Kehadiran Persija EVOS sebagai penantang baru di 2023 PMPL ID Spring disambut hangat oleh seluruh penggemar scene kompetitif PUBG Mobile.

Susunan roster anyar Persija EVOS yang terdiri atas duo kembar Luxxy dan Zuxxy, Miseryy, Microboy, Linxx, RedFace dan S1NYO digadang akan mengembalikan masa jaya tim ‘Red Aliens’ dengan versi berbeda tentunya.

Kualitas yang sudah tak perlu diragukan ini menjadi sebuah kebanggaan bagi pasukan ‘CyberJak’ untuk menonjolkan kebolehan mereka di scene PUBG Mobile.

Persija EVOS, EVOS Esports, Luxxy, Microboy, Bursa transfer pemain PUBG Mobile
Kredit: Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Beragam apresiasi terkait kehadiran Persija EVOS diyakini mampu menyaingi lineup dari Bigetron Red Villains (VL) yang berisikan pemain bintang.

Namun sayang, sejak hari pertama 2023 PMPL ID Spring, Persija EVOS seolah meleyot hingga hari-hari berikutnya bahkan sampai menutup week 1 di posisi #15.



Performa yang tadinya diharapkan pun tak terlihat sama sekali. Mungkin, memang ada momentum yang bisa dikatakan mampu mengunggulkan mereka pada aspek tertentu. Kendati demikian, dibanding posisi menang, Persija EVOS benar-benar ‘babak belur’.

Kredit: PUBG Mobile Indonesia

Apa yang salah dari mereka? Apakah persiapan mereka belum matang untuk diterapkan dengan sistem zona dan poin yang baru? Kekuatan musuh yang lebih baik dari mereka? Terlalu terbawa hangatnya hype roster baru? Mari kita bedah bersama.


Persija EVOS babak belur di week 1 2023 PMPL ID Spring, faktor faktor penting ini harus diperbaiki!

Persija EVOS vs Bigetron, Persija EVOS, EVOS Esports, 2023 PMPL ID Spring, PUBG Mobile
Kredit: Persija EVOS

Finis di posisi ke-15 dari 20 tim adalah catatan yang sangat buruk bagi tim sekaliber Persija EVOS. Tim Alter Ego Ares juga hampir senasib dengan mereka di awal-awal.

Beruntungnya, Alter Ego Ares segera berbenah, berhasil mengangkat diri dan memperbaiki posisi klasemen di week 1.

Alter Ego, Alter Ego Ares, AE ARES, 2023 PMPL ID Spring, PMPL ID Spring 2023, PUBG Mobile
Kredit: Alter Ego

Selama 5 hari pada week 1, Persija EVOS tak pernah membukukan WWCD 1 pun. Paling baik mereka bisa bertahan hingga top 10 atau top 5 namun itu tak cukup. Yang lebih buruk lagi, mereka kerap pulang awal alias too-soon dalam beberapa match.

Salah satu caster PUBG Mobile, Achmad “El Dogee” Fauzan mencatat jika ada beberapa aspek penting yang menjadi PR Persija EVOS dari hari ke hari.

Mulai dari set up gameplay, movement, lineup, objektivitas zona late game dan fondasi permainan/dasar strategi tim. Semua aspek disorot oleh El Dogee dan sang pelatih, S1NYO benar-benar harus bertindak di week 2 nantinya.

“Persija EVOS sangat butuh berbenah dalam set up perebutan pinggir zona. Sama seperti kemarin kesalahan serupa juga terjadi yang menyebabkan hasil buruk bagi mereka. Saya masih melihat movement mereka belum padu terutama set up war-nya. Penasaran kalau masih sempat Microboy bermain, problem mereka masih sama seperti kemarin,”

Caster, PUBG Mobile
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

“Persija EVOS sempat memperlihatkan ‘padu gameplay’ tapi masih kesulitan dalam objektivitas zona late game. Banyak fight mereka menang, tapi tidak sedikit juga sulit masuk (ke) late game. Menurut saya ini bukan lagi masalah lineup, tapi fundamental gameplaynya,” tulis El Dogee.

JuniorJr menambahkan beberapa catatan penting di mana Persija EVOS masih bergantung pada duo Uxxy ditambah dengan RedFace dan pelatih mereka S1NYO masih belum bisa melengkapi kepingan puzzle di lineup PJEV dengan tepat.

Kredit: El Dogee

“Trio Luxxy Zuxxy RedFace masih cukup kuat untuk Persija EVOS (JAVOS). Masalah mereka adalah, pelatih mereka tidak bisa menambahkan pemain ke-4 yang tepat untuk lineup,” tulis Junior.

Namun, mari kita coba bedah satu persatu masalah mereka dan apa yang harus diperbaiki.

1. Set up dan momentum

Dalam permainan battle royale mana pun, meramu set up tim dalam permainan adalah hal utama yang tidak boleh dianggap sepele (remeh). Set up merupakan dasar strategi tim yang memang harus dipahami agar alur permainan bisa dievaluasi nantinya.

Menilik opini dari El Dogee mengenai “Set up perebutan pinggir zona”, memang strategi tersebut sudah diterapkan oleh lineup EVOS Reborn terdahulu di mana mereka menguasai pinggir zona untuk mengambil momen dan poin eliminasi dari tim lainnya.

Sayangnya, tampaknya hal itu malah menjadi blunder bagi PJEV dan akhirnya membawa kerugian bagi mereka hingga akhirnya tereliminasi.

Berbicara set up tentu kita berbicara tentang momentum. Mereka harus siap dalam segala kondisi baik menabrak atau ditabrak oleh tim lain. Sayangnya, sering kali kita melihat PJEV tampak tidak siap dalam kondisi darurat misalnya ditabrak tim lain.

Alhasil di saat itu juga, mereka langsung tersungkur dan tim lain memulangkan mereka bahkan di awal pertempuran (too soon). Hal itu memang menjadi PR besar PJEV yang belum terlihat dibenahi dari hari pertama hingga Minggu (19/2).


2. Lineup yang tepat untuk setiap match/day

Sebelum memulai 2023 PMPL ID Spring, JuniorJr sudah memperingatkan setiap tim untuk menetapkan lineup terbaik mereka di setiap match/day.

Karena resikonya sangat besar, terlebih ketika berbicara mengenai sistem poin baru dan bagaimana strategi tim lain untuk memaksimalkan total kill point.

Dari catatan El Dogee, ia menilai susunan lineup Luxxy-Zuxxy-Miseryy-RedFace-Linxx masih belum bisa memberikan hasil maksimal bagi PJEV di week 1. Karenanya ia menambahkan catatan penasaran jikalau Microboy masuk menggantikan.

Persija EVOS, EVOS Esports, Luxxy, Microboy, PUBG Mobile
Kredit: Persija EVOS

Dan hasilnya terlihat, mulai membaik namun belum mengubah keadaan. Itulah mengapa Junior kemudian menyatakan jika S1NYO harus bisa meramu lineup yang tepat untuk mendampingi kekuatan trio Luxxy-Zuxxy-RedFace.

Penetapan lineup merupakan fondasi permainan yang utama selain berbicara tentang set up/momentum di dalam pertempuran. Semoga di week 2, PJEV menunjukkan kapasitas terbaik dengan lineup yang benar-benar matang dan penuh persiapan.


3. Objektivitas late game

Objektivitas late game atau sulit menembus late game adalah permasalahan terkait pemilihan jalur rotasi yang tepat.

Memang, Persija EVOS berani memilih dropzone yang terbilang berisiko tinggi. Namun, kalkulasi dalam pemilihan dropzone harus disertai pemilihan jalur rotasi yang tepat. Jika tidak demikian, maka valid informasi El Dogee mengenai PJEV kesulitan masuk ke late game.

Mereka bisa saja terpotong/ter-sandwich di tengah pertempuran (mid-game) karena jalur pertempuran yang terlalu terbuka. Atau mungkin stuck dalam momentum yang salah (terkepung/tersudut dalam satu compound tertentu).

Kredit: Persija EVOS

Berbicara mengenai metode set up war yang mereka inginkan atau bagaimana cara mereka mengambil momentum juga mempengaruhi objektivitas tim.

S1NYO sebagai pelatih harus bisa memilah-milih kembali jalur rotasi yang tepat dengan menghitung persentase resiko yang akan mereka terima dengan jalur tersebut.

Setidaknya ketiga faktor di atas sudah cukup menjawab alasan buruknya performa PJEV di week 1 2023 PMPL ID Spring berdasarkan kacamata para caster.

Semoga Persija EVOS bisa menampilkan permainan yang lebih baik di week 2 dan bisa menunjukkan tim dengan kualitas tier-1 di scene kompetitif PUBG Mobile.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Jadwal 2023 PMPL ID Spring, hasil pertandingan dan cara menonton