Jarangnya map Sanhok PUBG MObile untuk digunakan mulai dari PMPL ID Season 4 memang sedikit banyak mengundang pro dan kontra. Ada banyak pihak yang mempertanyakan keputusan tersebut, tetapi ada lebih banyak lagi yang mendukung, termasuk dari para pro player.

Setelah Mort dari RRQ RYU mendukung keputusan penyelenggara meminimalisir penggunaan map Sanhok PUBG Mobile, kini giliran Microboy dari EVOS Reborn yang mengungkapkan bahwa map berukuran 4x4km tersebut memang sudah tidak kompetitif.

PUBG Mobile, EVOS Microboy, EVOS Reborn
Kredit: Instagram/EVOS.Microboy

Hal ini diutarakan, lagi-lagi disebabkan oleh ada banyak tim yang menggunakan META Healing ketika bermain di map Sanhok PUBG Mobile. Hal ini dipandang sangat merugikan dan merusak nilai-nilai kompetitif dari scene esports game tersebut.

“(Map Sanhok) cukup bagus lah untuk dihilangkan di Weekday karena hal ini membuat tim yang lolos ke Super Weekend memang bukan mereka yang ‘META-nya’ di Sanhok. Kan kalo di Sanhok itu, tim yang menggunakan META healing setidaknya bisa mendapatkan 10 poin. Itu sangat besar untuk satu kali main,” ucap EVOS Microboy kepada ONE Esports.

“Jadi dengan hilangnya map Sanhok di Weekday ini sangat bagus karena akan membuat tim-tim yang mengalami kesulitan, mereka harus mendapatkan banyak poin di map-map besar seperti Erangel dan Miramar. Sementara di Super Weekend-nya, tim-tim yang melakukan healing (di Sanhok) tidak akan mendapatkan konsistensi poin yang banyak,” tuturnya.



Saran agar map Sanhok PUBG Mobile bisa lebih sering digunakan

PUBG Mobile, EVOS Microboy, EVOS Reborn
Kredit: Instagram/EVOS.Microboy

Dengan kata lain, EVOS Microboy mengaku setuju bahwa map Sanhok PUBG Mobile ini memang sudah tidak kompetitif lagi untuk digunakan di ajang sebesar PMPL ID Season 4. Meski demikian, eks player Bigetron RA itu memberikan solusi jika ingin map ini tetap dipertahankan dan dimainkan secara reguler.

EVOS Microboy menyarankan kepada penyelenggara turnamen untuk memberlakukan aturan yang berbeda ketika memainkan map Sanhok PUBG Mobile di scene kompetitif, salah satunya dengan meniru apa yang diberlakukan di scene kompetitif Game for Peace di China, Pacekeeper Elite League.

“Semua tergantung dengan rules-nya. Sanhok baru bisa dimainkan jika memiliki rule berbeda seperti dari setting-an pada zonanya membuat META healing tidak bisa dilakukan, atau seperti di Game for Peace di mana pada circle 1 dan 2, satu kill mendapat dua poin,” ucap EVOS Microboy.

“Hal ini dipercaya akan membuat banyak tim mengubah strategi mereka. Daripada melakukan healing, sementara tim-tim lain yang berperang mendapatkan banyak poin,” tuturnya.

Map Sanhok PUBG Mobile
Kredit: Krafton

Jika hal ini ikut diberlakukan di scene kompetitif PUBG Mobile, kemungkinan besar semua tim akan berlomba lomba berperang sejak awal permainan di map Sanhok, ketimbang fokus melakukan looting First Aid, di mana item ini juga tidak akan bisa mereka gunakan dengan setting-an zona baru menurut EVOS Microboy tadi.

Mempertahankan map Sanhok untuk tetap bisa berada di scene kompetitif secara reguler ini dinilai sangat penting, karena jika hanya map Erangel dan Miramar saja yang digunakan, hal ini akan menimbulkan kebosanan, baik bagi player dan penonton.

Di sisi lain, EVOS Microboy juga ikut memberikan saran agar map Vikendi juga bisa kembali digunakan di scene kompetitif, dengan catatan jumlah vehicle yang ada di map tersebut bisa lebih banyak lagi dari sebelumnya. Pasalnya Microboy menilai bahwa map Vikendi lebih kompetitif ketimbang Sanhok.

BACA JUGA: Hasil PMPL ID Season 4 – Bigetron RA absen di Super Weekend 2