Setelah BOOM Esports berhasil mengklaim gelar juara PUBG Mobile pertama mereka di 2023 PMPL ID Spring, maka hampir lengkap sudah berbagai pencapaian yang berhasil dicapai oleh The Beasts selama lima tahun terakhir.

Perjuangan BOOM Esports nyata dan merata dalam berbagai divisi esports di Indonesia. Namun paling menonjol dan diingat, mungkin dari DOTA 2. Bagaimana BOOM berhasil membentuk skuad terbaik dan melaju ke The International 2022 (TI 11) sebagai wakil Indonesia.

BOOM Esports
Kredit: BOOM Esports, ONE Esports

Dan kini, perjalanan BOOM Esports di PUBG Mobile berhasil menyentuh gelar juara pertama mereka usai lima tahun, sama seperti divisi DOTA 2 mereka. Pencapaian yang sungguh ikonik, membuat banyak orang berpikir, bagaimana bisa mereka menciptakan rekor yang sama.



CEO BOOM Esports, Gary Ongko berpegang pada sebuah filosofi bahwa timnya memiliki mimpi, mereka akan terus berjuang untuk menggapai impian tersebut. Walau banyak orang meragukan, mereka tetap akan maju dan membuktikan hal tersebut.

Dota 2, BOOM Esports, Gary Ongko
Kredit: BOOM Esports

“Lima tahun (divisi DOTA 2) untuk pergi ke TI. Lima tahun (divisi PUBG Mobile) untuk juara PMPL. Jangan biarkan mimpimu menjadi bahan candaan, kamu kalah jika menyerah,” tulis Gary Ongko dalam sebuah postingan (story) Instagram miliknya.

Keselarasan dalam membentuk skuad terbaik dan memiliki mental juara tentu tidak mudah. Sebuah pengorbanan besar dibutuhkan dalam mewujudkan tagline ‘Where CHAMPIONS Are Made‘ layak dan pantas menjadi warisan BOOM Esports di scene esports Indonesia.


Jatuh bangun BOOM Esports di scene PUBG Mobile Indonesia

BOOM Esports, 2023 PMPL ID Spring, PMPL, PUBG Mobile
Kredit: BOOM Ponbit

Mungkin dibandingkan dengan tim lainnya di Indonesia seperti Bigetron Esports, EVOS Esports hingga Team RRQ, tak banyak yang mengenali divisi PUBG Mobile BOOM Esports seiring mereka memang tak mengorbitkan pemain ternama di awal berdirinya divisi itu.

Di tahun 2018, BOOM Esports membentuk divisi PUBG Mobile dengan pemain-pemain yang tak begitu dikenal. Jika ada, hanyalah sosok Estonn yang menjadi salah satu pilar perintis dari BOOM di scene PUBG Mobile.

Beralih ke 2019, BOOM mulai merekrut beberapa nama-nama anyar mulai dari Voker (VoxPRO), Estonn, ZekPRO (Zekkein) hingga merekrut roster ex-RRQ Capcorn yang terdiri atas Svafvel, Ramones, Thompson, dan Berry. Kemudian nama BOOM ID berubah menjadi BOOM Esports.

Kredit: Dunia Games

Di awal musim peluncuran PMPL (PUBG Mobile Pro League) hingga akhir tahun 2020 masih berjuang di PMPL S1 dan S2. Namun di PMPL ID S2, BOOM nyaris selangkah menuju PMPL SEA namun Svafvel cs harus puas berakhir di posisi ke-3 dan memberi hasil terbaik bagi BOOM kala itu.

Kredit: BOOM Esports

Memasuki tahun 2021, BOOM akhirnya melepas kepergian pilar-pilar terbaiknya seperti Svafvel, Ramones, Bobbs, dan kemudian menyambut hadirnya Ponbit dari Louvre Kings dan Hijrah dari ION Esports.

Perjuangan belum usai, bahkan BOOM belum bisa mencapai hasil terbaik tanpa kehadiran Svafvel, Bobbs dan Ramones.

PUBG Mobile, BOOM Kent
Kredit: Instagram/BOOM Esports

Berlanjut ke PMPL ID S4, Kent dari ONIC Esports bergabung ke BOOM dan juga Kennan hadir sebagai pilar baru menggantikan Hijrah. Dalam masa transisi ini, BOOM meraih hasil terendah sepanjang dua musim sebelumnya di posisi ke-11.


Masa Reformasi BOOM Esports dan perjalanan menggapai gelar juara

Hasil di musim lalu tak menyurutkan semangat BOOM untuk terus menggapai gelar juara PMPL. Di tahun 2022, mereka kembali melakukan perombakan roster. Berbagai pilar lama dilepas seperti IkyAr, Ponbit, Kennan hingga Hijrah.

Kredit: BOOM Esports

Kemudian BOOM menyambut kehadiran berbagai wajah baru seperti Bossku dari RUBIC, Hexaz dari NERO dan Bobohoo dari DG Esports (Sebelumnya di-loan ke AURA). Melanjutkan perjalanan dari musim sebelumnya, Kent tak mengambil banyak peran sebagai pemain di musim ini.

Kredit: BOOM Esports

Dan masih, perjalanan BOOM tak lebih baik dari musim lalu seiring mereka finis di posisi ke-14, selamat dari jurang degradasi. Selanjutnya, mereka mengambil satu keputusan yang cukup berani dengan wajah-wajah baru dari tim-tim tier 2.

BOOM kemudian merekrut rekan Bobohoo di DG, Oktaa, Yummy dari MYRON Esports dan juga Reizy, salah satu pilar yang diambil dari scene komunitas. Voker dan BossKu kemudian dilepas di 2022 PMPL ID Fall, Kent bertransisi penuh sebagai pelatih.

Kredit: BOOM Esports (Instagram)

Tak disangka, perubahan ini membuahkan hasil yang cukup gemilang. Di fase liga, BOOM Esports meraih posisi di papan atas klasemen. Namun, sayangnya mereka antiklimaks di babak final dan harus berpuas finis di posisi ke-3.

BOOM Esports
Kredit: PUBG Mobile Indonesia

Melaju ke 2022 PMPL SEA Fall Championship, BOOM Esports menghadirkan pendamping bagi Kent yakni Rapshody dari GPBR sebagai Analyst dan Capt (on-loan) dari VOIN sebagai asisten demi memaksimalkan performa The Beasts.

BOOM Esports
Kredit: BOOM Esports

Kerasnya persaingan di level SEA akhirnya membuat BOOM menerima pelajaran berharga dengan finis di posisi ke-12. Memasuki tahun 2023, mereka memutuskan untuk melepas dua pilar anyar mereka Oktaa dan Hexaz, menyambut kembali hadirnya Ponbit serta KeyMINE dari BNW.

Perubahan format poin dan zona ternyata membuat strategi racikan Kent lebih matang di skuad baru BOOM Esports. Alhasil, mereka kemudian melejit dalam dua pekan kompetisi dan berhasil meraih gelar juara yang sudah mereka nanti-nantikan.

BOOM Esports, 2023 PMPL ID Spring, PMPL, PUBG Mobile
Kredit: BOOM Ponbit

Kemenangan BOOM di 2023 PMPL ID Spring membawa mereka menembus dua turnamen internasional sekaligus, PUBG Mobile Super League dan PUBG Mobile World Invitational (PMWI) yang akan diadakan pada pertengahan tahun 2023 mendatang.

Sang pelatih, Kent mengungkapkan jika selama ia berada di BOOM ia mengakui jikalau filosofi penting yang selalu dibawa oleh sang CEO, Gary Ongko membuat ia terus termotivasi untuk berproses sampai menjadi juara.

“Satu hal yang menarik dari BOOM yang membuat saya tetap di BOOM selama ini adalah saya produk dari sebuah tim, sebuah divisi yakni Performance di mana slogan kami ‘Where CHAMPIONS Are Made‘ dan produknya adalah JUARA,”

“Secara logika ketika sebuah tim tidak perform, dari segi bisnis pasti tak akan profitable. Jika sebuah tim tidak perform apakah ada yang mau percaya sama kami kalau kami tidak perform. Jadi jawaban itu ada pada diri kami sendiri, seberapa baik performa kami dalam sebuah kompetisi sehingga bos kami mau berkorban untuk divisi ini, seperti itu,”

“Andaikan kami tidak juara atau menjadi runner-up tentu saya yakin Ko Gary akan berusaha untuk kami bisa menembus turnamen internasional, (sudah) 5 tahun (divisi) PUBG Mobile ada,” pungkasnya.

Dengan kemenangan ini, semoga perjalanan BOOM Esports di scene kompetitif internasional bisa lebih membuahkan gelar juara untuk mereka dan juga untuk Indonesia.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Jadwal PMSL 2023, format, hasil pertandingan dan cara menonton