Beberapa waktu lalu muncul sebuah kabar gembira yang menyatakan bahwa esports kini telah resmi dan diakui sebagai cabang olahraga (cabor) prestasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Keputusan ini dikeluarkan KONI sebagai otoritas keolahragaan di Tanah Air dalam Rapat Kerja Nasional mereka yang berlangsung pada 25-27 Agustus 2020, sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Republik Indonesia untuk mengubah status cabor esports yang sebelumnya termasuk ke dalam cabang olahraga rekreasi.

Dengan kata lain, cabor esports akan secara otomatis ikut dipertandingkan dalam sebuah multievent olahraga di dalam negeri, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), untuk memperebutkan medali. Sebelumnya, esports juga telah ikut dipertandingkan di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang sebagai ekshibisi dan dilanjutkan menjadi medal event di SEA Games 2019 Filipina.

Kabar ini tentu menjadi angin sejuk untuk dunia esports Indonesia karena status atlet dari olahraga elektronik ini sekarang sejajar dengan atlet-atlet lainnya. Pemerintah pun akan jauh lebih intens mengembangkan cabang ini melalui berbagai cara, termasuk pengalokasian anggaran, gelaran turnamen, hingga pembinaan pemain.

Di sisi lain, pengesahan esports menjadi cabor prestasi ini juga membuat peta kewenangan yang dimiliki asosiasi-asosiasi esports yang ada di Indonesia pun kini bisa dibilang ikut berubah. Karena diakui secara langsung oleh KONI dan ikut disahkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saat diresmikan, posisi Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) secara undang-undang dan hukum kini bisa dibilang sejajar dengan asosiasi-asosiasi olahraga lainnya seperti PSSI (Sepak Bola) dan PBSI (Bulu Tangkis) dalam hal pemegang kewenangan tertinggi untuk mengembangkan kemajuan esports di Tanah Air.

Sementara asosiasi esports besar lainnya di Indonesia, Indonesia Esports Association (IeSPA), yang berada di bawah naungan Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) dan juga Kemenpora, bisa dibilang tidak akan memiliki kewenangan seluas sebelumnya karena kini esports telah berubah dari cabor rekreasi menjadi prestasi.

Di sisi lain, sejauh ini IeSPA adalah asosiasi esports tertua dan paling berpengalaman di Indonesia. Selain dari Kemenpora dan FORMI, mereka juga merupakan anggota dari asosiasi esports internasional seperti Asian Electronic Sports Federation (AESF) dan International Esports Federation (IeSF). Sementara PBESI belum mendapat pengakuan dari asosiasi atau federasi esports internasional.

Selain itu, IeSPA juga telah mendapat pengakuan dan ditunjuk langsung oleh National Olympic Committee (NOC) Indonesia untuk tanggung jawab dalam hal mengurus segala keperluan dan persiapan yang dibutuhkan atlet-atlet esports yang akan membawa nama bangsa di beberapa multievent olahraga, seperti di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 lalu.



Berdasarkan Pasal 17 dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, memisahkan olahraga ke dalam tiga ruang lingkup berbeda, yaitu olahraga pendidikan, rekreasi, dan prestasi.

Pada Pasal 19 butir 1, 2, dan 3 dijelaskan bahwa olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran yang dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan, atau organisasi olahraga dengan tujuan memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, kegembiraan, membangun hubungan sosial, dan atau melestarikan kekayaan budaya daerah dan nasional.

Sementara pada Pasal 20 dijelaskan bahwa olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potansi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Olahraga prestasi dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi.

Dengan segala plus-minus dari kewenangan yang dimiliki oleh PBESI dan IeSPA, kita selaku bagian dari ekosistem esports Indonesia tentu akan sangat berharap kedua asosiasi ini, termasuk dengan Asosiasi Video Game Indonesia (AVGI) bahkan Indonesia Esports Premier League (IeSPL), serta lainnya agar dapat bersatu untuk menyamakan visi dan misi membangun esports Tanah Air agar suatu saat nanti dapat menjadi cabor kebanggaan bangsa di mata dunia.

BACA JUGA: Pemerintah resmikan esports sebagai cabang olahraga prestasi