Rex Regum Qeon (RRQ) merupakan salah satu organisasi esports terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Tim berlogo mahkota raja itu dipandang sebagai salah satu gudangnya para pemain profesional terbaik yang ada di Indonesia.

Di Indonesia, RRQ baru mencuat bersama Mobile Legends setelah sukses menjuarai Mobile Legends Professional League (MPL) Season 2 dan 5. Selain itu hasil ekspansi mereka ke Thailand sukses memunculkan tim PUBG Mobile papan atas dunia, RRQ Athena.

Meski demikian, RRQ merupakan salah satu organisasi esports Indonesia yang paling aktif dan memiliki banyak divisi permainan. Para pemain yang mereka rekrut atau akuisisi pun tak main-main. Dengan kata lain, organisasi ini dihuni oleh begitu banyak pemain profesional.



Namun, hal sebaliknya lah yang justru diungkapkan oleh owner RRQ, Riki Kawano Suliawan, dalam acara Listen Up! episode kedua di akun Youtube One Up pada Jumat (15/5/2020). Ia justru mengaku di organisasinya hanya ada satu pemain yang dianggap sudah siap menjadi seorang profesional.

“Di mata saya, di RRQ pun yang sudah siap untuk menjadi seorang pro player baru ada satu orang,” ucap Riki.

“Mereka semua memang masik anak-anak, tapi mereka harus cepat-cepat menjadi dewasa karena uang mereka sudah mengalir sejak usia 17-18 tahun yang menjadi tanggung jawab tersendiri. Jadi kalau di RRQ saja masih susah, saya pikir di tempat (organisasi) lain…,” tuturnya.

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak hal yang perlu dibenahi dari atlet esports Indonesia. Organisasi-organisasi esports perlu memasukkan kurikulum untuk mengajarkan bagaimana menjadi seorang profesional kepada para pemainnya.

Mereka tidak hanya berusaha bagaimana menjadikan para pemain mereka memiliki kemampuan besar dalam bermain, tetapi juga memperbaiki sikap mereka sebagai bagian dan perwakilan organisasi. Sejauh ini, hanya satu hal yang menjadi pembeda antara pemain amatir dengan profesional, yaitu memiliki kontrak.

BACA JUGA: Owner RRQ beberkan rata-rata pengeluaran organisasi dalam satu bulan