Timnas MLBB dan PUBG Mobile Indonesia merupakan salah satu yang difavoritkan untuk menjadi yang terbaik di IESF WEC 2022. Selain karena dikenal memiliki banyak player berkualitas, para wakil bangsa ini juga akan bermain sebagai tuan rumah yang digelar di Bali pada 1-12 Desember.

Selain sebagai tuan rumah, mereka juga berhasil terpilih untuk membela negara setelah melalui seleksi panjang dan tak mudah. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memang menjadi yang terbaik.

PeTimnas Esports Indonesia, IESF WEC 2022
Kredit: ONE Esports

Timnas MLBB Indonesia diisi oleh para pemain EVOS Esports yang berhasil menyisihkan Bigetron Alpha di pelatnas. Sementara PUBGM diisi player Kuda Terbang Esports yang sukses menyingkirkan NFT Esports di fase akhir.

Meski diisi oleh para pemain yang berhasil menunjukkan diri sebagai yang terbaik, tetapi timnas MLBB dan PUBGM Indonesia dipandang sangat sulit untuk menjadi yang terbaik di IESF 2022. Hal ini diungkapkan oleh eks pelatih timnas Free Fire di SEA Games 2022, Muslih Wahyudi Rachman alias Bang Fayad.



Proses seleksi timnas MLBB dan PUBGM membuat Bang Fayad ragu di IESF WEC 2022

Bang Fayad
Kredit: Garudaku ESI

Ketika ditemui di sela-sela gelaran IESF WEC 2022, Bang Fayad menilai peluang timnas MLBB Indonesia menjadi juara cukup berat karena hadirnya perwakilan Filipina yang hingga saat ini masih dipandang sebagai yang terbaik.

“Kalau kita bicara tentang Mobile Legends, di situ ada juara dunia dari Filipina yang sekarang masih sangat kuat,” ucap Bang Fayad.

Timnas MLBB Filipina

Sementara secara keseluruhan untuk MLBB dan PUBG Mobile, Bang Fayad sangat menyesalkan proses pemilihan para pemainnya untuk menjadi bagian dari timnas. Meski prosesnya panjang, tetapi penentuan akhirnya terbilang sangat instan.

“Walaupun kali ini melewati seleksi yang cukup berjenjang, tetapi dari sudut pandang saya tidak mewakili sebagai tim yang sudah cukup siap untuk mengembang tugas sebagai perwakilan negara,” kata Bang Fayad.

“Saya tidak mendiskreditkan atletnya, tetapi kita berbicara dari sudut pandang statistik bahwa mereka belum pernah menjadi juara di event apapun, kecuali di scrim yang penuh dengan keberuntungan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bang Fayad menilai bahwa scrim yang digelar untuk menentukan wakil negara di IESF 2022 untuk MLBB dan PUBG Mobile ini harus diambil secara akumulatif dari hasil beberapa kali pertandingan, tidak hanya satu hari saja.

Terlepas dari itu semua, optimisme dan dukungan bagi semua wakil Indonesia agar dapat berprestasi di IESF WEC 2022 tetap harus diusung. Terlebih, target yang telah dicanangkan PBESI di ajang ini adalah menjadi juara umum dari semua game yang dipertandingkan.

BACA JUGA: Bukan Iphone, ini daftar tipe HP, konsol, dan spek PC untuk IESF WEC 2022