AE Ghea merupakan salah satu top tier player ladies PUBG Mobile yang saat ini bermain untuk Alter Ego Dione. Sebagai sosok veteran, berbagai jatuh bangun karier sudah ia lewati di scene kompetitif ladies PUBG Mobile Indonesia.

Tak jarang, dalam perjalanan kariernya dari bukan siapa-siapa menjadi sosok yang kerap mencuri sorotan Ghea menempuh karier di tim-tim berbeda dan semua terbilang cukup terkenal baik di tier 1.

Sebagai sosok pro player yang memiliki segudang pengalaman, ada beberapa cerita-cerita berbeda yang ia telah jalani sepanjang karier sebagai pro player. Kini, bersama Alter Ego ia telah menemukan rumah dan form tim impiannya di scene kompetitif ladies.



Semua kisah tersebut menjadi satu fakta menarik tentang Ghea, sosok pemain yang memiliki potensi besar yang tentu dicari oleh tim-tim besar juga. Jatuh bangun kariernya ia jadikan motivasi hingga ia bertumbuh pesat kini di kalangan para pemain ladies ternama lainnya.

ONE Esports kali ini akan membahas fakta menarik tentang perjalanan karier AE Ghea dari komunitas hingga menjadi pro player berkualitas. Check this out.


Kerap berganti-ganti tim, inilah perjalanan karier AE Ghea di scene kompetitif ladies PUBG Mobile

Bersama dengan JuniorJr dalam Podcast Unknown’s Battlegrounds sebuah konten podcast yang digelar PUBG Mobile Indonesia. Ghea menceritakan kisah perjalanannya selama menjadi pro player.

Diketahui, sebelum terjun memainkan PUBG Mobile Ghea terlebih dahulu memainkan sebuah game yang bergenre sama Battle Royale yakni Rules Of Survival (ROS) yang kini sudah tutup usia. Setelahnya, ia pun mencari game lainnya dengan grafis dan mode yang lebih menarik dari sanalah ia mengenal PUBG Mobile sebagai permainan favoritnya.

“Jadi dulu saya sebelum bermain PUBG Mobile ya ada sih memainkan game lain, kalau boleh disebut ya ROS (Rules Of Survival) sekarang game nya udah tidak ada, gitu,” ujarnya.


Berawal dari PINC 2019, PG BRX, STAR8 Esports hingga Belletron Esports

Kemudian, ia menyampaikan bahwa tim pertamanya sebagai pro player pada PINC 2019 ladies adalah PG Barracx (BRX). Somehow, kemudian ia mengutarakan bahwa tim STAR8 Esports juga berminat untuk menghadirkan dirinya ke dalam tim.

“Sewaktu di PINC kan masih di BRX tuh, kemudian ada juga tim esports lainnya yang nawarin saya untuk bergabung yaitu STAR8 yang mau mengakomodir semua keperluan turnamen dulu ditawarin sama manajernya Dee (yang kini manajer BTR/ex-manajer BTR),” sambungnya.

tim PUBG Mobile ladies terkuat
Bigetron Esports (Ladies) | Kredit: BTR Laliz (Instagram)

Seusai perjalanan dengan BRX dan juga STAR8, Ghea mengikuti sebuah proses trial/uji-coba bersama Belletron Esports (kini Bigetron) melalui manajernya saat itu Martin “Lalice” Januar dan juga sang pemain bintang mereka BTR Lea.

“Kemudian saya lihat saat itu Belletron Esports sedang mencari satu pemain, walau yang daftar banyak melalui story instagram manajernya, Lalice saya dinyatakan lolos ikut berbagai proses trial waktu itu bersama Lea juga,” tuturnya.

Namun, AE Ghea menyebutkan bahwa dari kontraknya sebagai pemain yang seharusnya berlaku selama 1 tahun, ia hanya bermain selama kurang lebih 3 bulan.

“Kemudian saya ditawari kontrak oleh Belletron, deal, dan saat itu saya dikontrak setahun akan tetapi saya hanya bermain selama 3 bulan. Tidak tahu mengapa, mungkin ada beberapa ketidakcocokan,” ungkapnya.


Menjadi pemain publik, WAW Esports dan Red Rocket Esports

Setelah berpisah dengan Belletron, AE Ghea pun menjadi pemain publik (non-tim) dan sempat ditawari oleh WAW Esports untuk bermain bersama. Ia pun menyimpan perasaan kurang baik usai tidak lagi bersama dengan Belletron.

“Ada satu turnamen offline di PIK, disitu saya belum mengenal Alter Ego. Saya tidak memiliki tim, masih ada WAW (Sharencia, Sansan) kemudian mereka mengajak saya untuk berpartisipasi,”

“Di sana ketemu BTR juga, saya sedikit kesal dan terbawa emosi ketika mengeliminasi mereka yang waktu itu trial pemain baru mereka, Ashaa,” ujarnya.

Kemudian, setelah turnamen offline tersebut Ghea bergabung dengan Red Rocket Esports. Finis di posisi keempat lalu ia ditawari bergabung dengan tim tersebut.

AE Ghea - Alter Ego Dione
Red Rocket Esports | Kredit: Sharencia (Instagram)

“Dari turnamen offline tersebut, dulu itu ada tim esports Red Rocket. Dulu pernah setim sama Eksa (Redface) juga di sana. Kita finis di posisi ke-4 (di turnamen tersebut) lalu manajernya kan memang sedang mencari tersebut dan kemudian saya bergabung,”

“Di sana (Red Rocket) itu fasilitas timnya jauh berbeda dengan ketika masih di Belletron. Red Rocket sekelas tim komunitas punya Gaming House dan lainnya, dan itu bagus,” ungkap Ghea.


Bertemu Heroes dan bertahan di Alter Ego sampai sekarang

Usai Red Rocket Esports membubarkan operasi mereka, AE Ghea menyatakan bahwa mantan manajer nya mempertemukan ia dengan salah satu pemain Alter Ego saat itu Heroes.

“Setelah saya tidak lagi bersama Red Rocket saya ditawari oleh Heroes untuk trial di Alter Ego. Waktu itu di tim sudah ada Lynne, Mylo dan juga Ditaeyong,”

“Dinilai cocok dengan semua pemain yang ada di sana (Lynne. Mylo) saya diundang ke GH dan bahas kontrak lebih lanjut,” tuturnya.

AE Ghea - Alter Ego Dione
Alter Ego Dione | Kredit: AE Ghea (Instagram)

Sebagai pro player ia juga tidak terhalang restu orang tua karena hal tersebut memberi efek positif yakni penghasilan dan juga kehidupan yang baik bagi Ghea.

“Orang tua saya setuju-setuju saja, mereka membebaskan saya untuk mencari uang dan mendapat penghasilan karena saya dari dulu sudah berjualan juga saat sekolah lalu kerja usai lulus jadi saya sudah paham bagaimana cara saya bisa mencari penghasilan,” pungkasnya.



Well, perjalanan yang cukup panjang ya teman-teman. Memang terkadang perjalanan karier seseorang tidaklah kian mulus seperti seseorang yang lainnya, namun kegigihan seorang Ghea harus kita acungi jempol dan semoga lebih sukses di scene kompetitif ladies PUBG Mobile.

BACA JUGA : Rekap PMVB Season 1 week 1: Bigetron ACE vs AE Dione curi sorotan publik!