Eks pelatih ECHO, Michael “Arcadia” Bocado, baru saja diperkenalkan sebagai bagian dari Team RRQ. Langkah ini membuat dirinya pertama kali berkarier di luar Filipina setelah sekian lama.

Bagi para penggemar scene kompetitif MLBB tentu sudah cukup familiar dengan nama Arcadia. Ia adalah mantan pelatih ECHO yang juga telah menjadi bagian dari tim tersebut sejak masih bernama Sunspark dan Aura PH.

Arcadia telah menjadi pelatih MLBB di Filipina sejak Januari 2020. Ia juga pernah mencicipi manisnya gelar MPL PH bersama Sunspark pada Season 5.

Mobile Legends, Sunspark, MPL PH Season 5, MPL FIlipina
Kredit: YouTube/Mobile Legends Bang Bang

Dengan perjalanan panjang tersebut, akan sangat wajar bagi Arcadia untuk memutuskan hengkang. Hal ini juga ia akui secara langsung.

“Sejujurnya, membutuhkan banyak waktu untuk memikirkan keputusan ini karena saya telah bersama Sunsparks, Aura, dan Echo begitu lama, dan saya tidak ingin meninggalkan mereka,” ucap Arcadia dalam sebuah wawancara dengan Tiebreaker Times.

“Tetapi pada akhirnya setelah memikirkannya secara menyeluruh, saya memutuskan bahwa inilah saatnya untuk keluar dari zona nyaman dan menerima tantangan baru,” tuturnya.

Mobile Legends: Bang Bang MPL PH S8 new team Echo

Lebih lanjut, Arcadia juga mengaku bahwa sangat berat bagi dirinya untuk mengumumkan pengunduran dirinya bersama ECHO. Namun, kini semuanya sudah ia lalui dan tidak menyisakan kesedihan apapun.

“Ketika saya mengumumkan hal ini kepada mereka, pada awalnya mereka sedih. Namun mereka mengerti mengapa saya ingin melakukannya,” kata Arcadia.

“Jadi kami berpisah secara baik-baik dan tidak ada perasaan sedih karena kami semua masih berhubungan baik sampai sekarang,” tuturnya.



Tantangan besar di Team RRQ adalah tujuan utama Arcadia

Mobile Legends, Team RRQ, Arcadia
Kredit: Youtube/Team RRQ

Bagi sebagian besar pelaku esports, atau setidaknya di scene MLBB dunia, menerima pinangan atau menjadi bagian dari RRQ adalah sesuatu yang sangat membanggakan, atau bahkan sebagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Bisa dibilang, keputusan dirinya menerima tawaran dari RRQ adalah sesuatu yang mudah untuk diambil. Namun, pelatih berusia 30 tahun itu mengaku ada banyak pertimbangan di balik keputusannya itu.

“RRQ berbagi visi mereka dan saya merasa itu adalah sesuatu yang kami berdua inginkan. RRQ adalah sebuah organisasi besar dan saya merasa terhormat menjadi bagian dari mereka dan sangat bersemangat untuk mengembangkan tim lebih jauh ke potensi maksimalnya,” ujar Arcadia.

RRQ Hoshi, Lagu pengantar RRQ Hoshi
Kredit: MSC 2022

Di sisi lain, Arcadia juga menyadari bahwa tidak akan mudah bagi dirinya untuk memenuhi tekanan dan ekspektasi yang datang dari organisasi dan fans RRQ yang begitu besar. Namun, justru hal tersebut yang membuat dirinya bersemangat untuk bergabung.

“Saya selalu melihat tekanan sebagai bagian dari kehidupan. Bagi saya, hal itu adalah sesuatu yang sudah biasa saya alami,” ucapnya.

“Di Season 5 (MPL PH bersama Sunspark), kami diminta menjadi back-to-back champion, dan untungnya berhasil. Di Season 9, ekspektasi kembali tinggi ketika tim kami (ECHO) dijuluki sebagai tim super.”

“Jadi bagi saya, tekanan adalah sesuatu yang membuat saya lebih termotivasi karena saya melihatnya sebagai tantangan,” tuturnya.

Kredit: MPL PH

Berbicara mengenai target, ia juga mengaku harus bisa membantu RRQ Hoshi menjadi yang terbaik di MPL ID S10 sebelum memikirkan cara menjadi juara M4 World Championship.

“Kami ingin melakukannya selangkah demi selangkah. Pertama, kami harus mendapatkan gelar juara MPL ID S10, lalu kami mengincar M4,” kata sang pelatih.

“Saya pikir tantangan terbesarnya adalah mencari tahu META apa yang akan digunakan ketika bermain di M4 karena META PH dan ID sangat berbeda satu sama lain,” tuturnya.

Dengan target dan tekanan yang begitu besar, akan sangat menarik untuk menantikan seperti apa pengaruh yang diberikan Arcadia bagi RRQ Hoshi yang sudah akan mulai dirasakan para MPL ID S10.

BACA JUGA: Dibalut konsep ciamik, inilah roster ONIC Esports MPL ID S10