Bagi para penggemar dan penikmat scene kompetitif PUBG Mobile, siapa yang tak kenal dengan Team Secret MADTOI. Pemain dengan nama Richard atau Aekachai Areesanan ini adalah salah satu player PUBG Mobile asal Thailand paling dikenal di dunia.

Nama Team Secret MADTOI sudah begitu dikenal luas saat masih membela ILLUMINATE The Murder di sepanjang 2019, sebelum ia memutuskan hijrah ke Malaysia untuk bergabung dengan Team Secret pada Januari 2020. Namun, siapa yang tahu bahwa ia pernah menolak mengikuti turnamen game battle royale ini dan mengambil jurusan menjadi seorang Pastor di Universitas?

Segala hal dalam perjalanan kariernya sebagai pemain profesional PUBG Mobile dan sebelumnya diungkapkan secara langsung oleh Team Secret MADTOI dalam wawancara eksklusif dengan ONE Esports.


MADTOI pilih kuliah jurusan Pastor sebelum berpindah-pindah

MADTOI memiliki darah Thailand-Jerman dan dibesarkan dalam keluarga bisnis yang hangat. Dengan memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan sebagai anak-anak, membuat dirinya memiliki banyak kesempatan dalam menentukan karier, terlebih ayah dan ibunya pun cukup terbuka atas apa yang ingin ditempuh oleh anaknya itu.

Di sisi lain, MADTOI yang saat itu akan masuk ke jenjang perguruan tinggi, masih belum tahu jurusan atau jalur apa yang ingin ia tempuh untuk masa depannya.

Pada awalnya, ide menjadi pemain profesional tidak pernah ada di dalam kepalanya. Bahkan saat itu ia belum tahu apa itu esports, meskipun dirinya adalah seseorang yang suka bermain game.

“Keluarga tidak membesarkan saya dengan cara yang berbeda dibandingkan keluarga lainnya di Thailand. Mungkin berbeda dalam hal apa yang mereka izinkan kepada kami (anak-anaknya) dalam mencari pekerjaan karena tidak harus berdasarkan dengan apa pendidikannya, bahkan tanpa kualifikasi,” ucap Team Secret MADTOI kepada ONE Esports.

“Saya hanya ingin menemukan sesuatu untuk dilakukan yang cukup untuk menciptakan kehidupan baru. Saya tidak pernah berpikir saya akan datang ke permainan. Pertama kali dia memainkan game, dia secara bertahap memblokir. karena tidak ada pemasukan sama sekali Tapi saya membuatnya melihat saya juga belajar sedangkan game hanya sekedar hobi. Jika Anda kembali ke awal, kata pro-player bagi saya sangat berbeda, saya bahkan tidak tahu esports.”

MADTOI
Kredit: Team Secret MADTOI

Dengan ide ingin bermain game untuk bersenang-senang saya tidak benar-benar ingin menjadi seorang profesional, kadi keluarganya tidak pernah mengecilkan hati dia.

Pada saat yang sama, dia adalah seorang calon mahasiswa. Berdasarkan hasil kursus yang ia ikuti agar dapat mengarahkannya untuk menentukan jurusan di universitas saat masih berusia 17 tahun, ia memilih untuk belajar menjadi seorang Pastor.

“Saya masuk universitas pada usia 17 tahun. Sebenarnya ada ujian yang bisa membuat kita masuk ke universitas tanpa harus belajar di SMA. Hal ini menghemat waktu dan uang. Jika saya tidak memilih esports, akan seperti apa hidup saya? Saya pikir saya akan tetap belajar, mengingat kakak saya saat ini sedang menempuh pendidikan Ph.D.,” kata Team Secret MADTOI.

“Meskipun dia tidak tahu akan ke mana, dia memilih mendapatkan kualifikasinya terlebih dahulu. Saya tidak menyelesaikan studi saya. Sempat masuk ke empat fakultas dari tiga universitas berbeda, tetapi saya tidak menyelesaikannya.”

“Awalnya saya belajar teologi sebagai Pastor. Tetapi setelah hanya satu tahun, saya memilih beralih ke ahli terapi fisik. Namun ketika memasuki tahun ke-3, saya pikir bahwa jika saya tidak memiliki sekolah tinggi di jalur ini, untuk mendapatkan gaji besar itu sulit. Sementara biaya kuliahnya tinggi dan tidak sepadan.”

“Setelah itu saya pindah ke fakultas Akuntansi. Tapi ketika belajar dan melihat bisnis keluarga, saya merasa sudah menguasainya dan tidak perlu belajar lagi. Akuntansi itu akan lebih baik jika belajar sambil praktek. Jadi saya beralih untuk belajar bisnis internasional. Saat itu, saya hanya belajar untuk mendapatkan kualifikasi saya dan mendapatkan gelar sarjana. Tidak ada alasan untuk apa saya perlu belajar,” tuturnya.

Dari segala keragu-raguan karena tidak dapat menemukan tujuannya sendiri hingga berganti-ganti fakultas dan universitas, ternyata jurusan terakhir yang ia tempuh hanya sekadar untuk mendapatkan gelar sarjana, ternyata menjadi cikal-bakal masa depan Team Secret MADTOI.

Saat kuliah di Fakultas Bisnis Internasional, ia bertemu dengan seorang teman yang pernah bermain game PUBG Mobile bersama-sama dan mengajaknya untuk bergabung ke dalam sebuah tim, saat game battle royale mobile ini belum lama dirilis.

“Titik balik dalam hidup saya datang ketika seorang mahasiswa mengundang saya bergabung dengan tim. Awalnya saya menolak, tapi dia bilang tidak ada lagi yang bermain. Jadi saya setuju untuk mencoba dan bersaing,” ucap MADTOI.

“Saya belum pernah bertanding sebelumnya. Ketika bergabung dengan tim ini, saya bermain di Campus Tour pada 2019. Untungnya, ini adalah turnamen pertama saya dan langsung mendapatkan agensi,” tuturnya.

Setelah setuju untuk bergabung dengan tim, MADTOI tampil di PUBG Mobile Campus Championship Thailand 2019 atau Campus Tour yang merupakan turnamen PUBG Mobile tingkat universitas. Di panggung tersebut, ia berhasil tampil bersinar sampai mendapatkan kesempatan bergabung dengan ILLUMINATE The Murder.

Lalu jalan MADTOI di dunia PUBG Mobile dan esports pun dimulai…


Saat gabung ILLUMINATE, MADTOI mengaku masih belum tahu apa itu esports

MADTOI, PUBG Mobile

Saat itu, MADTOI mengatakan bahwa dia tidak pernah mengenal esports di sepanjang hidupnya. Bahkan bagi seorang gamer seperti dirinya, esports adalah dunia lain yang belum pernah ia sentuh.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dia tidak pernah berpikir menggunakan game sebagai mata pencariannya. Setelah mengetahui seperti apa itu esports, ia seolah-olah tengah mengembara ke dunia favoritnya yang belum pernah diketahui sebelumnya.

“Saat itu, saya hanya ingin mencoba dan melihat seperti apa permainannya. Jadi saya bergabung dengan tim saat dia mengundang saya. Saya bahkan tidak tahu tentang karier streamer. Saya benar-benar mulai dari awal. Ketika ada afiliasi, saya mulai menerima kompensasi dari kompetisi. Kesepakatan streaming dan sponsorship lainnya juga mulai terbuka,” kata Team Secret MADTOI.

“Saat itu saya baru sadar bahwa ini adalah monetisasi esports. Saya tidak pernah mengerti dari awal dan tidak pernah tahu bagaimana esports menghasilkan uang. Semuanya mengubah pola pikir saya karena karena pada awalnya saya pikir satu-satunya hal yang dapat menghasilkan uang dari game adalah kompetisi,” tuturnya.

Setelah itu, semangat MADTOI dalam meniti karier di dunia esports makin menjadi-jadi. Dari awalnya hanya ingin bersenang-senang dan mengenali dunia baru ini, ia berubah menjadi sosok yang sangat kompetitif.

“Pada awal di turnamen pertama, saya lebih fokus pada bersenang-senang. Tapi begitu mulai berkompetisi di luar negeri, saya mulai menaikkan ekspektasinya. Saya ingin bermain lebih baik lagi. Performa kami bagus dengan sendirinya, dan secara bertahap meningkatkan kemampuan saya ketika periode saya merasa ingin melangkah menjadi sepenuhnya seorang profesional,” kata Team Secret MADTOI.

“Sejak awal Campus Tour, kami adalah tim favorit utama bersama RRQ dan EVOS, padahal tim saya masih baru. Kami menjadi tim favorit ketika mengubah susunan pemain. Kami menjadi juara di tier-C. Hal ini membuat kami bisa melihat masa depan dan memulai karier kami,” tuturnya.


Dipecat ILLUMINATE, ia berubah menjadi kapten Team Secret MADTOI

Team Secret, PUBG Mobile, Team Secret MADTOI

Saat itu, ILLUMINATE the Murder menjadi salah satu tim PUBG Mobile paling disegani di Thailand, bahkan di Asia Tenggara. Namun entah apa yang terjadi, untuk satu dan lain alasan, ILLUMINATE memilih membubarkan tim dan membuatnya menjadi free agent. Ia harus mencari tim baru hanya dalam waktu dua pekan sebelum kompetisi baru dimulai.

“Saya terkejut ketika tim mengumumkan pemecatan. Kami menyelesaikan liga selama sebulan dan libur dua bulan. Namun saya diumumkan dilepas oleh tim hanya dua pekan sebelum liga dimulai,” ucap Team Secret MADTOI.

“Saat waktu tinggal satu pekan lagi, ada tim yang datang mengajukan proposal dengan gaji lebih kecil. Kontrak ini sangat buruk karena kami tidak memiliki apa-apa untuk dinegosiasikan dengannya. Itu memang saat-saat terburuk, tetapi pada saat yang sama berubah menjadi terbaik.”

May be an image of 5 people and text
Credit: TSxFanboy

Saat itu, MADTOI memutuskan untuk hijrah ke Malaysia dan bergabung dengan Team Secret. Ketika telah bergabung, ia baru menyadari bahwa setiap agensi atau organisasi esports memiliki tawarannya masing-masing dan tidak bisa disamakan dengan lainnya.

“Awalnya saya berpikir bahwa hal terburuk dari segalanya adalah dikeluarkan dari tim. Namun ketika memilih Team Secret, yang merupakan tim pilihan saya, ini adalah keputusan bagus. Saya mendapatkan perhatian, gaming house, tempat tinggal, dan agensi yang lebih besar dari sebelumnya. Saat itu, saya baru menyadari bahwa tawaran dari setiap agensi tidak akan sama,” ungkap Team Secret MADTOI.

“Saya tidak pernah berpikir suatu hari nanti bisa bermain untuk tim asing. Saat masih di tim lama, sempat ada banyak tawaran sejak turnamen pertama. Namun pada saat itu saya percaya tim saya akan melangkah jauh dan memiliki prestasi baik. Saya hanya percaya bahwa tim kami bisa melangkah jauh dan menjadi sangat bagus, jadi saya menolak sekitar sepuluh tawaran,” tuturnya.

Pindah ke Team Secret, MADTOI menghadapi satu kendala yang ia ragukan sebelum ketika memutuskan untuk bergabung dengan tim, yaitu bahasa, karena sebagian besar pemain tim berbicara bahasa Melayu.

Namun kedatangan Team Secret MADTOI ke dalam tim telah memaksa semua orang di dalamnya beralih ke bahasa Inggris. Namun hal itu tidak sepenuhnya melegakan bagi dirinya, karena ia juga jarang menggunakan bahasa internasional itu di kehidupan sehari-hari. Jadi bergabung dengan tim baru di negeri orang ini tak ubahnya dengan memulai segalanya dari nol.

Apalagi di Team Secret MADTOI telah ditunjuk sebagai IGL (in-game leader). Jadi ia adalah orang yang harus sering mengomunikasikan sesuatu agar semua pemain bisa bekerja sama sebagai sebuah tim.

“Kekhawatiran tentang bahasa adalah yang paling serius. Meskipun keterampilan mereka sama, tetapi jika saya tidak dapat berkomunikasi, saya tidak dapat bersama mereka. Hal ini membuat saya semakin khawatir,” ujar Team Secret MADTOI.

“Tim saya berbicara bahasa Malaysia, tetapi semua orang harus beralih berbicara bahasa Inggris hanya untuk saya. Saya juga harus berbicara bahasa Inggris, sementara saya baru menguasai bahasa itu ketika belajar di Filipina. Tapi saya sudah lama tidak menggunakannya, 2-3 tahun, dan saya masih belum bisa berbicara dengan lancar,” tuturnya.

Meski begitu khawatir dengan masalah bahasa, ada satu hal lain yang bahkan jauh lebih mengkhawatirkan lagi bagi dirinya, yaitu untuk menjadi IGL. Selain belum memiliki pengalaman tentang hal tersebut, di sisi lain hal tersebut juga menunjukkan bahwa organisasi memiliki ekspektasi tinggi kepada dirinya.

“Mereka menawarkan saya IGL sejak awal, yang sebelumnya tidak pernah saya dapatkan. Mereka memiliki harapan yang tinggi dari saya dan saya tidak ingin menghancurkan harapan itu, walaupun secara pribadi saya masih merasa belum bisa melakukannya,” kata Team Secret MADTOI.

“Jika Anda bertanya bagaimana saya bisa melangkahi tembok (melalui rintangan) tersebut, faktanya saya berlari ke tembok itu ketimbang menghindarinya. Mereka percaya kepada saya dan ketika saya bisa melalui tantangan tersebut, liga ini (PMPL MY) akan memiliki cara bermain yang berbeda dengan kami. Saya juga masih harus mempelajari semua hal baru karena sangat berbeda dengan liga di Thailand,” tuturnya.

Bersama Team Secret MADTOI sebagai tim IGL berhasil memimpin organisasi menaiki tangga selangkah demi selangkah. Meskipun sulit, tetapi perjuangan tanpa henti adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk membuktikan dirinya.

Hanya dalam empat turnamen bersama Team Secret MADTOI mampu memimpin Team Secret meraih gelar pertamanya di ajang PMPL MY/SG Season 2 dan finis di peringkat ke-6 pada PMPL SEA Season 2 untuk mendapatkan tiket terakhir menuju PMGC Season 0.

Team Secret MADTOI

“Saya hanya fokus melakukan pekerjaan yang dipercaya organisasi dan saya sangat bangga berhasil menjuarai PMPL. Bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi bagi seluruh tim. Saya juga mengatakan kepada mereka bahwa saya bisa seperti ini karena menjadi IGL,” ucap Team Secret MADTOI.

“Terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya. Semuanya menjadi bukti atas apa yang telah saya dan tim kerjakan sejak awal hingga pada akhirnya berhasil membuat kami menjadi juara,” tuturnya.

Kini bersama Team Secret MADTOI kembali mendapat tantangan baru setelah salah satu rekan setimnya, uHigh, kini telah resmi bergabung dengan Bigetron RA. Hal ini membuat gameplay dan chemistry di antara para pemain harus dibentuk lagi di PMPL MY/SG Season 4.

BACA JUGA: Microboy dan Clover kompak sebut pro player sulit ikut PON Papua 2021