lainnya, Michael “Shroud” Grzesiek memberikan perkiraan yang serupa pada Agustus 2021 lalu. “Organisasi bersedia membayar gaji tinggi karena mereka mengambil komisi sebesar 5 hingga 20 persen dari hadiah turnamen,” ujar mantan pro player CSGO yang kini menjadi streamer twitch terkenal itu.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Kyedae “Kyedae” Shymko pada April 2021, ketika ia secara tidak sengaja membeberkan penghasilan pro player Valorant seperti Nick “nitr0” Cannella dan Jay “Sinatraa” Won saat streaming. Saat mereka bermain sebagai pro player Valorant, mereka adalah dua bintang kenamaan besar dalam permainan tersebut.

Gaji pemain pro valorant

“Mereka menghasilkan US$25 ribu per bulan, jumlah yang sama seperti ketika mereka berdua meraih sukses baik di CS:GO maupun Overwatch,” ujar Kyedae.

Scene kompetitif Valorant terus mengalami pertumbuhan yang meningkat sejak Riot Games meluncurkan permainan tersebut di tahun 2020. Didorong oleh pengalaman kesuksesan Riot dalam menciptakan skema turnamen untuk League Of Legends, permainan bergenre FPS merupakan pilihan karier yang cukup cemerlang bagi setiap pemain yang memiliki kemampuan untuk berkompetisi di level tertinggi.

Kendati demikian, masih banyak waktu dan kesempatan untuk terus bertumbuh. Sebagai acuan persamaan dari fakta yang telah disebutkan di atas, rata-rata penghasilan pemain LCS di League Of Legends dilaporkan sekitar US$410 ribu pada tahun 2020, meningkat drastis dari US$ 300 ribu pada tahun sebelumnya.

BACA JUGA : VCT APAC 2022: Segala hal yang perlu diketahui