Pelatih Bigetron ACE, Jeffry Hariwijaya mengungkap jasa seorang Bintang “Kent” Sinaga di dalam karier sebagai pelatih ternama saat ini.

Sebagai pelatih tim ternama yakni Bigetron ACE (dulunya Belletron ACE) perjalanan Jeffry sebagai sosok pelatih nyaris tidak pernah terendus oleh banyak penggemar scene kompetitif PUBG Mobile Indonesia terlebih karena ia tidak terlalu di publikasikan tim terkait.

Jeffry sendiri sebenarnya bukanlah figur pelatih yang seperti kebanyakan orang berasal dari background atau latar belakang sebagai pro player atau pemain ternama di scene esports baik PUBG Mobile atau pada permainan lainnya, ia hanyalah pria biasa.



Akan tetapi, semua itu berubah seiring ia menumbuhkan kecintaannya pada analisis setiap permainan di scene kompetitif PUBG Mobile. Jeffry memang dulunya seorang pria biasa, akan tetapi kini ia melejit jauh bersama beberapa tim esports ternama.

Simak ulasan ONE Esports selengkapnya bagaimana sosok Kent yang benar-benar berjasa besar bagi karier seorang Jeffry Hariwijaya pelatih Bigetron ACE berikut ini.


Inilah jasa besar seorang Kent terhadap karier Jeffry Hariwijaya pelatih Bigetron ACE

Bersama Junior Jr dalam podcast PUBG Mobile Indonesia, Jeffry Hariwijaya selaku pelatih Bigetron ACE mengungkap jasa besar Kent dalam kariernya di esports.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jeffry menjadi pelatih yang terbilang ‘berbeda’ dengan figur lainnya karena backgroundnya bukan sebagai seorang pro player.

EVOS Esports - PINC 2019
EVOS Esports as PINC 2019 Champion | Kredit: AURA Jeixy (Instagram)

“Dulu sempet nonton PINC 2019, terus karena covid juga kan jadi banyak nonton (turnamen) dan banyak main. Lalu dari situ kenal sama Kent, yang veteran di BOOM sekarang,” ujarnya.

Jeffry pun mengungkapkan bahwa dirinya banyak belajar dari sosok Kent yang juga pernah menangani tim esports sebagai pelatih (RRQ Capcorn).

PUBG Mobile, BOOM Kent
Bintang “Kent” Sinaga | Kredit: Instagram/BOOM Esports

“Dari situ, kita sering banyak nonton (turnamen bareng) banyak ngobrol juga sebelum PMPL Season 3 kemudian saya terpanggil untuk membantu ONIC (sebagai pelatih),” sambungnya.

Menurut Jeffry, ia mungkin tidak dapat bersaing dengan para pemain lainnya yang sudah terlebih dahulu terjun dalam scene kompetitif. Lalu, berbekal kegigihan dan tekadnya untuk berkarier di espots maka ia memanfaatkan peluang untuk menjadi pelatih.

“Saya tidak pernah terjun ke dalam scene kompetitif, main (PUBGM) untuk have fun saja. Saya tidak pernah mengikuti turnamen sama sekali,” ungkap Jeffry.

Sebagai sosok yang cukup humble, ia pun diketahui hanyalah sosok ‘casual gamers’ yang lebih menyukai genre game lain dibandingkan PUBG Mobile.

Pelatih Bigetron ACE - Jeffry Hariwijaya
Jeffry Hariwijaya with Ryzen | Kredit: Jeffry Hariwijaya (Instagram)

“Saya tidak begitu banyak memainkan game, cuma FIFA dan game lainnya,” tuturnya.

Lantas, hal itu membuat sosok Junior sebagai host penasaran apa yang menjadi kelebihan dirinya hingga dapat menjadi sosok pelatih ternama sekarang.

“Mungkin karena nguliknya, banyak nonton (turnamen) nya, banyak belajar dari situ juga mungkin jadi kelebihan saya,”

“Kalau dari segi pengalaman tentu saya tidak dapat bersaing dengan pro player lainnya, jadi yang saya pelajari adalah mencoba untuk menganalisis, pattern (pola) permainan tiap-tiap tim, data analisis dan lainnya itu yang belum ada di Indonesia saat itu,” pungkasnya.


SEA Games 2021 PUBG Mobile
Indonesia-2 “Garuda” as Gold Medallist SEA Games 2021 PUBG Mobile | Kredit: BTR Luxxy (Instagram)

Menarik ya, ternyata sosok Jeffry yang hanya casual gamer memiliki kelebihan tersendiri sebagai pelatih di berbagai tim esports ternama. Hal itu tidak terlepas dari dorongan sosok Kent yang berkontribusi pada penumbuhan minat dan ketertarikan Jeffry dalam dunia analisis dan kepelatihan. Good luck next, coach Jeffry.

BACA JUGA : MORPH Team bangkit! Gandeng Takanome dan ex-Manajer EVOS Legends