RRQ Vynnn memperlihatkan kualitasnya sebagai roamer terbaik di Indonesia. Sampai saat ini, rasanya tak ada roamer yang punya konsistensi dan kapasitas call sebaik pemain bernama Calvin itu.
Roamer adalah posisi yang jarang mendapat sorotan, kecuali dia memang berhasil membuat inisiasi tingkat dewa yang mencolok. Tapi itu lah yang terjadi pada RRQ Vynnn di grand final MPL ID S9.
Pada laga yang dimenangi RRQ Hoshi 4-1 atas ONIC Esports tersebut, pun membawa mereka mengangkat piala, Franco dari Vynnn benar-benar menjadi buah bibir.
Franco masuk kembali ke META kompetitif seiring populernya lagi hero-hero tank inisiasi. Dia adalah penghenti paling mudah untuk dua assassin jungler tier S macam Ling dan Fanny.
Permainan Franco dari RRQ Vynnn pun tak pernah mengecewakan sepanjang season 9 dan punya winrate 100 persen.
ONIC Esports tak respek dengan Franco RRQ Vynnn
Hal yang paling mengejutkan di grand final adalah bagaimana Franco dari RRQ Vynnn dilepas setidaknya tiga kali dari lima game yang dimainkan. Tak ada respek sama sekali pada Franco, mungkin karena ONIC menganggap lebih banyak hero yang berpotensi menyulitkan.
Apa yang dilakukan ONIC jelas salah karena Franco dari Vynnn benar-benar menjadi kunci kemenangan RRQ Hoshi di grand final. Entah berapa kali ia membuat momen sehingga RRQ pun bisa lebih apik dalam set-up.
Aksi montage sang pemain kerap terjadi dengan tarikan-tarikan mustahil on-point. Tak kaget jika Vynnn mendapat pujian yang begitu besar.
- Juara MPL MY S9, TODAK amankan gelar keduanya
- Prediksi pelatih Blacklist International soal calon juara MPL PH S9
RRQ Vynnn bicara performanya di grand final
Setelah pertandingan, ONE Esports langsung menanyakan kepada Vynnn terkait Franco-nya. Apakah sebuah kesalahan besar ONIC Esports terus melepas hero ini kepada RRQ Hoshi.
Apalagi sang pemain sudah lama dikenal sebagai salah satu pemain Franco terbaik, bahkan dari dua tahun lalu ketika membawa PSG RRQ juara di SEA COC.
Namun, Vynnn ternyata tak terlalu menyorot performanya. Bagi dia Franconya bermain biasa saja.
“Terkait kesalahan kah ONIC tidak ban Franco, saya tidak tahu juga itu keputusan mereka. Rasanya permainan Franco saya biasa saja, tapi permainan tim ini sebagai satu kesatuan yang luar biasa,” kata Vynnn.
Menariknya, pada video vlog Marsha di grand final tersebut, Vynnn berkata kepada Marsha bahwa Franco-nya belajar dari Marsha. Seperti yang kita tahu, sebelum ada Vynnn, legenda Franco di Indonesia pada scene kompetitif adalah petinggi GPX tersebut.
BACA JUGA: Mulus di sepanjang playoff MPL ID S9, RRQ Hoshi sabet gelar keempat
