Genfos ungkap nominal gaji pertamanya sebagai pemain pro esports. Pemain baru Bigetron RA, Genta “Genfos” Effendi ternyata memiliki angka fantastis sebagai pemain pro di awal berkembangnya scene esports sekitar tahun 2018-2019.

Perkembangan scene esports memang masih cukup abu-abu, entah itu bermula sejak tahun 2010 ke atas atau mungkin hanya pada saat tahun 2017 dimana permainan mobile dan PC mulai bersaing namun jika harus mengambil jawaban terbaik, perkembangan scene esports sudah lebih dikenali pada tahun 2018 hingga demikian besar saat ini.

Tidak banyak cabang olahraga yang eksis kala itu, hanya ada Mobile Legends, PUBG PC, PUBG Mobile, CSGO hingga permainan lainnya (contoh lain: DOTA2, Point Blank). Dan tentunya besaran gajinya tidak demikian fantastis seperti sekarang.



Jika harus diurutkan secara umum, mungkin bisa dibilang besaran gaji pemain pro bekisar antara Rp1 juta hingga Rp4 juta (UMR DKI Jakarta 2018). Dan mungkin di daerah lain berlaku besaran yang berbeda jika mengikuti acuan UMR provinsi/kota/daerah masing-masing tim.

Namun siapa bisa menyangka, ternyata gaji Genfos sebagai pemain pro di tahun 2018 melampaui jumlah yang telah disebutkan sebelumnya. Penasaran? Simak ulasan ONE Esports berikut ini.


Fantastis! Inilah nominal gaji pertama Genfos sebagai pemain pro esports

Dalam sebuah konten podcast bersama caster ternama Riantoro “Bro Pasta” Yogi, Genfos membeberkan nominal gaji pertamanya sebagai pemain pro esports di Indonesia.

Genfos
Genfos with Bro Pasta | Kredit: Bro Pasta (YouTube)

Namun, sebelum ia membeberkan gaji pertamanya sebagai pemain pro esports, Genfos mengaku gajinya di Bigetron RA saat ini cukup fantastis menyentuh kisaran Rp10 juta ke atas (dua digit).

“Gaji di Bigetron RA berapa? Dua digit lah,” ujarnya kepada Pasta.

Hal itu sudah mengindikasikan bahwa kisaran gaji seorang pemain RA bisa menyentuh angka Rp10 juta di angka terendahnya dan bisa lebih untuk angka tertingginya.


Lebih lanjut, gaji fantastis ternyata bukanlah hal baru bagi seorang Genfos. Sedari ia merintis perjalanan kariernya di scene esports (PUBG PC) kala itu, ia memang kerap menang dan memiliki gaji pemain yang cukup besar.

Di awal sebelum ia melejit bersama Victim Esports (2019), ternyata Genfos dulunya bermain untuk sebuah tim ternama bernama ‘Ghost Alliance’ (GA) pada tahun 2018 dimana ia saat itu memang sedang berkuasa di scene esports PUBG PC.

“Dulu sempat, saat saya berhasil memenangkan satu turnamen, dihubungi, sama Aerowolf namun saat itu saya lebih memilih satu tim lain, namanya Ghost Alliance (GA),” sambungnya.

Dan, sebagai sosok pemain yang cukup ternama dan berjaya kala itu ia memiliki nilai penghasilan yang cukup besar sebagai pemain pro esports hampir sampai Rp8,5 juta.

GenFos - SEA Games 2021
Genta “GenFos” Effendi as “Garuda” PUBG Mobile SEA Games 2021 | Kredit: ION GenFos (Instagram)

“Saya pertama kali di esports (bersama Ghost Alliance), itu saya di gaji Rp8,5 juta,” ungkap Genfos.

Setelah di usut, ternyata Genfos mengungkap satu fakta menarik bahwa pemilik dari tim Ghost Alliance yang menyewa jasa dirinya, adalah sosok jutawan dengan nama ‘Oplet Tua’ (nama asli tidak diketahui sampai sekarang). Oplet Tua merupakan salah satu ‘spender’ atau donatur tidak resmi bagi streamer streamer kala itu.

“Fasilitas tim sangat lengkap, mulai dari makanan, Gaming House, Gaming PC dan lainnya. Jadi saya hanya datang bawa perlengkapan pribadi saja,”

“Sekarang timnya sudah tidak ada, pemiliknya (owner) itu dulu memang cinta sekali sama game dan dia adalah seorang ‘spender’ (donatur tidak tetap) para streamer, Oplet Tua,” pungkasnya.




Pasta yang saat itu cukup mengenali nama tersebut sontak memberi respon jika Genfos cukup beruntung bisa difasilitasi oleh Ghost Alliance dan juga Oplet Tua sebagai pemilik timnya.

BACA JUGA : Jeixy lengkapi roster AURA Esports untuk 2022 PMPL ID Fall