Kisah NFT Badman sebagai pro player di mulai sejak ia menjadi pemain komunitas, sebagai mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan tinggi dirinya harus menyeimbangkan perjalanan karier di scene kompetitif dan juga pendidikan di perguruan tinggi.

Sebagai pemain muda, beberapa di antara mereka lebih mengutamakan impian untuk bisa bermain di kancah tertinggi scene kompetitif. Bagaimana tidak? banyak hal-hal bergengsi sudah menanti mereka di depan sana, mulai dari hadiah memenangkan kompetisi, gaji tinggi, menjadi juara hingga dikenang sepanjang masa dan banyak hal lainnya.

Namun, beberapa diantaranya mengalami dilema ketika karier professional mereka harus terhalang akan adanya pendidikan yang sedang mereka jalani. Baik itu berada di bangku sekolah menengah atau bahkan sekolah tingi/kuliah.

Tak jarang, beberapa pemain muda juga bahkan bisa sukses dalam kedua hal tersebut mulai dari karier professional hingga pendidikan mereka masing-masing.

Berbicara tentang dilema, dibutuhkan kedewasaan dan sikap matang untuk mengambil keputusan yang tepat harus memilih karier atau pendidikan dan masing-masing konsekuensinya.

Banyak pemain muda akan berkata “ah saya sih main (berkarier) aja dulu, yang penting kebutuhan ekonomi stabil, pendidikan nanti gampang lah dikejar”, atau mungkin “Bagi saya karier harus jalan, pendidikan juga tetap jalan, dua-duanya diutamakan.”



Kisah NFT Badman
Kredit: PUBG Mobile Indonesia

Beginilah sepenggal kisah cerita perjalanan seorang pemain muda bernama A. Anhar Perdana “Badman” Putra, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar dalam perjalanannya meraih mimpi bersama NFT Esports di panggung PMPL ID Season 5.


Kisah NFT Badman berawal dari sorotan dalam ajang PMCC 2021

Badman merupakan seorang mahasiswa akhir di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Performa nya sudah terlihat sejak mengikuti PUBG Mobile Campus Championship (PMCC) 2021 bersama Ma’Nya Squad dan meraih predikat FMVP. Walau tidak berhasil keluar sebagai juara, ia menganggap hasil dari kompetisi tersebut merupakan pengalaman berharga baginya.

“PMCC 2021 sangat berpengaruh besar, banyak pengalaman yang aku dapat dan juga kesalahan-kesalahan yang bisa aku evaluasi untuk memperbaiki diri ke depannya,” ujar Badman.

Kredit: PUBG Mobile Indonesia

Seperti para pemain muda lainnya, Badman pun mengalami dilema yang sama antara mengejar impian dan juga pendidikan. Bahkan dirinya mengakui sempat tidak mendapatkan restu orang tua untuk menjadi pro player.

“Kesulitan yang pernah aku alami mengejar impian sebagai pro player mungkinizin dari orang tua, apalagi orang tuaku kurang paham apa itu pro player/esports dan lebih memilih anaknya untuk menjadi PNS dan fokus menyelesaikan studi S1,” ungkap Badman.

Kendati demikian, hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk bisa meraih impian menjadi seorang pro player. Ia terus berlatih dan mengasah kemampuan demi berkompetisi di kasta tertinggi. Kemudian, kegigihannya itu pun berbuah baik baginya, lalu ia direstui oleh orang tuanya untuk berkarier sebagai pro player.

“Tapi makin kesini orang tua juga udah mulai support, dan yang membuat aku tetap optimis untuk jadi pro player ya aku gak mau sia-siain waktu yang kubuang dan perjuanganku selama ini, dan aku juga gak mau sia-siain kesempatan yang akhirnya diberikan oleh orang tuaku,” sambungnya.

Tinggal jauh dari kota, menjadi penghambat besar bagi performa Badman. Kendala jaringan serta perangkat menjadi batu besar yang harus ia pecahkan, ia pun gigih mencari solusi dari permasalahan tersebut.

“Dulu aku pakai device itu kendalanya sering panas dan sering tiba-tiba nge-frame, kadang juga kalau lagi ikut turnamen offline suka pinjam tethering teman,” ujar Badman.


Diam bermain bersama komunitas, bergerak direkrut tim profesional

Menjadi pemain yang berasal dari bawah, Badman bermula dari seorang pemain komunitas biasa. Ia mengaku sering mengikuti beberapa turnamen dan dari sanalah NFT Esports mendapatkan dirinya.

Awal masuk NFT Esports itu karena aku dulu sering ikut turnamen offline di Makassar dan sering melawan NFT Esports. Mungkin karena tertarik dengan gameplay-ku, akhirnya aku di lirik oleh salah satu manager tim NFT Esports,” ungkap Badman.

Kendati demikian, ia tidak mau menyombongkan diri dan tetap mengasah kemampuannya serta berjuang bersama tim komunitas. Penting baginya ke depan untuk bisa mengembangkan diri terlebih dahulu, sebelum merasakan atmosfer persaingan yang lebih keras di level profesional.

“Waktu itu bukan mereka yang merekrut aku, melainkan aku yang menawarkan diri walaupun saat itu masih sebatas menjadi anggota komunitas NFT, tapi seiring berjalannya waktu aku dikasih kesempatan mengisi slot tim NFT 007 untuk mengikuti PINC 2020,” ucapnya

Kredit: PUBG Mobile Indonesia

Perjuangan pun akhirnya berbuah manis, yang mana pada akhirnya Badman untuk pertama kalinya akan menginjakkan kaki di panggung PMPL ID Season 5 – League mendatang. Target terdekatnya, tentu saja menjadi raja PUBG MOBILE Indonesia musim ini.

“Targetku bersama NFT Esports sudah pasti juara, soalnya di season sebelumnya NFT Esports berada di posisi Runner-Up. Harapannya semoga dengan aku join ke NFT Esports jadi bisa membawa NFT Esport untuk menjadi Champion di PMPL ID Season 5 ini,” ungkap Badman dengan optimis.

Di akhir, ia pun berpesan kepada seluruh pemain-pemain di luar sana yang masih berusaha keras merintis karier sebagai pro player di scene kompetitif untuk tetap berlatih dan berusaha sebaik mungkin. Khususnya para anak-anak yang tinggal di daerah yang mengalami kendala dan kesulitan seperti dirinya terdahulu.

“Terus semangat, perbanyak tryhard, dan jangan terlalu banyak mengeluh. Tidak ada hal yang tidak mungkin selama kita masih niat berusaha dan kerja keras. Yakinlah bahwa usaha itu tidak akan mengkhianati hasil, dan tentunya doa dan restu orang tua juga penting karena tanpa mereka kita bukan siapa-siapa. Awali dengan Bismillah, akhiri dengan Alhamdulillah,” tutup Badman.