Tangani peredaran Cheat Valorant, Riot Games sebagai developer mengambil tindakan yang tegas melalui program anti-cheat Vanguard yang mampu mengatasi kinerja program cheat Valorant sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal.

Berbuat curang atau cheating menjadi sebuah isu serius di dalam setiap hal. Hal itu lumrah terjadi di dunia nyata, apalagi di dunia game tidak terkecuali. Selama hampir 3 tahun sudah berjalan, isu Cheat Valorant di masa kini kian menjadi ancaman serius.

Tidak hanya menangkal lewat software anti-cheat, Riot Games telah mengambil tindakan tegas mengenai isu Cheat Valorant dengan memberangus komplotan pengembang Cheat melalui aparat berwenang dan tindakan hukum lebih lanjut.

Menanggapi isu serius tentang Cheat Valorant, Riot Games akhirnya angkat bicara kembali pada Senin (11/12) di mana Matt “K3o” Paoletti menjelaskan betapa bahayanya penipuan yang beredar di berbagai kanal sosial media tentang hal tersebut.

BERITA PILIHAN REDAKSI
Jadwal Valorant Night Market Desember, ayo borong semua wishlist akhir tahun!
Settingan Valorant PRX m0nyet dan gaming gear: Keybinds, crosshair, PC, monitor, hingga setup mouse
Perubahan agent Skye Valorant di patch terbaru 7.12

Basmi Cheat Valorant, Riot Games peringatkan pemain tentang marak penipuan di sosial media

Pada blog khusus Riot (11/12) Matt “K3o” Paoletti menjelaskan mengapa penjual Cheat Valorant bisa mengiklankan “Cheat tak terdeteksi” pada berbagai kanal sosial media dan bahkan melalui live stream.

“Kalian mungkin telah melihat di berbagai konten pada sosial media, iklan atau live-stream soal “Cheat yang tidak terdeteksi” untuk VALORANT, memperlihatkan kemampuan mereka untuk tidak terdeteksi melakukan tindakan cheat begitu ekstrim,” tulis Riot.

“Bersama Vanguard, tampaknya hal tersebut mudah untuk diketahui, lantas mengapa masih berkeliaran dengan kelihatan tidak ada konsekuensi?”

Riot Games mengklaim bahwa maraknya bentuk iklan-iklan dan live stream promosi cheat ini sebenarnya sudah direkam, untuk memperdaya korban.

Kredit: Riot Games

“Kenyataannya kebanyakan dari iklan “live-stream” adalah konten yang telah direkam. Para pembuat Cheat menghitung jumlah views dan menyesatkan orang di sosial media untuk mempromosikan produk mereka,”

“Dengan cheat-cheat ini mudah diberangus, mudah bagi para pembuat untuk merekam saat gameplay untuk kemudian dijadikan bahan iklan. Bagi orang-orang yang tidak menaruh rasa curiga akan mudah tertipu dengan hal tersebut, membeli cheat dan kemudian malah terkena ban.”

Kredit: Riot Games

“Mirisnya, para pembuat Cheat sukses menjual produk dan untuk korban tidak ada refund.”

Terlepas dari hal tersebut, Riot Games telah menyesuaikan dan meningkatkan kemampuan Vanguard Anti-Cheat, dengan sistem ‘VAN:RESTRICTION’ – yang mampu menambah kebutuhan keamanan bagi para pemain yang beresiko terpengaruh.

*Lebih lanjut bisa dibaca (dalam bahasa Inggris) di sini.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Game PC terbaik 2023 adalah Valorant, ini buktinya