100 Thieves sebagai sebuah tim esports kenamaan asal Amerika Utara tampak cukup optimis menuju perhelatan VCT NA Challengers Stage 2. Usai perombakan pemain yang cukup masif, 100T membawa hasil yang cukup positif dan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Selaku General Manager (GM) dari 100T, Daniel ‘Ddk‘ Kapadia yakin bahwa hasil bagus yang berhasil mereka munculkan adalah awal yang baik untuk menunjukkan usaha mereka dalam mendominasi NA sebagai salah satu region unggulan.

Lebih jauh, ia bahkan mengungkap perjalanan baik ini adalah modal penting mereka dalam memberi ‘warisan’ bagi scene kompetitif Valorant NA nantinya. Bersama dengan sang pelatih Sean Gares dan juga Michael “Mikes” Hockom, sang mantan caster esports kondang tersebut yakin bahwa ini menjadi sebuah fondasi penting bagi ‘warisan’ tersebut.



“Kami berusaha menjadikan diri kami serupa seperti Astralis di Valorant,” ujarnya dalam sebuah interview bersama VALORANTING.

Tim esports ternama asal Denmark tersebut terkenal demikian mendominasi sepanjang tahun 2018-2019 di scene CS:GO. Ddk pun mengungkapkan bahwa 100T ingin mengikuti jejak kesuksesan tersebut pada scene kompetitif Valorant, khususnya di NA.

100 Thieves
Tim Counter-Strike: Global Offensive Astralis

100 Thieves tidak ingin hanya membentuk sebuah tim untuk menjadi juara (saat itu) saja, melainkan kami ingin membentuk yang dapat menjadi juara ‘terus-menerus’.

“Banyak tim dapat hadir dan kemudian muncul sebagai juara dan memenangkan berbagai turnamen tapi hanya sedikit saja yang bisa tampil mempertahankan gelar juara tersebut, bukan?,” tuturnya.


Ambisi 100 Thieves untuk menjadi penguasa scene kompetitif Valorant

Membangn sebuah tim tentu memerlukan usaha yang sangat besar dan tentu tidaklah mudah. Lebih dari sekedar mengumpulkan berbagai talenta-talenta berbakat yang kemudian dijadikan satu kekuatan dalam sebuah tim.

Sebagai contoh, 100T sebenarnya mengincar sosok pemain veteran ternama Matthew “Wardell” Yu salah satu mega bintang ternama di scene Valorant NA. Namun, mereka tidak jadi mendatangkan dirinya atas alasan banyak pemain-pemain muda berbakat lainnya.

100 Thieves
100 Thieves Valorant Roster | Kredit: 100 Thieves

“Kami tidak hanya ingin membangun sebuah roster (tim) yang hanya menang di saat ini saja, Kami harus mencoba untuk membangun tim dan juga sebuah sistem yang memungkinkan kami dapat memiliki tim terbaik sebagai hasil proses yang kami dapatkan saat ini di masa depan,” sambungnya

Hal yang paling penting dalam sebuah proses ‘rebuild’ sebuah tim adalah memastikan kesatuan visi dan misi setiap pemain ketika mereka memulai karier sebagai pemain profesional.

“Tentu ambisi itu dapat menjadi beban bagi manajemen, dalam hal menyatukan berbagai pemain dengan kekuatan dan motivasi/tujuan yang berbeda ketika mereka menjalani karier masing-masing,” ungkap sang General Manager.

Di lain sisi, susunan roster Valorant 100T sebelumnya membawa perpaduan antara kekuatan para veteran dan juga para pemain muda. Nama-nama seperti Spencer “HiKo” Martin dan juga Ethan “EthAn” Arnold kini telah meninggalkan tim dan kini lineup diisi oleh pemain-pemain muda berbakat yang tampil untuk memberi gebrakan baru bersama 100T.

Valorant Update
Ethan “EthAn” Arnold | Credit: Riot Games

Penambahan nama-nama seperti Derrek “Derrek” Ha, Brendan “stellar” McGrath, William “Will” Cheng, dan Sean “bang” Bezerra tidak diukur berdasarkan pengalaman mereka di masa lalu atau beberapa pengalaman mereka bersama tim tertentu dan mereka memulai karier perdana bersama 100T.

“Pemain-pemain muda lebih mudah untuk dilatih, karena mereka memang belum berpengalaman sama sekali. Itulah yang memudahkanmu untuk bisa lebih menuntun mereka,”

100 Thieves - Ddk
Daniel “Ddk” Kapadia sebagai caster ternama | Kredit: ONE Esports

“Menjadi suatu keuntungan juga karena dari situlah peluang untuk ‘menang saat itu juga’ lebih berkurang dan rasa ingin selalu menang akan hadir,” pungkasnya.

Maka dapat dikatakan bahwa kini 100 Thieves masih akan terus berusaha untuk bisa meraih kesuksesan mereka perlahan terlepas dari kehadiran roster baru yang dilengkapi pada awal bulan April ini. Dipimpin oleh sosok pemain muda berbakat Peter “Asuna” Mazuryk, perjalanan 100T cukup mulus pada babak Open Qualifier menuju Group Stage.

Tantangan sesungguhnya ada di depan mata mereka, semoga saja nantinya benar ambisi besar yang telah diusung oleh Ddk dapat terwujud bersama 100 Thieves.

BACA JUGA : Benarkah Sentinels tertarik hadirkan EthAn jelang VCT NA Stage 2?