Menjadi pemain pro MLBB (Mobile Legends: Bang Bang) dan memperkuat salah satu tim kelas dunia sekaligus mewakili negara di turnamen internasional seperti M4 World Championship yang ditonton oleh jutaan pasang mata ternyata tidak melulu glamor dan menyenangkan.

Hal tersebut disadari betul oleh bintang muda ECHO Sanford “Sanford” Vinuya saat memasuki scene profesional MLBB tiga musim lalu.

Berhasil mewujudkan mimpi sebagai pemain profesional, remaja berusia 16 ini mengatakan tantangan yang tersaji di dalam dan luar lapangan membuatnya menyadari betul kesulitan terbesar bagi dirinya saat bermain di level paling tinggi.



Di tengah-tengah M4, Sanford rindu kampung halaman

scene pro mlbb
Kredit: ONE Esports

Dalam wawancara eksklusif bersama ONE Esports, pemain yang tengah berjuang di M4 World Championship ini menyebutkan tantangan terbesar yang tengah dihadapinya.

“Sekarang saya jauh dari keluarga,” bukanya. “Saya mengakui jika hal tersebut adalah tantangan terbesar.”

Sejak ECHO merekrutnya pada Season 10, Sanford memang selalu jauh dari rumah karena harus menjalani serangkaian program latihan bersama tim. Meski demikian, segala pengorbanan tersebut terbayar lunas karena ECHO sukses mengamankan satu dari dua tiket ke M4 World Championship dari MPL PH melalui penampilan dominan mereka.

Namun rindu kampung halaman menjadi semakin besar ketika dia harus terbang ke Jakarta untuk mengikuti turnamen paling akbar MLBB. Perjalanan ke lndonesia ini juga menjadi pengalaman pertamanya berkompetisi di luar Filipina.

Mobile Legends, MLBB, M4
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Beruntung bagi Sanford karena dia memiliki rekan satu tim yang selalu memberi dukungan di momen-momen sulit. “Saya menganggap semua orang di tim sebagai mentor,” lanjut Sanford. “Mereka selalu membantu saya.”

Kalian dapat mengikuti perkembangan M4 World Championship dengan mengikuti halaman ini.

BACA JUGA: Hero paling OP di M4 World Championship: Karrie