Perusahaan teknologi besar dunia, Microsoft, dikabarkan tengah tertarik untuk membeli platform komunikasi yang begitu identik dengan gamer, Discord. Kabarnya, nilai yang akan dibayarkan oleh Microsoft kepada Discord Inc. ini mencapai angka US$10 miliar alias sekitar Rp144 triliun!
Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Microsoft menjadi inisiator awal dalam pembicaran pengakuisisian Discord ini. Namun sejauh ini, pihak Microsoft dan Discord masih menolak untuk berkomentar tentang hal tersebut.
Sementara berdasarkan laporan awal dari GamesBeat mengatakan bahwa Discord hanya akan membuka diri kepada pembeli potensial, tetapi Bloomberg menambahkan bahwa belum tentu mereka akan setuju untuk menjual platform tersebut.
“Sulit untuk membedakan antara upaya akuisisi yang serius atau hanya sekadar tes ombak. Kesepakatan ini bisa berantakan kapan saja,” ucap seorang sumber kepada GamesBeat.
“Kenyataannya adalah, saat ini perusahaan (Discord Inc.) tengah berjalan dengan sangat baik. Saya tidak melihat ada alasan bagi mereka untuk menjual. Sepertinya mereka memiliki kendali sepenuhnya atas takdir mereka.”
- BlueStacks 5, emulator dengan speed dan performance 40% lebih baik
- Microsoft akuisisi platform turnamen fighting game “Smash.gg”
Laporan dari Bloomberg mengatakan bahwa Head of Xbox, Phil Spencer, telah berbicara dengan pihak Discord. Di sisi lain, dua sumber berbeda juga telah mengatakan kepada Bloomberg bahwa Discord telah mengadakan diskusi yang sama dengan pihak Epic Games dan Amazon, tetapi perwakilan dari kedua perusahaan tersebut menolak berkomentar.
Saat ini Microsoft sudah memiliki salah satu platform saingan Discord, Skype. Namun menurut The Verge, layanan yang telah dirilis pada Agustus 2003 itu hanya memiliki sekitar 40 juta pengguna aktif pada Maret 2021. Sementara Discord mencatatkan lebih dari 140 juta pengguna aktif bulanan pada akhir 2020.
Microsoft sebelumnya telah bermitra dengan Discord untuk menawarkan fasilitas sebagai bagian dari layanan langganan Xbox Game Pass, termasuk tiga bulan Discord Nitro kepada pelanggannya.
BACA JUGA: Pihak Moonton Indonesia masih bungkam soal akuisisi oleh perusahaan induk TikTok
