Pelatih RSG PH, Coach Panda, mengungkapkan bahwa raihan gelar MPL PH S9 dan MSC 2022 telah menjadi faktor utama menurunnya performa Demonkite dkk di awal Season 10. Para pemain jadi malas dan terlena karena raihan tersebut, hingga dirinya terpaksa menerapkan sistem yang baru untuk para playernya.

Hal ini diungkapkan oleh Panda dalam interview bersama media setelah pertandingan menghadapi Bren Esports, Sabtu (27/8/2022). Ia mengatakan bahwa para pemain utama RSG PH merasa akan tetap menjadi andalan utama tim, terutama setelah berhasil meraih gelar MSC 2022.

“Para pemain mendapatkan slot di tim utama secara cuma-cuma hanya karena mereka menjuarai MSC. Apa yang terjadi karena hal itu, mereka menjadi pemalas. Dalam praktiknya, mereka kurang fokus. Jadi harus ada persaing (di dalam tim),” kata Coach Panda.

Hal ini juga yang membuat Panda secara berani melakukan rotas pemain di week 3 MPL PH S10 setelah sebelumnya meraih dua kekalahan dari tiga laga perdana. Mereka menang 2-0 atas TNC Pro Team yang berada di dasar klasemen dan takluk 0-2 dari Smart OMEGA dan ONIC PH.



Rotasi player RSG PH dari Coach Panda terbilang sangat berani

Mobile Legends, MLBB, Coach Panda, RSG PH, MPL PH S10
Kredit: MPL PH

Menghadirkan persaingan di dalam tim ini juga dilakukan Panda setelah mendapat masukan dari asistennya, Coach Giee, yang merasa bahwa tim sangat membutuhkan “suasana baru” untuk bisa bangkit.

Pada pertandingan melawan Bren Esports, rotasi pemain yang dilakukan oleh RSG PH telah dimulai. Coach Panda secara berani memainkan Kousei sebagai goldlaner menggantikan EMANN di dua game pertama, meski hanya game pertama yang berhasil mereka menangi.

Setelah kalah di game kedua dan skor menjadi imbang 1-1, Coach Panda langsung mengganti Kousei dengan EMANN. Hal ini tidak dilakukan karena sang player bermain buruk, meski perubahan ini berhasil membuat mereka meraih kemenangan di game ketiga.

Kousei – Kredit: MPL PH

“Kami mengganti Kousei bukan karena dia tampil buruk. Kousei bermain sangat baik di sepanjang pekan ini, tetapi perubahan itu memang harus terjadi. Jika kami kalah, ganti pemain. Jika menang, lanjutkan,” kata Coach Panda.

Pada pertandingan berikutnya menghadapi Nexplay EVOS, sang pelatih kembali melakukan pergantian pemain di role goldlaner. Kousei yang bermain di game pertama terus dipertahankan di dalam line-up karena tim meraih kemenangan 2-0.

Perubahan ini juga sempat terjadi di pertandingan menghadapi TNC Pro Team pada week 2, di mana Panda memilih memainkan Kenji menggantikan Nathzz di EXP lane dan tetap bertahan hingga akhir pertandingan karena mereka menang 2-0.

Kredit: MPL PH

Meski sejauh ini perubahan yang dilakukan Panda baru terjadi di EXP laner dan goldlaner, tetapi pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan bahwa rotasi pemain ini akan berlaku untuk semua pemain, termasuk Demonkite, Light, dan Aqua. Hal ini ia sebut sebagai sistem baru bagi timnya.

“Mulai musim ini, kami memutuskan untuk membuang gagasan (memiliki) lima player utama. Setelah kami menjuarai MPL dan MSC, kami memutuskan bahwa… tidak ada roster yang sempurna,” ujar Coach Panda.

“Jadi kami memutuskan bahwa tidak ada lagi lima player utama, hanya ada tim A dan tim B, kemudian kami akan melakukan pergantian setiap pekan. Siapa pun player yang tampil lebih baik, dia akan tetap berada di line-up,” tuturnya.

Sangat menarik untuk dinantikan seperti apa Coach Panda menerapkan sistem barunya di RSG PH. Pasalnya di MPL PH S10 ini, mereka memiliki 11 player di dalam roster, yatu Demonkite, Nathzz, Aqua, EMANN, Light, Kenji, 1rrad, Exort, Kousei, Perkz, dan Wrecker.

Roster RSG PH MPL PH S10
Kredit: RSG PH

BACA JUGA: Rebellion Zion hantam RRQ Hoshi, pemain ini jadi kunci kebangkitan tim?